Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat dibagi menjadi beberapa fase. Dimulai dari fase kehancuran dan kematian seluruh makhluk, hari kebangkitan (Yaumul Ba'ats), hari perhitungan, penimbangan, hingga hari pembalasan.
Baca Juga
Advertisement
Pada hari kebangkitan, manusia tak bisa menyembunyikan aibnya. Mereka dibangkitkan dengan rupa yang mencerminkan perilaku mereka di dunia. Pahala dan dosa ditampakkan.
Ulasan mengenai Yaumul Ba'ats di hari kiamat ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu (24/4/2024).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah kisah kocak kiai galak yang ngamuk ke santrinya. Lucunya, si santri menjawab dengan jujur dan terus terang.
Artikel ketiga terpopuler yaitu tentang cara hidup bahagia menurut Gus Baha.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Gambaran Suasana di Yaumul Ba’ats Hari Kiamat, saat Pahala dan Dosa Ditampakkan
Masing-masing manusia, di Yaumul Ba’ats atau hari kebangkitan saat hari kiamat akan dapat melihat pahala dan dosa mereka sebagai balasan atas amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia.
Penjelasan perihal ini, terdapat dalam salah satu surah Al-Qur’an yang secara spesifik membahas tentang kiamat yakni surah Al-Zalzalah. Al-Zalzalah sendiri artinya adalah kegoncangan.
Surah Al-Zalzalah terdiri atas 8 ayat. Kata Zalzalah terambil dari ayat pertama surah itu. Surah ini turun di kota Madinah. Oleh sebab itu surah ini tergolong ke dalam surah madaniyyah.
Mengetahui makna dan kandungan surah Al-Zalzalah ayat 6 ini dapat melihat pada kitab-kitab Tafsir dari beberapa ulama terkemuka dalam bidang ini.
Advertisement
2. Guyonan Gus Baha, saat Kiai Madura Ngamuk kepada Santri Polos
Guyonan, lawakan di kalangan santri adalah hal yang biasa terjadi. Di sela-sela istirahat mengaji kadang antar-santri menghibur diri dengan jokes-jokes menghibur.
Kisah guyonan yang masyhur kali ini dikisahkan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, tentang santri di Madura yang dimarahi oleh kiainya.
Sang kiai hampir ngamuk besar karena ulah santrinya, namun ada saja yang bisa menolongnya tanpa sengaja, kebetulan gurunya kiai tersebut sedang ada di tempat tersebut.
"Ada anekdot, yang masyhur di Madura," kata Gus Baha, mengawali cerita seperti yang diunggah di Youtube channel @MuhammadNurBinYusuf.
Gus Baha berkisah, ada suatu tempat sebut saja pondok ada seorang kiai yang mendapati santrinya yang belum bangun pada pagi hari, padahal sudah dikumandangkan adzan subuh.
3. Cara Hidup Bahagia Meskipun Sederhana ala Gus Baha
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan kisah kearifan orang zaman dulu, terutama yang dipraktikkan oleh para waliyullah tatkala menyikapi hidup.
Mereka tidak lantas menderita dengan hidup sederhana. Justru sebaliknya, kesederhanaan inilah yang mampu mereka kelola menjadi sebuah kebahagiaan.
Jadi memang benar, kebahagiaan itu bukan hanya milik orang yang berkecukupan saja. Orang miskin juga bisa hidup bahagia dan hal ini bukan mustahil.
Tergantung bagaimana kita menyikapi hidup kita. Tatkala kita tidak mau qanaah dan mensyukuri pemberian Allah SWT, sebanyak apapun harta kita tentu tidak akan membuat kita hidup bahagia.
Advertisement