Liputan6.com, Sitaro - Sudah lebih dari sepekan terjadi erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. Status gunung setinggi 725 mdpl itu sudah turun dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga.
Kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama sejumlah pihak merekonstruksi kembali infrastruktur yang rusak, termasuk penanganan pengungsi.
“Ada sebanyak 14.045 jiwa yang terdiri atas 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan terdampak erupsi Gunung Ruang,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada Kamis (25/4/2024) malam.
Dia mengatakan, pihak Pemkab Kepulauan Sitaro telah membentuk tim verifikasi data pengungsi yang melibatkan organisasi perangkat daerah terkait dan kapitalau atau kepala desa.
“Untuk warga yang mengungsi sebanyak 6.125 jiwa, dengan rincian 2.943 laki-laki dan 3.182 perempuan yang tersebar di 13 titik pengungsian,” ungkap dia.
Abdul Muhari memaparkan, penanganan pengungsi selanjutnya akan dipisahkan menjadi dua bagian, di mana pengungsi yang berasal dari Pulau Ruang akan disatukan dalam satu tempat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK).
Sementara pengungsi yang berasal dari Pulau Tagulandang tersebar di rumah sanak famili atau masih bertahan di rumah mereka.
“Sampai saat ini tercatat kerugian materiil yang terdampak antara lain meliputi 3.331 unit rumah, 31 unit sarana ibadah, 11 unit perkantoran, 21 unit sarana pendidikan dan lima unit sarana kesehatan, sementara jumlah rumah rusak sebanyak 363 unit,” papar dia.
Kini gudang di dermaga Tagulandang sudah dibersihkan dan dibenahi yang dikerjakan oleh BPBD dan anggota Korem 131/Santiago.
“Gudang tersebut dipakai untuk memindahkan bantuan logistik dan peralatan dari BLK yang sebelumnya menjadi gudang dan saat ini akan disiapkan untuk lokasi pengungsian,” ujarnya.
Baca Juga
Advertisement