Tower Bersama Infrastructure Bakal Buyback 396,50 Juta Saham

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan buyback saham dan meminta persetujuan pemegang saham pada 30 Mei 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Apr 2024, 14:00 WIB
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membeli kembali atau buyback saham maksimal 1,75 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membeli kembali atau buyback saham maksimal 1,75 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah saham itu setara 396,50 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Tower Bersama Infrastructure akan siapkan dana maksimal Rp 800,80 miliar untuk buyback saham. Perseroan menyatakan buyback saham ini dilakukan seiring kinerja Perseroan yang membaik telah hasilkan arus kas yang melebihi dari jumlah yang diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan.

Tower Bersama Infrastructure akan memakai kas internal Perseroan untuk buyback saham. Dana tersebut bukan merupakan dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman dan dalam bentuk utang apapun.

“Pada saat ini, Perseroan memiliki tingkat kewajiban utang yang baik, bahkan Perseroan masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan leverage apabila diperlukan,” tulis Perseroan.

Selain itu, Perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan Perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham Perseroan jika harga saham Perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja Perseroan yang sebenarnya.

Adapun Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri dalam jangka waktu tidak lebih dari tiga tahun. Akan tetapi, Perseroan dapat sewaktu-waktu mengalihkan atas saham yang dibeli kembali sesuai dengan pasal 21 POJK Nomor 29/2023 antara lain:

1.Dijual baik di bursa efek maupun di luar bursa efek.

2.Ditarik kembali dengan cara pengurangan modal

3.Pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau direksi dan dewan komisaris

4.Pelaksanaan pembayaran atau penyelesaian atas transaksi tertentu

5.Pelaksanaan konversi efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Perseroan

6.Distribusi saham hasil pembelian kepada pemegang saham secara proporsional

7.Cara lain dengan persetujuan OJK

Perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas untuk melakukan buyback saham pada 31 Mei 2024-30 Mei 2025. Adapun Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk buyback pada 30 Mei 2024.


Penerbitan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2023 (Obligasi TBIG VI Tahap II) dalam program obligasi baru senilai Rp 20 triliun.

Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menuturkan, total penerbitan Obligasi TBIG VI Tahap II sebesar Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap 6,75% untuk tenor 370 hari. Obligasi TBIG VI Tahap II adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal. 

“Obligasi TBIG VI Tahap II ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Desember 2023,” ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (6/12/2023).

Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving USD 325 juta dari Credit Facilities yang ada.

Per 30 September 2023, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang USD yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 27,6 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 4,87 triliun.  

Adapun saldo kas yang mencapai Rp 802 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 26,8 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 4,06 triliun. Menggunakan EBITDA kuartal III 2023 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,6x

“Struktur utang kami tetap kokoh dengan harga yang kompetitif, sepenuhnya terlindungi, dan ketersediaan fasilitas yang belum dicairkan. Kami berharap dapat terus mengakses pasar obligasi Rupiah melalui program Rp20 triliun yang berlaku hingga Juli 2025,” tandasnya. 

 


Tawarkan 102,04 Juta Saham Treasuri

Sebuah tower terlihat di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana melakukan pengalihan 102.046.000 lembar saham treasuri hasil pembelian kembali (buyback) kepada Bersama Digital Infrastructure Asia Lte Ltd.

Calon pihak penerima merupakan perusahaan induk investasi (investment holding company) dan jasa konsultasi manajemen (management consultancy services), yang tak lain adalah pengendali perseroan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/8/2023), saham treasuri yang dialihkan itu berasal dari pembelian kembali atau buyback yang dilakukan perseroan pada 4 Mei 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023.

Pada periode tersebut, perseroan melakukan pembelian kembali 102.046.000 lembar saham. Penjualan saham treasuri dilakukan di luar bursa efek melalui pasar negosiasi. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham hasil pembelian kembali akan dilakukan dalam beberapa tahap.

Dimulai pada 30 Agustus 2023, dan akan berlangsung sampai dengan tanggal yang tidak lebih lama dari 31 Maret 2023. Harga pelaksanaan saham hasil buyback mengacu pada pasal 13 huruf (a) POJK nomor 2/POJK.04/2023.

 


Harga Pengalihan Saham

Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Harga pengalihan saham hasil buyback tidak boleh lebih rendah dari mana yang lebih tinggi di antara harga penutupan perdagangan hari di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback, atau harga rata-rata penutupan perdagangan harian bursa efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback. Belum lama ini, Tower Bersama Infrastructureberencana melakukan perpanjangan periode buyback hingga November 2023.

Namun, belum lama rencana diumumkan, perseroan berubah pikiran dan membatalkan perpanjangan buyback. Rencana perpanjangan periode pembelian kembali saham saat itu sehubungan dengan berakhirnya periode pembelian kembali saham perseroan pada 3 Agustus 2023.

Sementara masih terdapat sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari rencana pembelian sebanyak banyaknya 1.132.849.900 saham. Sampai dengan 3 Agustus 2023, perseroan telah membeli kembali sebanyak 102.046.000 saham.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya