Itama Ranoraya Absen Tebar Dividen 2023

Selain memutuskan pemakaian laba bersih, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memutuskan pergantian direktur pada RUPST, Kamis, 25 April 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Apr 2024, 20:27 WIB
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023. (Foto: tangkapan layar/Pipit IR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada Kamis, 25 April 2024.

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui seluruh mata agenda yang dirapatkan, di antaranya persetujuan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2023, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2023, dan perubahan susunan anggota direksi.

"Sesuai dengan proposal yang kami ajukan kepada pemegang saham dalam RUPST, bahwa net profit 2023 yang sebesar Rp 5 miliar itu menjadi laba ditahan," kata Direktur PT Itama Ranoraya  Tbk, Viertin M. K. Tobing dalam paparan publik perseroan, Kamis (25/4/2024).

Artinya, perusahaan tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2023. Meski begitu, perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat posisi Perseroan dan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham serta masyarakat luas. Di tengah dinamika pasar yang terus berkembang, perusahaan optimis memanfaatkan peluang dengan strategi yang telah dirancang.

"Dengan tim yang solid dan inovasi yang berkelanjutan, kami yakin akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk, Heru Firdausi Syarif.

RUPST menyetujui pengangkatan Teguh Eko Purwanto sebagai Direktur dan Viertin Maretson Lumban Tobing sebagai Direktur. Sementara itu, tidak ada perubahan pada susunan Dewan Komisaris Perseroan.

Dengan demikian, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, efektif setelah RUPST, adalah sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris

• Komisaris Utama: Tjandra Yoga Aditama

• Komisaris: Wirdhan Denny

• Komisaris Independen: Roy Edison Maningkas

Susunan Direksi

• Direktur Utama: Heru Firdausi Syarif

• Direktur: Teguh Eko Purwanto

• Direktur: Viertin Maretson Lumban Tobing

• Direktur: Hendry Herman

 

Pada penutupan perdagangan Kamis, 25 April 2024, harga saham IRRA stagnan di posisi Rp 490 per saham. Harga saham IRRA dibuka naik empat poin ke posisi Rp 494 per saham.Saham IRRA berada di level tertinggi Rp 496 dan terendah Rp 486 per saham. Total frekuensi perdagangan 363 kali dengan volume perdagangan 14.360 saham. Nilai transaksi Rp 704,3 juta.


Itama Ranoraya Siapkan Belanja Modal Rp 320 Miliar pada 2024

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai ikut berpartisipasi dalam upaya mendukung pemerintah untuk implementasi 6 pilar pelayanan primer pada transformasi kesehatan, melalui penyediaan alat antropometri set.

Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 320 miliar pada 2024.

Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk, Nanan Meinanta Lasahido menuturkan, belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk menunjang bisnis jangka panjang perseroan.

"Perseroan sudah menyiapkan capital expenditure kurang lebih Rp 320 miliar yang akan digunakan untuk mensupport program perseroan dalam menjalankan bisnis jangka panjang dengan berbagai instansi seperti rumah sakit klinik Apotek dinas kesehatan dan berbagai lini kesehatan lainnya," kata Nanan dalam paparan publik perseroan, Rabu (20/12/2023).

Selain efisiensi dari nilai belanja modal, strategi lain yang diandalkan perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan tahun depan adalah cost optimization setelah covid-19. Hal itu dilakukan agar biaya operasional dapat terus optimal disesuaikan dengan keadaan saat ini.

"Di samping itu kami terus berusaha untuk mengembangkan sistem e-budgeting agar lebih baik terus ke depannya," imbuh Nanan.

 


Perkuat Pengembangan Bisnis

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai ikut berpartisipasi dalam upaya mendukung pemerintah untuk implementasi 6 pilar pelayanan primer pada transformasi kesehatan, melalui penyediaan alat antropometri set.

General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia mengatakan perseroan berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care.

"IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri," kata dia.

Perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan.

Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.  

 


Itama Ranoraya Akuisisi Kencana Pilar Mandiri

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memutuskan melakukan strategi secara anorganik dengan mengakuisisi 75% saham PT Kencana Pilar Mandiri (KPM).

Langkah ini sebagai upaya memperkuat visi menjadi perusahaan penyedia peralatan kesehatan, perangkat medis, serta produk farmasi berteknologi tinggi yang dinamis, konsisten, berkelanjutan dan terus berkomitmen untuk melayani pelanggan dengan servis terbaik, awal pekan ini.

Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengemukakan bahwa skema akuisisi ini dilakukan dengan cara melakukan pembelian saham dari pemegang saham existing.

Adapun total saham yang diakuisisi adalah 15.000 lembar saham atau setara dengan 75% saham yang dimiliki oleh KPM. 

“Dengan demikian setelah dilakukannya proses akuisisi ini maka komposisi kepemilikan saham saat ini mayoritas dipegang oleh PT Itama Ranoraya Tbk sebesar 75% atau 15.000 lembar saham dan Teguh Purwanto 25% atau 5.000 lembar saham,” papar Heru dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Akuisisi ini selain bertujuan memperkuat posisi strategis perusahaan agar berkontribusi lebih besar lagi dalam menciptakan nilai tambah, juga diharap secara optimal mencapai target perusahaan pada 2023.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya