Hadapi Pilkada Bengkulu 2024, PDIP-PAN Buka Peluang Bentuk Koalisi

PDIP dan PAN sama-sama memiliki 6 kursi dari 45 kursi DPRD Provinsi Bengkulu itu berkomunikasi aktif melalui proses demokrasi suksesi kepala daerah tingkat gubernur.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 25 Apr 2024, 22:00 WIB
PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional melakukan komunikasi politik dan membuka peluang berkoalisi dalam proses penjaringan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung dalam Pilkada akhir tahun 2024 mendatang. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bersama Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu bergerak dinamis dalam menghadapi pertarungan Pemilihan Kepala Daerah tingkat Gubernur yang akan dilaksanakan akhir tahun 2024 mendatang. PDIP dan PAN  sama-sama memiliki 6 kursi dari 45 kursi DPRD Provinsi Bengkulu itu berkomunikasi aktif melalui proses demokrasi suksesi kepala daerah tingkat gubernur.

Juru bicara tim 9 Penjaringan bakal calon gubernur yang akan diusung PDIP Deden Abdul Hakim mengatakan, pihaknya sudah membuka pendaftaran para bakal calon gubernur dan wakil gubernur Partai Moncong Putih tersebut. 3 nama sudah memastikan ikut dalam penjaringan yaitu ketua DPD PDIP Bengkulu yang juga anggota DPR RI Hj Elva Hartati, Pengusaha perempuan yang cukup sukses di Bengkulu Meriani dan ketua DPW Partai Amanat Nasional Helmi Hasan. Helmi sendiri tercatat sebagai mantan walikota Bengkulu 2 periode dan adik Menteri Perdagangan dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Peluang koalisi PDIP dan PAN sangat terbuka lebar," ujar Deden di Sekretariat DPD PDIP Bengkulu Selasa (23/4).

Berkaca dari Pilkada gubernur tahun 2019 lalu, PDIP dan PAN merupakan seteru politik. PDIP mengusung Rosjonsyah Syahili sebagai Wakil Gubernur berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Rohidin Mersyah bertarung sengit dengan ketua DPW PAN Helmi Hasan yang berpasangan dengan Ketua DPD Hanura (alm) Muslihan Diding Sutrisna. Pasangan Rohidin-Rosjonsyah menang dengan selisih perolehan suara yang tidak begitu jauh.

Menurut Deden, jika memang terjadi koalisi, jumlah 12 kursi dari total 45 kursi DPRD Bengkulu tersebut sudah dipastikan melebihi ambang batas minimal syarat pencalonan yang hanya butuh 20 persen saja. Tetapi pihaknya juga tetap melakukan komunikasi secara aktif dengan Parpol lain pemilik kursi DPRD untuk memperbesar angka persentase koalisi tingkat parlemen.

"Kami juga instruksikan kepada seluruh DPC untuk melakukan penjaringan kepala daerah supaya menjadi satu kesatuan utuh dalam Pilkada serentak nanti," tegasnya.


PAN Sangat Serius Gandeng PDIP

Tim 7 Partai Amanat Nasional mendatangi kantor DPD PDIP Bengkulu untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur yang akan diusung oleh Partai PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2024. (LIputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Tidak hanya PDIP, Partai Amanat Nasional juga menyatakan sangat serius untuk berkoalisi dalam Pilkada ini, Apalagi partai ini hanya memiliki 6 kursi DPRD dan harus berkoalisi untuk pencalonan gubernur dan wakil gubernur mendatang. Jika koalisi ini terjadi maka kedua kubu yang dalam Pilkada sebelumnya bersebrangan akan menjadi kekuatan politik yang sangat kuat.

Ketua tim 7 PAN untuk Penjaringan Bakal Calon gubernur wakil gubernur Bengkulu, Tengku Zulkarnain mengatakan, untuk posisi siapa yang akan diusung sebagai calon gubernur dan siapa yang menjadi calon wakil gubernur, pihaknya akan menunggu hasil survey elektabilitas dan popularitas lembaga yang kredibel. Yang pasti Ketua DPW PAN Helmi Hasan yang akan mereka majukan sebagai calon nanti.

"Beberapa kader PDIP juga mendaftar di tim 7 PAN, artinya sudah ada komunikasi yang aktif," ujar Tengku.

Mereka juga membuka peluang koalisi lain dengan berkomunikasi dengan pimpinan partai politik pemilik kursi DPRD dan mengikuti proses penjaringan. Saat ini beberapa Parpol yang sudah membentuk tim penjaringan adalah Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Golkar. Menurut Tengku, mereka juga berkomunikasi dengan para pengurus Partai Golkar. Jika ada peluang dan memungkinkan pihaknya juga akan.

"JIka ada peluang, kita akan ikuti prosesnya," tegas Tengku.

Khusus Partai Golkar sudah ada 2 nama yang diajukan ke DPP untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon gubernur yaitu ketua DPD Golkar yang juga Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Anggota DPR RI Muhammad Saleh. Golkar sendiri berhasil merebut 10 dari 45 kursi DPRD Bengkulu hasil Pemilihan Legislatif lalu. Artinya tanpa berkoalisi mereka bisa langsung mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur karena memiliki persetase lebih dari 20 persen jumlah kursi DPRD.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya