5 Tanda Teman Toxic yang Perlu Dihindari, Bikin Mental Tak Sehat

Mengenali perilaku beracun dalam diri seorang teman menjadi hal terpenting untuk menjaga kesejahteraan mental seseorang dan membina ikatan yang sehat.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 24 Apr 2024, 19:04 WIB
5 Tanda Teman Toxic yang Perlu Dihindari, Bikin Mental Tak Sehat. (dok. Unsplash.com/Felix Rostig)

Liputan6.com, Jakarta - Persahabatan memainkan peran penting, menawarkan persahabatan, dukungan dan kebahagiaan. Namun, tidak semua persahabatan bermanfaat, beberapa mungkin berubah menjadi racun, meninggalkan kekacauan emosional dan keraguan.

Mengenali perilaku beracun dalam diri seorang teman menjadi hal terpenting untuk menjaga kesejahteraan mental seseorang dan membina ikatan yang sehat.

Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda kalau kamu punya teman toxic, seperti melansir dari Times of India, Rabu (24/4/2024).

1. Negatif terus-menerus

Teman-teman yang beracun seringkali berada dalam lingkungan yang negatif, terus-meneruss mengeluh atau mengkritik tanpa memberikan solusi yang membangun. Mereka mungkin meremehkan pencapaianmu atau meremehkan pencapaianmu atau meremehkan harga dirimu.

Jika menghabiskan waktu bersama seorang teman membuatmu merasa lelah karena terus-menerus fokus pada hal-hal negatif dalam hidup, ini merupakan peringatan yang jelas.

Tetapkan batasan dengan mengarahkan percakapan ke arah yang lebih positif. Dorong temanmu untuk mencari solusi, bukan hanya memikirkan masalahnya saja. Jika sikap negatifnya terus berlanjut, pertimbangkan untuk memulai percakapan jujur mengenai dampaknya terhadap hubunganmu.

2. Tidak ada dukungan

Pertemanan yang beracun mungkin tidak memiliki elemen penting dalam mendukung aspirasi, impian, atau usahamu.

Alih-alih menyemangatimu, teman-teman seperti itu mungkin menunjukkan kecemburuan atau berupaya menyabot kesuksesanmu, membuatmu berkecil hati dan terisolasi dalam aktivitasmu.

Keliling dirimu dengan lingkaran orang-orang yang mendukung dan memotivasimu. Komunikasikan dengan jelas tujuan dan batasanmu kepada temanmu, tekankan pentingnya saling mendukung dalam hubungan.

Jika mereka terus-menerus mengganggu upayamu evaluasi kembali dinamika persahabatan tersebut.

 


3. Taktik manipulatif

Ilustrasi persahabatan, teman. (Photo by Toa Heftiba on Unsplash)

Teman-teman yang beracun seringkali menggunakan cara-cara manipulatif untuk mendapatkan kendali atau pengaruh atas tindakan.

Baik karena rasa bersalah atau pemerasan emosional, perilaku seperti itu mengikis kepercayaan dan otonom, sehingga menumbuhkan rasa benci dan frustasi.

Kenali taktik manipulasi dan tegaskan batasanmu dengan kuat. Menolak untuk terlibat dalam perilaku yang membahayakan nilai-nilai atau otonomimu.

Carilah panduan dari orang kepercayaan atau terapis yang terpecaya untuk menavigasi dinamika rumit ini dan mendapattkan kembali hak pilihan atas pilihanmu.

4. Hubungan tidak seimbang

Dalam persahabatan yang beracun, hubungan timbal balik menjadi tidak seimbang, di mana salah satu pihak secara konsisten memprioritaskan kebutuhannya dibandingkan pihak lainnya.

Anda mungkin mendapati dirinya menawarkan dukungan emosional yang tak tergoyahkan namun hanya menerima sedikit imbalan, yang mengarah pada perasaan benci dan ketidakseimbangan.

 


5. Bersemangat dan mengabaikan perasaan

Ilustrasi ngobrol, nongkrong, kumpul bareng teman. (Photo by Eliott Reyna on Unsplash)

Gaslighting, sebuah taktik manipulatif, berarti melemahkan persepsi atau pengalamanmu dan menumbuhkan keraguan dalam realitasmu.

Teman-teman yang beracun mungkin mengabaikan emosimu atau meremehkan kekhawatiranmu, sehingga membuatmu merasa bingung dan tidak diakui.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya