PTPP Kantongi Kontrak Kontrak Baru Sebesar Rp 4,9 Triliun Pada Kuartal I 2024

Hingga Maret 2023 PT PP telah mengantongi kontrak senilai Rp 11,23 triliun dari proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Apr 2024, 10:23 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun pada kuartal I 2024. Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad mengatakan beberapa proyek yang sudah dalam proses tender akan masuk di kuartal II 2024.

Adapun hingga Maret 2023 telah mengantongi kontrak senilai Rp 11,23 triliun dari proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.  

Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP Yul Ari Pramuraharjo menuturkan, saat ini masih banyak proyek perseroan di IKN yang sedang dalam proses konstruksi. 

Ada beberapa proyek yang telah rampung yaitu, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1 dengan nilai kontrak Rp 100 miliar, serta KIPP 2 dengan nilai kontrak Rp 335 miliar. Adapun beberapa proyek lainnya ditargetkan rampung pada Agustus 2024.

"Jadi untuk progresnya seperti itu, tiga paket sudah 100% sisanya bervariasi, ada yang di atas 10% sampai 50% dengan total kira-kira sampai Maret," ucap Yul dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024).

Daftar Proyek

Yul menambahkan, proyek konstruksi lain yang juga tengah digarap saat ini adalah Bandara VVIP, Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, dan Tol 6C.

Adapun, Perseroan juga menggarap sejumlah proyek gedung. Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Yuyus Juarsa menyebut, proyek gedung yang tengah digarap adalah Istana Presiden, Kantor Presiden, rusun ASN-Hankam, komplek perkantoran Bank Indonesia (BI), dan Gedung Kementerian PUPR.


PTPP Absen Tebar Dividen, Ini Penyebabnya

Sampai dengan Juli 2023, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 15,68 triliun. Dok: PTPP

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Perseroan mengungkapkan saat ini fokus untuk memperkuat struktur permodalan. 

Direktur Keuangan PT PP Tbk, Agus Purbianto menuturkan, tren suku bunga akibat isu domestik dan global membuat Perseroan harus memperkuat kas untuk tidak menambah utang.

"Dengan adanya penguatan cash flow untuk tidak menambah utang, upaya yang dilakukan adalah dengan tidak membagi dividen,” kata Agus dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024). 

Agus menambahkan, suku bunga naik akan berimbas untuk pendanaan Perseroan yang jangka menengah dan panjang, terutama obligasi. 

"Tapi untuk perbankan tidak serta merta naik, jadi biasanya kita negosiasi. Untuk mitigasi, term-nya kita pendekin," kata Agus. 

Adapun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu, 24 April 2024, PTPP menyetujui beberapa perubahan susunan pengurus perusahaan. 

Hasil RUPST menyetujui pengangkatan Pundjung Setya Brata sebagai Komisaris Independen perseroan yang baru, menggantikan Loso Judijanto. 

Untuk jajaran direksi, RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Sinurlinda Gustina sebagai Direktur Strategi Korporasi dan Human Capital Management dan Eddy Herman Harun selaku Direktur Operasi Bidang EPC. 

RUPST juga menyetujui pengangkatan I Gede Upeksa Negara sebagai Direktur Korporasi dan Human Capital Management Perseroan dan menetapkan Tommy Wiranata Anwar sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Legal.

Mengutip data RTI, harga saham PT PP Tbk (PTPP) melemah 1,83 persen ke posisi Rp 428 per saham pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Harga saham PTPP dibuka naik dua poin ke posisi Rp 438 per saham. Harga saham PTPP berada di level tertinggi Rp 442 dan terendah Rp 428 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.881 kali dengan volume perdagangan 135.798 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya