Liputan6.com, Jakarta Ada doa yang dibaca setelah mendengar adzan yang menyebabkan seseorang akan mendapatkan kedudukan terpuji di yaumul ba’ats atau hari dibangkitkannya manusia dari kuburnya di hari kiamat.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis Rasulullah SAW.
Baca Juga
Advertisement
Doa mendengar adzan ini terdapat dalam hadis Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Sebagaimana kita ketahui, bahwa hadis riwayat Bukhari, merupakan salah satu hadis yang menurut Ibnu Shalah telah diterima oleh kaum muslimin dengan sepakat.
Azan merupakan seruan atau panggilan kepada umat Islam sekaligus pemberitahuan telah masuk waktu sholat fardlu (wajib). Dalam sehari semalam azan berkumandang sebanyak lima kali sehari.
Orang yang mengumandangkan azan disebut muazin. Sejarah Islam mencatat, azan dikumandangkan pertama kali oleh salah seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Bilal bin Rabah. Bilal memiliki suara yang merdu.
Simak Video Pilihan Ini:
Mendengar Adzan Sampai Selesai dan Berdoa
Orang yang mendengarkan adzan sampai selesai kemudian membaca doa (setelah adzan) akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat. Sebagaimana hadis berikut ini:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: ‘Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ayyasy] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Abu Hamzah] dari [Muhammad Al Munkadir] dari [Jabir bin 'Abdullah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: Allahumma rabba haadzihidda’watittammah washshalaatil qa’imah aati Muhammadanil washiilata walfadlilah wab’atshu maqaamammahmuudanilladzi wa’adtah (Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan) '. Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." (HR. Bukhari)
Adapun lafal doa sebagaimana termaktub dalam hadis itu adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Allahumma rabba haadzihidda’watittammah washshalaatil qa’imah aati Muhammadanil washiilata walfadlilah wab’atshu maqaamammahmuudanilladzi wa’adtah”
Artinya: “Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan.”
Advertisement
Sejarah Adzan dan Kisah Bilal Menjadi Muazin Pertama
Menukil Republika, Abdullah bin Zaid bermimpi melihat seruan azan. Ia didatangi oleh seseorang yang berjubah hijau dengan membawa lonceng. Awalnya Abdullah bin Zaid akan membeli lonceng tersebut untuk memanggil orang salat. Namun sosok yang berjubah hijau itu menyarankan mengucapkan kalimat untuk menyerukan umat Islam saat.
Ternyata kalimat tersebut adalah azan sebagai penanda waktu salat sekaligus memanggil umat Islam melaksanakan salat. Kalimat tersebut berbunyi: Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah hayya 'alash sholah, Hayya 'alal falah hayya 'alal falah, Allahu Akbar Allahu Akbar, dan La ilaha illallah. Abdullah bin Zaid pun tak tinggal diam. Ia menceritakan mimpinya kepada Nabi Muhammad.
Kemudian Nabi Muhammad meminta Abdullah bin Zaid mengajari Bilal bin Rabah tentang cara melafalkan kalimat azan. Bilal pun akhirnya mengumandangkan azan atas perintah Nabi Muhammad.
Selain lantang dan merdu, Bilal sangat menghayati kalimat demi kalimat saat mengumandangkan azan. Ia juga punya disiplin dan keberanian yang tinggi. Hal tersebut menjadi alasan Bilal sebagai muazin pertama di zaman Nabi Muhammad.
Bilal adalah muazin pertama yang mengajak umat Islam salat dengan mengumandangkan azan di zaman Nabi Muhammad. Bilal juga yang mengumandangkan azan ketika Nabi Muhammad SAW wafat.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul