Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar ungkapan bahwa umur hanyalah angka? Ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan bahwa cinta tidak mengenal batasan usia.
Namun, dalam kenyataannya, banyak orang yang masih meragukan hubungan cinta dengan jarak usia yang signifikan.
Advertisement
Keraguan ini muncul karena berbagai alasan, seperti perbedaan pengalaman hidup, pola pikir, dan gaya hidup.
Ada juga kekhawatiran tentang keseriusan pasangan, stabilitas hubungan, dan potensi konflik di masa depan.
Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa kecocokan mereka lebih penting daripada selisih tahun.
Seorang psikiater di Des Moines, Iowa, Dr Loren Olson, mengatakan,"Banyak pasangan yang saya kenal mengatakan bahwa mereka merasa seperti memiliki usia yang sama."
Dia lalu menambahkan bahwa ada beberapa jenis usia, yaitu usia kronologis (usia sebenarnya), usia psikologis (kematangan mental), usia fisik (kondisi fisik), dan usia seksual (keinginan dan kemampuan seksual).
Pasangan dengan perbedaan usia yang besar seringkali menemukan kecocokan dalam tiga jenis usia terakhir, meskipun usia kronologis mereka berbeda, seperti dikutip dari Psych Central.
Walaupun begitu, akan tetap ada beberapa aspek dalam hubungan yang akan terpengaruh age gap yang cukup signifikan.
Kematangan Emosional dalam Hubungan
Menurut Brandy Porche, seorang konselor profesional, perbedaan usia bahkan yang kecil, misalnya 4 hingga 5 tahun, bisa menunjukkan tingkat kematangan yang berbeda.
Dia menambahkan bahwa jika perbedaan usia signifikan, seperti 10 hingga 15 tahun atau lebih, pengalaman hidup kedua pasangan bisa sangat berbeda.
Dalam hubungan dengan tingkat kematangan emosional yang berbeda, pasangan yang lebih dewasa mungkin menghadapi tanggung jawab emosional yang lebih besar, yang dapat mengakibatkan kelelahan dan risiko putus cinta.
Namun, penting untuk diingat bahwa bertambahnya usia tidak selalu berarti bertambahnya kematangan secara emosional, begitu juga sebaliknya.
Advertisement
Semakin Besar Perbedaan Usia Antara Pasangan
Menurut GinaMarie Guarino, seorang konselor kesehatan mental, semakin besar perbedaan usia antara pasangan, semakin besar kemungkinan mereka akan menghadapi tantangan terkait fase kehidupan.
Tantangan ini dapat meliputi perbedaan dalam hal kesehatan, tingkat energi, fokus hidup, dan rencana untuk memulai keluarga:
- Kesehatan: Pasangan yang lebih tua mungkin memiliki masalah kesehatan yang berbeda dari pasangan yang lebih muda.
- Tingkat energi: Pasangan yang lebih muda mungkin memiliki lebih banyak energi dan ingin melakukan aktivitas yang lebih aktif, sementara pasangan yang lebih tua mungkin lebih memilih untuk bersantai.
- Fokus hidup: Pasangan yang lebih tua mungkin lebih fokus pada karier atau keluarga, sementara pasangan yang lebih muda mungkin lebih fokus pada pengembangan diri atau kesenangan.
- Rencana untuk memulai keluarga: Pasangan yang lebih tua mungkin sudah memiliki anak atau tidak ingin memiliki anak lagi, sedangkan pasangan yang lebih muda mungkin berencana untuk memulai keluarga di masa depan.
Menurut Guarino, dalam hubungan dengan perbedaan usia yang besar, kekhawatiran tentang masa depan pasangan yang lebih tua mungkin lebih banyak.
Pasangan yang lebih muda mungkin khawatir tentang kehilangan pasangan ketika pasangan yang lebih tua meninggal.
Oleh karena itu, komunikasi terbuka tentang perasaan ini penting untuk mengatasi ketakutan tersebut.
Guarino juga menyarankan untuk membuat pengaturan sebelumnya untuk memberikan kepastian bagi pasangan yang lebih muda jika salah satu pasangan meninggal, sehingga mereka tahu akan diurus dan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
Berapa Jarak Usia yang Ideal Untuk Membangun Hubungan?
Di banyak budaya, hubungan dengan laki-laki yang lebih tua masih yang paling umum. Biasanya, perbedaan usia dalam hubungan ini adalah 2 hingga 3 tahun.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan usia yang besar dapat memengaruhi kepuasan hubungan:
- Studi Australia tahun 2017 menemukan bahwa pasangan dengan perbedaan usia besar mengalami penurunan kepuasan hubungan yang lebih cepat dalam 6 hingga 10 tahun pertama pernikahan mereka dibandingkan dengan pasangan yang seusia.
- Studi Korea tahun 2015 menemukan bahwa pasangan dengan usia yang sama memiliki tingkat depresi terendah, sementara pasangan dengan perbedaan usia 3 tahun atau lebih memiliki tingkat depresi yang sedikit lebih tinggi.
Sehingga secara umum, penelitian menunjukkan bahwa:
- Perbedaan usia 1 hingga 3 tahun dianggap ideal dalam banyak budaya.
- Perbedaan usia kurang dari 10 tahun mungkin memberikan kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Advertisement
Kesuksesan Hubungan Beda Usia
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara perbedaan usia yang besar dan tingkat perceraian yang lebih tinggi, penting untuk diingat bahwa ini bukan berarti hubungan Anda pasti akan gagal.
Faktor-faktor lain yang lebih penting untuk kesuksesan hubungan antara lain:
- Tingkat pendidikan yang lebih tinggi di kedua pasangan
- Keamanan finansial
- Memiliki anak
- Tingkat neurotisme yang rendah di kedua pasangan (kecenderungan untuk mengalami suasana hati yang rendah)
- Gaya pendekatan yang aman di kedua pasangan
- Keterampilan komunikasi yang kuat
- Hubungan yang mendukung dengan anggota keluarga lainnya
- Kecenderungan untuk mendekati pasangan dengan lemah lembut
- Kecerdasan emosional yang tinggi
- Kepuasan dengan kehidupan seksual dalam hubungan
Perbedaan usia hanyalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan hubungan Anda.
Faktor lain juga dapat memainkan peran yang penting, dan cinta, kecocokan, dan komunikasi yang terbuka jauh lebih penting daripada perbedaan usia.