Liputan6.com, Jakarta - "Berkebaya di China," begitu Miss Mega Bintang Banten 2024 Nabila Ritura mengawali keterangan unggahan yang dibagikan pada Minggu, 21 April 2024 dalam rangka memperingati Hari Kartini. Berjalan di tengah kerumunan, perempuan yang menggeluti bidang humas itu tampil menawan memakai kebaya brokat hitam, berselendang merah, dan berkain batik sebagai bawahan.
"Pada hari ini, saya terinspirasi warisan Kartini," tulisnya. "Terkadang, misi Kartini terasa terlupakan di zaman modern ini. Saya bertekad meneruskan perjuangannya (dalam menuntut) hak dan kesetaraan perempuan di mana pun. Dengan penuh keberanian dan tekad, saya bercita-cita jadi Kartini modern di zaman ini."
Advertisement
"Saya juga bangga dan senang bisa memperkenalkan bagian dari budaya Indonesia ini ke China. Selamat Hari Kartini! Beginilah cara saya merayakan Hari Kartini. Bagaimana caramu memperingati peninggalan Kartini saat ini? ❤️❣️ komentar di bawah⬇️," sebut Nabila, menambahkan bahwa kebaya yang dipakai merupakan rilisan Puspa Warni Roemah Kebaya.
Reaksi orang-orang di China melihatnya berkebaya pun terekam dalam video. Sebagian mereka otomatis menoleh ke arah Nabila, dengan raut wajah tampak penasaran. Ada juga yang memberanikan diri meminta foto maupun merekam aksi finalis kontes kecantikan itu memakai kebaya di ruang publik.
Di kolom komentar, banyak yang memuji aksi Nabila. Tidak sedikit di antaranya yang mengaitkan aksi itu dengan keikutsertaan dara berusia 26 tahun ini di Miss Mega Bintang Indonesia 2024. "Branding-nya niat banget sih," kata seorang pengguna Instagram.
Suarakan Pemberdayaan Perempuan
Di video profil yang dibagikan kanal YouTube Miss Mega Bintang Indonesia, 19 April 2024, Nabila dijelaskan sebagai figur dengan "semangat yang kuat." Secara khusus, ia berupaya meningkatkan kesadaran penolakan objektifikasi perempuan dan memberdayakan perempuan di mana pun.
Ia juga punya pengalaman jadi jurnalis di usia 17 tahun. "Hidup itu penuh kejutan," kata dia. "Ada waktu-waktu di mana takdir tidak berjalan sesuai 'rencana sempurna' kita. Tapi, saat kita terus mendorong batasan diri, itu akan mengarahkan kita pada hal-hal hebat."
"Melangkah ke panggung Miss Mega Bintang Indonesia, saya ingin merangkul ambisi saya, ketangguhan saya, dan rasa tidak mudah menyerah yang saya miliki ... Saya hanya perlu percaya, seberapa gila mimpi itu, bahwa itu sudah jadi jalan saya. Saya terpilih untuk mencapai mimpi itu," tutupnya.
Kembali ke konten Hari Kartini, tentu tidak hanya Nabila yang mengutarakannya di media sosial. Di sela padatnya rangkaian agenda Spring Meetings Worldbank dan IMF 2024 di Washington D.C Amerika Serikat, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pun menyuarakan perayaan serupa, rangkum kanal Bisnis Liputan6.com, Minggu, 21 April 2024.
Advertisement
Surat Kartini
Memakai kain batik, Sri Mulyani membacakan kutipan surat Raden Ajeng Kartini pada Nona Zeehandelaar tertanggal 25 Mei 1899. "'Pada masa saya masih kanak-kanak, kata-kata 'emansifatie' belum ada bunyinya, belum ada artinya bagi telinga saya, serta karangan dan kitab pasal itu masih jauh dari jangkauan saya,'" katanya membacakan surat tersebut.
"'Telah hidup dalam hati saya suatu keinginan yang makin lama makin besar, keinginan akan bebas, merdeka, berdiri sendiri,'" imbuhnya. "Itu adalah surat Raden Ajeng Kartini yang ditulis 125 tahun lalu, betapa seorang sosok yang terlahirkan jauh sebelum pemikiran mengenai persamaan dan emansipasi antara perempuan dan laki-laki."
Menurut Menkeu, Kartini punya pemikiran yang jauh melampui zamannya. Sri mengatakan, Hari Kartini tidak hanya dirayakan dengan menggunakan baju nasional, namun yang lebih penting, meneruskan impian dan cita-cita Kartini. "Bagaimana perempuan, anak-anak, wanita, memiliki kemampuan dan keinginan untuk terus maju, mandiri, dan merdeka. Ini adalah sebuah cita-cita yang mulia," ujarnya.
Buka Kesempatan bagi Perempuan dan Anak Perempuan
Menkeu Sri menyebut, sebuah bangsa dikatakan maju jika perempuannya bisa melakukan peranan dan menyumbangkannya pada kegiatan-kegiatan positif. Ini termasuk menjaga anak, menjaga kesehatan, hingga kegiatan ekonomi, entah dengan usaha sendiri maupun berkarier di luar.
"Maka, bangsa tersebut dengan peranan perempuan dan wanita yang makin maju, pasti kualitas kebijakan dan kualitas bangsanya akan menjadi makin baik. Mari kita teruskan semangat Raden Ajeng Kartini yang sudah (terbangun) 125 tahun (lalu)," ucapnya.
Menkeu juga mengajak semua pihak agar terus membuka kesempatan bagi anak-anak perempuan untuk meneruskan pendidikannya, memberi kesempatan pada mereka untuk bisa mewujudkan impian. Juga, memastikan aspirasinya ikut didengar dalam berbagai kegiatan, baik di bidang sosial, ekonomi, politik.
"Indonesia akan maju apabila cita-cita Kartini bisa kita wujudkan. Sejatinya, bangsa yang maju adalah bangsa yang para perempuannya memiliki kebebasan peran di segala bidang, boleh memilih jalan hidupnya sendiri, didukung mendapatkan pendidikan yang tinggi, serta mampu hidup mandiri dan merdeka. Ibu kita, Kartini, menyebutnya, 'emansipasi wanita,'" ujar Sri.
"Semangat perjuangan emansipasi wanita yang dilahirkan Kartini juga akan terus saya bawa ke mana pun, bahkan hingga ke forum internasional, di mana isu gender juga jadi topik penting yang sering dibahas. Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia," tutupnya.
Advertisement