Studi: Lihat Wajah Sendiri Saat Pertemuan Video Call Bisa Menyebabkan Mental Lelah

Penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa wanita lebih sering mengalami kelelahan panggilan video daripada pria.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 20 Jul 2024, 21:31 WIB
ilustrasi video call di laptop. (unsplash.com/Christin Hume)

Liputan6.com, Irlandia - Melihat wajah sendiri selama video call atau panggilan konferensi video Zoom ternyata dapat menyebabkan kelelahan mental, menurut sebuah studi aktivitas otak, yang menemukan hasil yang sama di antara pria dan wanita.

Seperti dilansir dari The Independent, Sabtu (20/7/2024), akademisi di Universitas Galway, Irlandia, menemukan bahwa orang yang berpartisipasi dalam suatu pertemuan di aplikasi seperti Zoom atau Teams akan menjadi lebih lelah ketika mereka melihat diri mereka sendiri di layar.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa pria dan wanita sama-sama merasa lelah ketika melihat foto diri mereka sendiri, yang bertentangan dengan temuan sebelumnya yang mengungkapkan bahwa wanita mengalami lebih banyak kelelahan dari pertemuan dalam bentuk panggilan video daripada pria.

Tim peneliti melakukan eksperimen menggunakan pemantauan eletroensefalografi (EEG) terhadap 32 relawan yang terdiri dari 16 pria da 16 wanita, yang semuanya berpartisipasi dalam pertemuan panggilan video Zoom langsung, dengan mode kamera yang dihidupkan dan dimatikan pada waktu berbeda.

Para peneliti mengatakan EEG merekam aktivitas listrik spontan dalam otak secara non-invasif menggunakan elektroda yang ditempatkan di kepala dan dapat mendeteksi awal kelelahan mental.

Pemantauan tersebut memastikan bahwa tingkat kelelahan secara signifikan lebih tinggi saat peserta dapat melihat muka mereka sendiri di layar.

Studi sebelumnya, yang sebagian besar bergantung pada data yang dilaporkan sendiri yang dikumpulkan melalui survei dan wawancara, telah mengungkapkan bahwa wanita mengalami lebih banyak kelelahan dari penggunaan Zoom daripada pria. 


Fokus dari Studi

Ilustrasi bercermin. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Teori yang diajukan sebelumnya mengenai perbedaan gender dalam kelelahan saat panggilan video ini mencakup pada wanita yang cenderung lebih sadar akan penampilan mereka sendiri saat melihat diri mereka di cermin. 

Namun, studi dari University of Galway ini yang mengukur kelelahan pada tingkat neurofisiologis, mempertanyakan apakah perbedaan gender sebenarnya ada untuk kelelahan panggilan video.

Para peneliti mengatakan temuan ini tidak hanya berkontribusi pada pemahaman mengenai kelelahan yang dialami sebagai hasil dari penggunaan panggilan video maupun video konferensi yang meningkat secara dramatis di tempat kerja, tetapi juga untuk menawarkan wawasan praktis bagi perusahaan yang bertujuan melindungi kesejahteraan karyawan di era kerja bauran (hybrid) atau jarak jauh.

Profesor Eoin Whelan, dari Universitas Galway, mengatakan, "Penggunaan platform konferensi video meledak selama masa lockdown (saat pandemi).

Platform-platform tersebut digunakan secara intensif dalam pekerjaan maupun pendidikan hari ini dan menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan pertemuan tatap muka. Namun, orang sering melaporkan mereka merasa sangat lelah setelah pertemuan daring.

Studi kami menunjukkan bahwa perasaan kelelahan yang Anda rasakan selama panggilan video itu nyata, dan melihat pantulan diri Anda sendiri membuatnya menjadi lebih melelahkan. Hanya dengan mematikan kamera dapat membantu mengurangi kelelahan dalam pertemuan daring," jelasnya. 


Studi Lain

ilustrasi zoom/pexels

Sebuah studi lain juga menemukan hubungan antara konferensi video dan gejala fisik yang lelah ini dikaitkan dengan dampak "Zoom Fatigue" atau "kelelahan Zoom" yang muncul seiring dengan penggunaan panggilan video sejak pandemi COVID-19.

Seperti dikutip dari CBS, Selasa (23/4/2024), Dr. Arjun Venkatesh, seorang profesor dan ketua kedokteran darurat di Universitas Yale, menyebut studi itu "kecil tetapi kuat dalam banyak hal".

Studi tersebut memfokuskan pada 35 mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok, separuh dari mereka mengikuti kuliah secara tatap muka dan separuh lainnya mendapatkannya melalui konferensi video. Semua peserta juga mengenakan monitor EEG dan EKG untuk mengukur aktivitas listrik di otak dan detak jantung mereka masing-masing.

Venkatesh menjelaskan, "Yang mereka temukan adalah sesuatu yang baru."

"Bukan hanya bahwa dalam survei orang melaporkan kelelahan setelah menggunakan konferensi video, tetapi itu juga benar-benar terbukti berdasarkan fisiologisnya, mereka bisa mengukurnya dalam gelombang otak. Mereka bisa melihatnya dalam detak jantung mereka. Mereka lebih tidak konsentrasi, mereka lebih sering sedih, dan mereka lebih sering lelah."


Apa itu Zoom Fatigue?

Ilustrasi lelah, letih. (Photo by Tim Gouw on Unsplash)

Venkatesh mengatakan kelelahan Zoom merupakan sesuatu yang mungkin dialami oleh kebanyakan orang, perasaan lelah yang Anda rasakan setelah berada dalam panggilan Zoom yang berturut.

"Tapi secara ilmiah, apa yang kita temukan adalah bahwa orang akan melaporkan perasaan seperti sedih, merasa muak, merasa sangat lelah," ujarnya. "Dan kita tahu berdasarkan pengukuran aktivitas jantung dan otak bahwa otak sebenarnya melambat sedikit, bahwa detak jantung naik turun. Ada lebih banyak tanda-tanda stres pada tubuh."

Menurut studi lain dari Universitas Stanford, panggilan video juga dapat menyebabkan kelelahan karena:

  • Kontak mata intensif dan berlebihan yang terjadi dalam jarak dekat
  • Melihat diri sendiri selama obrolan video
  • Penurunan mobilitas
  • Beban kognitif yang lebih tinggi.
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya