Liputan6.com, Bali - Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, mengakui jalan di Nusa Penida saat ini memang sudah banyak yang rusak. Namun upaya perbaikan-perbaikan terus dilakukan, baik menggunakan dana APBD Klungkung, dana pemerintah pusat dan bantuan dana keuangan khusus (BKK) dari Pemkab Badung.
“Saya sebagai perwakilan rakyat di lembaga legislatif ingin menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat Nusa Penida sudah tersampaikan dan saya jajaran eksekutif berkomitmen untuk memberi solusi bagi seluruh masyarakat Klungkung. Contohnya kerusakan jalan di Nusa Penida, kami bersama-sama pemerintah daerah terus melakukan upaya perbaikan dan pembangunan jalan yang rusak total, yang sudah menjadi jalan kabupaten, tidak saja di Nusa Penida, tapi di Klungkung daratan juga,” tutur Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom saat ditemui di kantornya pada Selasa (23/04/2024).
Kabupaten Klungkung tercatat memiliki jalan kabupaten sepanjang 464 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 367,5 kilometer dalam kondisi baik, rusak sedang 34 KM, rusak ringan 54,5 KM dan rusak berat 8,5 KM. Jalan rusak tersebut paling banyak terdapat di kecamatan Nusa Penida.
Baca Juga
Advertisement
“Kalau tahun 2024 sudah dimasukkan anggaran untuk perbaikan jalan yang rusak. Namun harus diakui kalau tidak semuanya bisa sekaligus terealisasi. Maka dari itu perbaikan juga dimohonkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida (BP) untuk kawasan pinggir pantai terkait dengan kerusakan tanggulnya,” kata Anak Agung Gde Anom.
Pemkab Klungkung sudah membuat anggaran untuk pemeliharaan rutin di Nusa Penida pada tahun 2024 senilai Rp 2,9 miliar, Nusa Lembongan Rp 200 juta dan jembatan kuning Rp 200 juta. Alokasi anggaran untuk perbaikan ruas jalan Desa Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 KM mencapai Rp 36 miliar. Sementara Jalan Lembongan-Klatak sepanjang 4,5 kilometer dianggarkan sekitar Rp20 miliar, yang dianggarkan melalui dana instruksi presiden (Inpres).
“Ada beberapa titik pada tanggul yang perlu diperbaiki. Jangan sampai tanggul tersebut jebol karena bisa berbahaya bagi masyarakat yang melintas. Koordinasi terus dilakukan kepada BWS untuk segera ditangani, karena jika tidak jalan yang kebanyakan ada di pinggir pantai juga rawan rusak dan berbahaya bagi pengendara. Sudah saya sarankan kepada Pemkab untuk minta bantuan BKK ke Pemkab Badung,” ujar Gung Anom.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Klungkung, I Made Jati Laksana mengaku sudah menghubungi pihak Balai BWS Bali Penida terkait jebolnya senderan yang mengakibatkan kerusakan jalan di kawasan Banjar Nyuh, Desa Ped.
“Untuk tahun 2024 ini khusus di Nusa Penida, perbaikan dilakukan pada ruas jalan utama menuju destinasi wisata populer di Nusa Penida, seperti Pantai Kelingking, Broken Beach, dan Angel's Billabong. Kami juga sudah informasikan ke BWS bahwa ada kerusakan senderan laut di kawasan pelabuhan Banjar Nyuh, mereka mengaku segera datang untuk melakukan pengecekan dan penanganan,” ucap Made Jati.