Magnum Pastikan Produknya di Indonesia Aman dari Cemaran Logam dan Plastik

Magnum Indonesia angkat bicara soal penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia. Penarikan ini dilakukan karena adanya khawatir es krim tersebut mengandung potongan plastik dan logam.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Apr 2024, 21:17 WIB
Spicy Chili Chocolate menjadi menu lainnya yang bisa kamu nikmati di Social Affair. Terdiri dari Magnum Double Chocolate, chili chocolate sauce, peanut crumble, dan croffle.

Liputan6.com, Jakarta Magnum Indonesia angkat bicara soal penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia. Penarikan ini dilakukan karena adanya khawatir es krim tersebut mengandung potongan plastik dan logam.

Marketing Lead Magnum Indonesia, Aliqa Sendylaras mengatakan, penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini dipastikan sebagai langkah dan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di Inggris dan Irlandia, dan dalam jumlah terbatas.

"Keamanan produk adalah prioritas utama kami," kata dia dikutip Selasa (23/4/2024).

Aliqa pun menegaskan jika semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia.

"Kami tegaskan bahwa semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia, sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan memiliki izin lengkap dari lembaga terkait, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelas dia.

Dia juga berharap dengan adanya klarifikasi dari BPOM RI dan pihak terkait, diharapkan kekhawatiran konsumen terhadap keamanan produk dapat teratasi, serta memberikan kepercayaan kepada produk-produk yang diproduksi di Indonesia dengan standar yang ketat dan aman untuk dikonsumsi.


Unilever Pisahkan Bisnis Es Krim, Ini Tujuannya

Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Setelah peluncuran Rencana Aksi Pertumbuhan (Growth Action Plan atau 'GAP') di pertengahan tahun 2023 yang lalu, Unilever PLC baru saja mengumumkan langkah-langkah strategis untuk mengakselerasi pelaksanaan GAP melalui pemisahan unit bisnis es krim.

Diperkirakan ada sekitar 7.500 tenaga kerja secara global, atau sekitar 5% dari seluruh karyawan di 190 market di dunia. Dewan Unilever Global meyakini bahwa Perusahaan harus semakin fokus pada portofolio utama yang memiliki potensi bisnis menarik dan model operasi yang saling melengkapi.

Setelah pemisahan ini, Unilever akan menjadi perusahaan yang lebih taktis dan berfokus mengoperasikan empat Grup Bisnis di bidang Beauty & Wellbeing, Personal Care, Home Care, dan Nutrition untuk terus melanjutkan pertumbuhan di masa depan.

Pemisahan unit bisnis Es Krim akan membantu manajemen Unilever untuk mempercepat implementasi Growth Action Plan (GAP), yang difokuskan pada melakukan lebih sedikit hal dengan lebih baik dan lebih berdampak khususnya mendorong pertumbuhan pendapatan yang lebih konsisten dan kuat, meningkatkan produktivitas dan kepraktisan, serta meningkatkan budaya kinerja Unilever.

Dewan Unilever Global percaya bahwa potensi pertumbuhan masa depan Es Krim akan lebih baik diwujudkan dibawah tata kelola terpisah. Hal ini menimbang Es Krim memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan bisnis operasional Unilever lainnya.

 


Unit Bisnis Es Krim

Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)

Pemisahan unit bisnis ini akan membawa keunggulan unit bisnis es krim Unilever sebagai pemain utama dan signifikan pada tataran bisnis es krim tingkat global, dimana dengan fokus beroperasi di kategori yang sangat menjanjikan, dan secara kolektif menghasilkan omset sebesar € 7,9 miliar pada tahun 2023 bersama dengan merek-merek portofolio es krim Unilever lainnya.

Pengamat Ekonomi Realino Yudianto menilai keputusan strategis Unilever di tingkat global sangat rasional, serta dapat mendorong dampak positif bagi afiliasi-afiliasinya termasuk di Indonesia, dan merupakan angin segar untuk memperkuat fundamental bisnis dan membuka banyak peluang tidak hanya di tingkat global, tapi di Indonesia yang memiliki basis konsumen yang luas.

"Pemisahan bisnis Es Krim dan peluncuran program produktivitas besar oleh Unilever menunjukkan langkah strategis yang cerdas dalam mengoptimalkan portofolio perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional," kata dia dikutip Kamis (21/3/2024).

"Langkah ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan," lanjut Reno.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya