Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan bersih salah satu miliarder terkaya dunia, Mark Zuckerberg anjlok hingga USD 18 miliar atau setara Rp. 291,6 triliun pada hari Kamis (25/4).
Anjloknya kekayaan Zuckerberg terjadi setelah komentar bos Meta dalam laporan pendapatan perusahaannya menyebabkan penurunan harga saham paling tajam sejak Oktober 2022.
Advertisement
Meta melampaui ekspektasi dalam hal pendapatan dan laba, tetapi memberikan perkiraan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan.
Zuckerberg mengatakan kepada investor bahwa perusahaannya akan terus menghabiskan dana miliaran dolar untuk berinvestasi di berbagai bidang seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan metaverse, meskipun Meta mengandalkan iklan untuk 98% pendapatannya.
"Kami secara historis telah melihat banyak volatilitas dalam saham kami selama fase pedoman produk kami, di mana kami berinvestasi dalam mengembangkan produk baru namun belum menghasilkan uang," kata Zuckerberg, dikutip dari CNBC International, Jumat (26/4/2024).
Zuckerberg memiliki sekitar 345 juta saham Kelas A dan B. Dengan jatuhnya saham sebesar USD 52,12 pada hari Kamis, nilai sahamnya merosot sekitar USD 18 miliar menjadi USD 152 miliar atau Rp 2,4 kuadriliun pada penutupan perdagangan.
Divisi Meta's Reality Labs, yang menampung perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengembangkan metaverse, telah membukukan kerugian kumulatif sebesar USD 45 miliar sejak tahun 2020, ketika perusahaan pertama kali memisahkan unit tersebut dalam keuangannya.
Meta mengatakan pihaknya berencana menghabiskan USD 35 miliar hingga USD 40 miliar atau Rp. 648,1 triliun untuk belanja modal tahun ini, meningkat dari perkiraan sebelumnya.
Kekayaan Mark Zuckerberg Sempat Anjlok Rp. 1,6 Kuadriliun
Seperti diketahui, kekayaan Mark Zuckerberg naik turun selama bertahun-tahun. Kondisi ini karena saham Meta sangat fluktuatif.
Kekayaan bersih Zuckerberg sempat turun sekitar USD 100 miliar atau Rp.1,6 kuadriliun pada tahun 2022.
Kemudian pada awal tahun 2023, ia mengumumkan Meta akan memulai tahun efisiensi, sebuah langkah yang membantu harga saham naik tiga kali lipat pada tahun tersebut, sehingga meningkatkan kekayaan bersih Zuckerberg.
Kamis bukanlah hari terburuk bagi rekening bank Zuckerberg. Pada awal tahun 2022, ia kehilangan hampir USD 30 miliar dalam satu hari, ketika harga saham perusahaannya anjlok 26% karena pendapatan yang lemah dan panduan yang mengecewakan.
Advertisement