Starlink Ingin Masuk Indonesia, XL Axiata Tak Tutup Kemungkinan Kerja Sama

XL Axiata tak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Starlink demi menggulirkan layanan mereka ke wilayah yang sulit dijangkau.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Apr 2024, 16:22 WIB
Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, saat menjelaskan tentang pengembangan jaringan di Madura, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata memandang positif rencana layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, yang ingin menggelar layanan di Indonesia.

Diungkapkan oleh Direktur Network sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa, internet satelit yang dihadirkan Starlink, ia harapkan bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit dikover oleh operator seluler.

Bahkan, sebelum kehadiran satelit internet Starlink, perusahaan telekomunikasi seperti XL Axiata telah memakai satelit sebagai backbone menghadirkan layanan telekomunikasi di wilayah yang sulit dijangkau.

Gede juga tidak menampik jika nantinya XL Axiata bekerja sama dengan Starlink demi menggulirkan layanan mereka ke wilayah yang sulit dijangkau.

"Adanya internet satelit Starlink bisa menekan biaya sewa kapasitas, menjadi jauh lebih murah. Sebagai pelaku telko, (kami) berharap ini bisa menjadi solusi untuk menggantikan biaya sewa kapasitas jadi lebih murah," katanya.

"Kami ingin bekerja sama dengan mereka untuk menghubungkan BTS atau langsung ke konsumen di wilayah rural yang tak bisa dijangkau," tuturnya menambahkan.

 


Persaingan Langsung dengan Starlink

Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). CEO SpaceX, Elon Musk, juga menyebut proyek ini merupakan salah satu yang tersulit. (AP Foto John Raoux)

Sementara bicara tentang persaingan langsung Starlink dengan operator seluler, Gede mengatakan pasar Starlink dengan XL Axiata sebagai operator seluler berbeda.

"Menurut kami market mereka berbeda, market mereka adalah konsumen yang kami tidak bisa jangkau, daerah pedalaman. Ini bukan hanya masalah jangkauan, tetapi juga keamanan dan maintenance-nya yang berat," kata Gede.

Meski begitu, ia berharap pemerintah memberikan level persaingan yang setara antara operator seluler dengan pemain satelit seperti Starlink, yang mau menggelar layanan langsung ke end-user.

"Pemerintah sudah harus memberi playground yang sama, equal, jangan sampai structure cost kami (operator seluler) jauh lebih mahal," ujar Gede.

Sementara, Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebutkan kalau persaingan langsung dengan Starlink belum terjadi saat ini.

 


Belum Menjadi Ancaman

Ilustrasi kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Kendati begitu ia tidak menampik kalau nantinya keduanya bisa bersaing secara head-to-head jika teknologi Starlink mampu menghadirkan kapasitas besar untuk menjangkau konsumen di perkotaan dengan harga yang lebih rendah.

"Kalau nantinya Starlink memiliki teknologi lebih baik yang bisa menghadirkan layanan di perkotaan yang lebih murah, itu baru terjadi kompetisi head-to-head. Jika cost structure lebih kecil, itu baru (Starlink) akan menjadi ancaman," ia memungkaskan.


INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya