Liputan6.com, Valencia - Sebuah artefak yang ditemukan 30 tahun lalu di Spanyol akhirnya teridentifikasi, dan para peneliti meyakini artefak tersebut berusia lebih dari 1.000 tahun.
Pada tahun 1994, para arkeolog di Valencia, Spanyol menemukan sebuah kuburan kuno saat menggali sebuah rumah — dan sebuah benda misterius seperti pedang, yang dijuluki "Excalibur" oleh para peneliti karena kemiripannya dengan pedang legendaris milik Raja Arthur, ditemukan mencuat dari kuburan tersebut.
Advertisement
Melansir dari People.com, Sabtu (26/5/2024), kuburan tersebut konon tetap tidak tersentuh selama 30 tahun setelah para arkeolog tidak dapat menyimpulkan asal usulnya.
Awal tahun ini, departemen arkeologi kota di Spanyol membuat perkembangan signifikan setelah memutuskan untuk meninjau koleksi lamanya untuk menghormati perayaan ulang tahun ke 75. Demikian menurut Miami Herald.
Dewan Kota Valencia menulis dalam bahasa Spanyol dalam siaran pers tanggal 22 April bahwa pedang tersebut berasal dari abad ke-10, periode Islam dalam sejarah Spanyol.
Arkeolog José Miguel Osuna, yang memimpin proyek penelitian tentang "Excalibur" pada awal tahun ini menemukan bahwa senjata berukuran 18 inci atau sekitar 45,72 cm itu berasal dari zaman Islam karena gagangnya, dihiasi dengan pelat perunggu dan lekukan untuk dipegang.
Ujung logam pedang yang melengkung menyebabkan kebingungan di kalangan peneliti, yang mengira pedang itu mungkin milik Visigoth, tetapi Arkeolog tersebut kemudian membantah gagasan tersebut.
Menurut arkeolog, senjata kuno itu mungkin milik seorang penunggang kuda di kerajaan Al-Andalus – sebuah kerajaan yang menguasai sebagian besar semenanjung Iberia dari awal tahun 700-an hingga awal abad ke-11.
Konfirmasi 'Excalibur' Senjata Pertama dari Periode Islam
Dalam postingan di X (sebelumnya Twitter), para pejabat juga mengonfirmasi bahwa "Excalibur" tersebut adalah senjata pertama dari periode Islam yang ditemukan di Valencia.
Artefak jarang dilestarikan sebaik artefak ini di Spanyol, kata Dewan Kota dalam siaran persnya, dan karakteristik tanah di wilayah Valencia membuat pelestarian semakin sulit.
Pedang itu jarang ditemukan, tambahnya.
Perwakilan kebudayaan dewan kota José Luis Moreno mencatat dalam rilisnya bahwa pedang hanyalah salah satu dari banyak artefak – dari era Romawi hingga akhir periode abad pertengahan – yang sedang dipelajari dalam koleksi arkeologi kota untuk peringatan 75 tahun departemen tersebut.
Ini bukan satu-satunya penemuan terbaru dari para arkeolog yang berasal dari ribuan tahun yang lalu – bulan lalu, penyelam di Laut Aegea menemukan 10 bangkai kapal yang berasal dari tahun 3.000 SM. dan meluas hingga Perang Dunia II yang berisi artefak kuno dari seluruh dunia.
Benda-benda termasuk bejana minum, termos terra sigillata, sebuah amphora dan jangkar batu dari zaman Archaic yang berasal dari Spanyol, Italia, Afrika dan Asia Kecil semuanya ditemukan di reruntuhan.
Advertisement
Bocah Laki-laki Temukan Artefak Viking Saat Liburan Keluarga di Pantai
Selain penemuan senjata misterius yang ditemukan di Spanyol 30 tahun lalu, seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun, Bruno Tillema, baru-baru ini menjadi sorotan dunia setelah membuat penemuan yang luar biasa saat liburan keluarga di pantai Swedia. Saat dalam perjalanan menuju pantai untuk berlibur, Bruno secara tak sengaja menemukan harta karun berharga.
Bruno adalah anak yang memiliki ketertarikan pada fosil. "Kami baru saja memberikannya buku tentang fosil, dan karena itulah dia dengan aktif memeriksa tanah dengan matanya," ucap Andreas Tillema, ayat Bruno.
Setelah mendapatkan buku tentang fosil, Bruno secara aktif selalu memeriksa area tanah yang ia lewati dengan harapan akan menemukan satu artefak yang dia lihat di buku. Berikut kisah penemuan tidak sengaja yang luar biasa Bruno Tillema, dirangkum Liputan6.com dari laman newsweek.com, Jumat (26/4/2024).
Keluarga Tillema saat itu sedang berlibur di pulau Gotland, Swedia. Saat berjalan di pantai, mata Bruno tertuju pada objek logam yang aneh. Tanpa ragu, ia mengambil objek itu dan lanjut berjalan. Ibu Bruno yang melihat putranya membawa benda berbentuk aneh akhirnya bertanya apa yang dipegangnya.
Mengetahui benda aneh yang ditemukan Bruno, keluarganya kemudian menghubungi seorang kerabat yang bekerja sebagai seorang arkeolog untuk mengetahui apa sebenarnya objek tersebut. Setelah berkomunikasi melalui panggilan video, terungkaplah bahwa yang mereka temukan adalah artefak dari era Viking. Benda tersebut adalah sebuah kepala gesper kuno yang diperkiraan berasal dari sekitar tahun 800 hingga 1100 Masehi.
Artefak ini ternyata terbuat dari perunggu dan berbentuk kepala hewan yang diukir dengan sangat detail. Keluarga Tillema pun segera menghubungi dewan administrasi setempat, Länsstyrelsen. Tiga orang arkeolog kemudian dikirimkan untuk menyelidiki situs penemuan artevak tersebut. Bruno dengan antusias memandu mereka ke tempat persis di mana penemuannya dilakukan.
Menemukan Artefak Kedua
Arkeolog yang melakukan penelitian lebih lanjut di lokasi penemuan Bruno menemukan artefak lainnya. Sebuah kepala gesper berbentuk cincin yang juga terbuat dari perunggu. Temuan kedua ini diyakini berasal dari kostum yang digunakan pada akhir Zaman Besi atau awal Zaman Viking.
Therese Lindström, manajer lingkungan budaya di Dewan Administrasi Daerah di Gotland, mengatakan, "Gesper berbentuk kepala hewan umumnya berkaitan dengan kuburan wanita di Gotland, sementara gesper berbentuk cincin biasanya ditemukan di kuburan baik pria maupun wanita."
Menurut para arkeolog, kemungkinan besar kuburan tempat asal gesper-gesper ini telah berpindah, sehingga gesper-gesper berada di permukaan tanah. Kedua gesper ini akan dikirimkan untuk dilestarikan. Nasib kedua artefak ini ditentukan oleh Otoritas Barang Bersejarah Nasional di Swedia.
Advertisement