Jarang Diketahui, Alasan Rasulullah Menikahi Aisyah saat Usianya Masih Sangat Belia

Aisyah merupakan satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW yang dinikahi dalam kondisi masih gadis

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW (Sumber: Fokus.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu istri Rasulullah SAW yang populer adalah Aisyah RA. Aisyah RA dinikahi Rasulullah saat usianya masih sangat belia.

Aisyah sendiri merupakan putri sahabat beliau yaitu Abu Bakar as-Siddiq.

Abu Bakar merupakan sahabat yang diberi julukan assabiqunal awwalun. Artinya, orang yang pertama masuk Islam.

Aisyah merupakan satu-satunya istri Nabi yang dinikahi dalam kondisi masih gadis.

Aisyah mendapat julukan humaira yang artinya kemerah-merahan. Julukan ini diperuntukan bagi Aisyah karena memang memiliki pipi yang merona dan kemerah-merahan.

Aisyah memiliki sifat atau perangai yang sangat baik, di samping ia juga memiliki paras yang rupawan. Aisyah juga mendapatkan julukan ummul mukminin yang artinya ibunya orang-orang mukmin.

Simak Video Pilihan Ini:


Usia Aisyah Tatkala Dinikahi Rasulullah SAW

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Vadim Georgiev

Ada banyak versi terkait dengan usia Aisyah ketika dinikahi Rasulullah. Ada yang menyebut bahwa usia Aisyah adalah 6 atau 7 tahun ketika dinikahi dan 10 tahun saat diajak Rasulullah untuk tinggal satu rumah.

Pendapat lain –yang didasarkan pada riwayat Abdurrahman bin Abu Abi Zannad dan Ibnu Hajar al-Asqalani- menyebutkan bahwa usia Aisyah ketika berumah tangga adalah 19 atau 20 tahun.

Terlepas dari itu semua, Quraish Shihab dalam Membaca Sirah Nabi SAW dalam Sorotan Al-Qur’an dan hadis-hadis shahih menyatakan bahwa tidak ada kritikan atau cemoohan dari musuh-musuh Rasulullah tentang pernikahan Rasulullah dan Aisyah pada saat itu.

Namun anehnya, kritikan dan cemoohan itu –dengan tujuan melecehkan dan mendiskreditkan Rasulullah- datang ratusan tahun setelah kejadian itu. Artinya, seseorang yang sudah sepuh menikah dengan ‘perempuan muda’ adalah sesuatu yang wajar dan lumrah terjadi pada zaman masyarakat waktu itu.

Rasulullah menikahi Aisyah tepat pada bulan Syawwal tahun ke-10 kenabian di Makkah atau sekitar tiga tahun setelah sang istri pertama, Khadijah binti Khuwailid, wafat. Mahar yang diberikan Rasulullah untuk Aisyah sebesar 12 uqiyyah atau 400 dirham.


Alasan Rasulullah Menikahi Aisyah saat Usianya Masih sangat Belia

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Lalu, apa yang membuat Rasulullah mempersunting Aisyah? Padahal Rasulullah juga sudah menikahi Saudah binti Zam’ah.

Di sisi lain, sahabat Muth’im bin Adiy juga pernah menanyakan kepada Abu Bakar akan mengawinkan Aisyah untuk anaknya, Jubair, sebelum utusan Rasulullah menanyakan hal yang sama.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah pernah mengungkapkan bahwa alasan Rasulullah menikahinya adalah 'karena mimpi.' Suatu ketika, Rasulullah bermimpi didatangi malaikat membawa Aisyah dengan dibalut kain sutera.

Malaikat tersebut mengatakan kepada Rasulullah bahwa perempuan yang dibalut kain sutera tersebut adalah istrinya. Mimpi Rasulullah ini berulang hingga tiga kali.  “Jika mimpi ini dari Allah, tentu Dia akan mengabulkannya,” kata Rasulullah merespons ucapan malaikat itu.

Dan benar saja, akhirnya Allah mengabulkannya. Sebelumnya, Abu Bakar keberatan ketika Khaulah, utusan Rasulullah, datang untuk melamar Aisyah karena Muth’im sudah datang terlebih dahulu.

Namun, setelah mengetahui keburukan keluarga Muth’im, Abu Bakar tidak lagi menghendaki anak lelaki Muth’im untuk menikahi Aisyah. Walhasil, Abu Bakar mempersilahkan Rasulullah untuk menikahi anaknya.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya