Liputan6.com, Bandung - Siomay menduduki peringkat pertama dalam daftar Top 100 Pangsit di Dunia versi Taste Atlas pada 2024. Sebelumnya, siomay masuk dalam daftar jajanan kaki lima terenak versi Taste Atlas pada 2023.
"Siomay adalah hidangan khas Indonesia yang terdiri dari pangsit ikan kukus yang berbentuk kerucut, telur, kentang, kol, tahu, dan pare," tulis laman Taste Atlas.
Jajanan khas Kota Bandung ini memiliki bentuk bulat dan tekstur yang kenyal. Kuliner legendaris khas Jawa Barat ini umumnya dibuat dari campurang tepung tapioka dan daging ikan giling yang direbus.
Baca Juga
Advertisement
Namun siomay juga dapat dibuat menggunakan daging ayam ataupun sapi. Siomay Bandung merupakan adaptasi dari bentuk siomay asli.
Meski diakui dunia sebagai makanan asli Indonesia, siomay merupakan adaptasi dari kuliner Tiongkok, tepatnya Mongolia dalam yang dibawa saat masa penjajahan Belanda. Dalam Bahasa Mandarin, siomay disebut shaomai.
Sedangkan dalam bahasa Kanton sering disebut shiu maai. Awalnya, siomay sendiri menggunakan daging babi cingcang yang dibungkus kulit tipis dari tepung terigu.
Masyarakat China menikmati siomay dengan cuka atau kecap asin. Shaomai yang menjadi cikal bakal siomay dibawa oleh para pedagang China pada abad ke-17.
Setelah bermukim, makanan ini disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal. Daging babi dalam shaomai diganti dengan daging ikan tenggiri atau udang.
Sayangnya tidak diketahui siapa yang pertama kali memperkenalkan siomay di Tanah Sunda. Namun tercatat, ada kisah populer tentang asal-usul siomay Bandung yang menceritakan tentang seorang ibu keturunan Tionghoa bernama Encing Ceu Hani yang bermukim di Bandung.
Ia memenangkan kejuaraan membuat siomay pada acara Cap Go Meh dan menjajakan siomay dengan resep modifikasi dari keluarganya sejak 1950-an. Sejak saat itu, nama "Bandung" melekat pada siomay tersebut.
Kini, siomay Bandung menjadi salah satu kuliner ikonik kota kembang ini.