Liputan6.com, Jakarta - Pemanasan global tak hanya memunculkan kekhawatiran akan bencana alam, namun juga pandemi baru. Para ilmuwan menemukan dan mengangkat sejumlah virus 'zombie' dari dalam lapisan es permafrost, salah satunya hampir berusia 50 ribu tahun.
Melansir laman NASA pada Kamis (25/04/2024), virus-virus tersebut membeku di dalam tanah atau dasar sungai Arktik yang dingin selama ribuan tahun. Para ahli kemudian membangkitkannya kembali dan hidup.
Permafrost merupakan tanah yang tetap benar-benar beku (0°C) atau lebih dingin setidaknya selama dua tahun berturut-turut. Tanah yang beku permanen ini umumnya ada di daerah dengan pegunungan tinggi dan di garis lintang bumi yang lebih tinggi, dekat Kutub Utara dan Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, temuan ini meningkatkan kekhawatiran soal bangkitnya mikroba-mikroba yang kini masih terpenjara di bawah lapisan es. Jika bebas, patogen yang tidak diketahui dapat menginfeksi manusia atau hewan.
Virus-virus ini berasal dari gumpalan wol mammoth hingga partikel yang bersembunyi di usus serigala Siberia yang membatu. Berikut virus zombie yang berhasil diangkat oleh para ilmuwan dari lapisan permafrost
1. Cedratvirus lena
Cedratvirus adalah virus raksasa yang menginfeksi amuba dan termasuk dalam subkelompok keluarga Pithovirus. Virus ini meliputi P. sibericum dan P mammoth.
Para ilmuwan menemukan tiga jenis Cedratvirus yang sebelumnya tidak dikenal di lokasi berbeda di Timur Jauh Rusia. Para peneliti mengekstraksi Cedratvirus lena dari lapisan es di tepi Sungai Lena yang berlumpur di Timur Jauh Rusia.
Virus yang baru ditemukan ini memiliki partikel memanjang berukuran 1,5 mikrometer yang menyerupai P. sibericum. Namun, bakteri ini memiliki dua struktur seperti gabus di setiap ujungnya, bukan hanya satu.
Tim peneliti kemudian menemukan dua strain Cedratvirus lainnya di Timur Jauh Rusia, yakni C. kamchatka, di tanah beku di Semenanjung Kamchatka dan C. duvanny, dari lumpur yang mengalir ke Sungai Kolyma sebagai hasil dari pencairan permafrost yang berasal dari berbagai zaman.
Megavirus Mammoth
2. Megavirus mammoth
Megavirus mammoth adalah virus pertama yang ditemukan di permafrost. Virus ini termasuk dalam keluarga Mimiviridae.
Mimivirus adalah virus pertama yang diklasifikasikan oleh para peneliti sebagai virus raksasa. Para peneliti menemukannya di dalam air menara pendingin di Bradford, Inggris, pada 1992.
Ia menginfeksi amuba dan memiliki partikel berdiameter 0,5 mikrometer dan terbungkus dalam kapsul dengan 20 sisi segitiga yang identik. Megavirus, seperti M. mammoth, termasuk dalam subfamili Mimiviridae dan memiliki karakteristik yang sama.
3. Pacmanvirus lupus
Pacmanvirus adalah kelompok virus yang menginfeksi amuba yang berkerabat jauh dengan virus demam babi Afrika dari keluarga Asfarviridae. Para ilmuwan menamai mereka dengan nama permainan video "Pac-Man" karena, ketika dipecahkan, cangkang proteinnya terlihat seperti mulut yang menganga.
Pacmanvirus lupus adalah anggota ketiga yang tercatat dalam kelompok ini dan jenis pertama yang diangkat dari permafrost, khususnya, dari sisa-sisa usus serigala Siberia (Canis lupus) yang telah membeku selama 27.000 tahun. Dia diklasifikasikan sebagai virus raksasa, tapi jenis yang baru ditemukan ini hanya berukuran 0,2 mikrometer dan tidak terlihat di bawah mikroskop cahaya.
4. Pithovirus sibericum
Pithovirus sibericum adalah salah satu virus terbesar yang pernah ditemukan. Dengan panjang sekitar 1,5 mikrometer, virus ini seukuran bakteri kecil dan termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai "virus raksasa" atau virus DNA beruntai ganda yang dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya.
P. sibericum memiliki bentuk seperti oval berdinding tebal dengan bukaan di salah satu ujungnya dan ditutup oleh struktur seperti gabus dan sarang lebah. Para ilmuwan yang sedang mencari patogen yang belum diketahui menemukan P. sibericum di dalam inti lapisan es Siberia kuno yang diekstraksi pada tahun 2000 di Kolyma, di Timur Jauh Rusia.
Mereka membangkitkan virus berusia 30 ribu tahun itu dengan mengekspos sampel lapisan es pada amuba. Hal tersebut merupakan satu-satunya inang P. sibericum yang diketahui.
Para peneliti menamai virus tersebut dengan kata Yunani "pithos," yang mengacu pada wadah besar, atau amphora, yang digunakan oleh orang Yunani kuno untuk menyimpan anggur dan makanan. Mereka mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam sebuah studi pada 2014 di jurnal PNAS.
5. Pandoravirus mammoth
P. mammoth adalah jenis dari keluarga virus Pandoraviridae yang menjadi mayoritas virus yang diangkat dari permafrost. Pandoravirus adalah virus raksasa yang menginfeksi amuba dan memiliki partikel besar berbentuk amphora yang panjangnya mencapai 1,2 mikrometer.
Para peneliti menemukan P. mammoth dalam sampel beku wol mammoth berusia 27 ribu tahun. Fosil ini ditemukan dari tepi sungai Yana dan isi perut mammoth yang membatu berusia 28.600 tahun di Kepulauan Lyakhovsky di lepas pantai timur laut Rusia.
Tim peneliti kemudian menaruh jenis Pandoravirus yang baru ditemukan pada amuba.
(Tifani)
Advertisement