Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif akan tebar dividen 2023 sebesar Rp 36,4 per saham.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Apr 2024, 11:50 WIB
Paparan publik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Kamis (25/4/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 25 April 2024 menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 171,29 miliar kepada para pemegang saham. 

Pembagian dividen ini sebesar 28% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2023 yang tercatat sebesar Rp 611,75 miliar. 

Dengan jumlah saham Perseroan yang beredar sebanyak 4,70 miliar saham, dividen per saham yang diterima oleh pemegang sahamnya sebesar Rp 36,4 per lembar saham. 

Dalam RUPST, Perseroan juga menyetujui perubahan jajaran direksi yaitu mengangkat Immanuel Adi Pakaryanto sebagai Direktur menggantikan Wieky Hedivendra untuk semakin memperkuat Perseroan. 

Target Pendapatan

Sementara itu, seiring optimisme yang berkembang di kalangan industri otomotif nasional, Dharma Polimetal menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 10% untuk 2024. 

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan perseroan memilih menetapkan target pertumbuhan yang tergolong konservatif, sebagai bagian dari penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap kebijakan Perseroan. 

"Tentu saja, dalam membuat keputusan ini kami sudah memperhitungkan kondisi industri otomotif saat ini. Menurut perhitungan kami, pertumbuhan pendapatan Perseroan akan didorong oleh kompetensi kami dalam mendapatkan model baru dan pangsa pasar baru, serta optimalisasi dari QCD (quality cost delivery),” kata Irianto dalam keterangan resmi, Kamis (25/4/2024). 

Demi mendukung pertumbuhan perseroan jangka panjang dalam industri kendaraan listrik, Dharma Group telah menyiapkan produk battery pack dan BLDC (Brushless Direct Current) Motor. 

"Ke depan, produk-produk ini akan dipasok kepada salah satu merek sepeda motor di Indonesia, serta digunakan untuk sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group,” pungkasnya. 

 

 

 

 


Belanja Modal 2024

Pekerja memeriksa produk dan kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan manufaktur Triputra Group menargetkan penjualan hingga 38.81 % atau senilai Rp 3,08 triliun pada 2021. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Sebelumnya diberitakan, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) targetkan pertumbuhan pendapatan organik double digit. Target tersebut sejalan dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menetapkan target penjualan mobil secara wholesale sebanyak 1,1 juta unit pada 2024.

Outlook positif tersebut diikuti oleh proyeksi peningkatan permintaan kendaraan listrik tahun ini. Seperti tercermin dalam kemeriahan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang diikuti 53 merek kendaraan dari Jepang, Korea Selatan, China, Jerman, dan lain-lain.

Acara yang digelar pada 15-25 Februari 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Pada gelaran akbar tahunan ini, sejumlah produsen otomotif berlomba-lomba memperkenalkan produk mobil listrik teranyar mereka.

“Tren pertumbuhan penjualan otomotif tentu saja akan membawa pada peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. Hal ini tentu saja didukung oleh perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin bergairah, yang tentu saja memberikan pengaruh positif terhadap prospek pendapatan Perseroan tahun ini,” kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Selasa (27/2/2024).

Prospek pertumbuhan penjualan kendaraan listrik ini membawa berkah bagi DRMA. Di mana Dharma Group sendiri telah mengantisipasi potensi peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) yang signifikan, dengan memperluas produksi ke segmen komponen kendaraan listrik, pemasok untuk battery pack, battery management system, battery swap, dan menjadi mitra bagi industri sepeda motor listrik di Indonesia.

 


Revolusi Industri 4.0

Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Untuk itu, saat ini Perseroan tengah mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, yakni charging station, baik untuk fast charging maupun slow charging. Selain itu, DRMA juga sedang menyiapkan BLDC (Brushless Direct Current) yang akan digunakan pada sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group maupun pihak lain dan untuk mendukung lokalisasi kebutuhan BLDC di Indonesia.

"Demi mewujudkan semua rencana kegiatan di tahun 2024 dan juga untuk mempersiapkan rencana pertumbuhan bisnis ke depan, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capex sekitar Rp 300 miliar," imbuh Irianto.

Ke depan, Dharma Group siap untuk menjadi bagian dari kebangkitan sektor otomotif termasuk dalam menyambut era revolusi industri 4.0. Di antaranya dengan menerapkan digitalisasi di rantai proses bisnisnya, dan pengembangan dan produksi komponen dan parts kendaraan listrik di Tanah Air. 

 


Dharma Polimetal Pede Penjualan Naik 40 Persen hingga Akhir 2023

Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berharap dapat menutup tahun ini dengan pertumbuhan penjualan kisaran 40 persen.

Harapan ini didukung data penjualan DRMA hingga kuartal III 2023 yang meningkat hingga 59,7 persen YoY menjadi Rp 4,3 triliun serta prospek positif penjualan kendaraan di Indonesia hingga beberapa tahun ke depan.

“Kami optimis sampai dengan akhir tahun 2023 DRMA dapat melampaui target pertumbuhan pendapatan yang sudah ditetapkan sebelumnya yakni 25 persen, naik signifikan menjadi sekitar 40 persen. Kami memperkirakan nominal pendapatan akan berada di kisaran Rp 5,4–5,5 triliun,” kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (23/12/2023).

Industri otomotif nasional sendiri terus menunjukkan tren positif. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan roda empat mencapai 921,058 unit periode Januari-November 2023.

Sedangkan menurut data dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan roda dua dalam negeri (domestik) mencapai 5.809.959 pada periode yang sama.

Optimisme terhadap pencapaian kinerja 2023 yang akan segera berakhir ini, juga didukung oleh keberhasilan Perseroan mendapatkan kepercayaan dari beberapa klien baru.

Ditambah lagi, industri kendaran listrik di Tanah Air yang semakin semarak dengan terus bertambahnya pabrikan mobil listrik (electric vehicle/EV) juga telah menjelma menjadi mesin pendorong baru pertumbuhan penjualan Perseroan.

"Oleh karenanya, DRMA terus giat mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik, baik mengembangkan komponen EV maupun infrastruktur EV," imbuh Irianto.

Ke depan, Dharma Group siap untuk menjadi bagian dari kebangkitan sektor otomotif termasuk dalam menyambut era revolusi industri 4.0 dengan menerapkan digitalisasi di rantai proses bisnisnya, dan pengembangan dan produksi komponen dan parts kendaraan listrik di Tanah Air sebagai perwujudan Exist to Contribute kepada Bangsa.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya