Liputan6.com, Jakarta - Memuliakan dan membahagiakan orang tua adalah ajaran yang sangat penting yang berlaku tidak hanya selama kehidupan mereka di dunia, tetapi juga setelah mereka meninggal dunia.
Hubungan yang baik dengan orang tua dianggap sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan spiritual dan keberkahan dalam hidup. Meskipun orang tua telah meninggal atau berada di alam kubur, kewajiban untuk berbakti kepada mereka tidak berakhir.
Islam mengajarkan bahwa anak-anak masih memiliki tanggung jawab untuk membahagiakan orang tua mereka melalui berbagai cara.
Salah satu cara terpenting untuk membahagiakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, adalah dengan berdoa untuk kebahagiaan dan ampunan mereka. Doa bagi kedua orang tua adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ada Tiga Cara agar Orang Tua Bahagia di Alam Kubur
Ulama kharismatik sekaligus pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menyebut ada rahasia yang bisa dilakukan agar membuat orang tua bahagia di alam kubur.
Pertama, mendoakan orangtua. Dengan doa, seorang anak dapat memohon kepada Allah SWT agar orangtuanya diampuni dari segala dosa-dosanya.
“Jangan engkau berdoa kecuali orangtua engkau bawa dalam doamu. Kita sering doa panjang lebar (tapi) bapak ibu dilupakan. Ingat pastikan engkau ingat dalam doamu. Doa kebaikan semoga allah mengampuninya terus. Itu baktimu,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Kedua adalah bersedekah atas nama orangtua. Apabila orangtua masih ada seorang anak bisa memberikannya langsung kepada orangtua. Akan tetapi, ketika ayah dan ibu sudah tiada, berbakti kepada orangtua dapat dilakukan dengan memberikan sedekah kepada orang lain atas nama orangtua.
Advertisement
Perebut Waris Orang Tua adalah Ahli Neraka di Bumi
“Jika engkau mendapatkan rezeki dari Allah, engkau potong. Anggap aja ibu bangun lagi, minta duit lagi. Engkau kasih atau tidak? Ibumu memang sudah tidak bisa bangkit, akan tetapi engkau masih bisa mengirim ke sana. Potong dari rezekimu niatkan kirim ke pesantren, masjid, orang fakir. Niatkan, ya Allah aku ingin mengirim ke ibuku (juga bapak),” tuturnya.
Ketiga adalah berbuat baik dengan orang-orang yang pernah mendapat kebaikan dari orangtua. Misalnya, kakak, adik, bibi, dan saudara lainnya. Menurut Buya Yahya, orang sesama saudara berkelahi misalnya karena berebut warisan adalah durhaka kepada orangtua.
"Ahli neraka yang berjalan di atas bumi adalah perebut waris orang. Berebut waris adalah durhaka kepada orang tua ngambil hak saudara," ujarnya.
“Maka dari itu, yang ketiga adalah untuk bisa berbakti kepada orangtua baik-baiklah dengan orang yang dibaikin oleh orangtuamu. Itu bukan sekadar anak orangtua, bahkan sampai dearajat jika orangtuamu dulu pernah memberikan hadiah kepada tetangga waktu masih hidupnya lanjutkan. Apalagi anak orangtua, adik kita. Makanya orang musuhi adiknya kurang ajar bener,” ujar Buya Yahya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul