Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris dari Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Siap Lawan Israel?

Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024. Pasukan Shin Tae-yong melakukannya usai mengalahkan Korea Selatan 11-10 (2-2) melalui adu penalti di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 28 Apr 2024, 16:59 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23, Rizky Ridho merayakan kesuksesannya mencetak gol ke gawang Korea Selatan U-23 pada babak adu penalti saat laga perempat final Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat (26/04/2024) WIB. (Dok. PSSI)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024. Pasukan Shin Tae-yong melakukannya usai mengalahkan Korea Selatan 11-10 (2-2) melalui adu penalti di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

Hasil ini membuka peluang timnas Indonesia U-23 lolos ke Olimpiade untuk kali kedua sepanjang sejarah menyusul capaian pada 1956. Timnas bisa mencapainya lewat berbagai jalan. Cara pertama adalah dengan mengalahkan Uzbekistan pada semifinal di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4/2024).

Jika kalah, timnas U-23 memiliki kans pada partai peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Kalau kembali takluk di sana, Garuda Muda masih berpeluang berangkat ke Paris. Syaratnya, mereka memenangkan play-off konfederasi versus wakil Afrika Guinea pada 9 Mei mendatang.

Namun, prospek mengikuti Olimpiade Paris juga membuka skenario mengerikan bagi Indonesia. Sebab, ada peluang anak asuh Shin Tae-yong bertemu Israel pada pesta olahraga termegah di muka bumi musim panas mendatang.


Skenario Timnas Indonesia Bertemu Israel

Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan (tengah) bersama Witan Sulaeman (kiri) dan Justin Hubner setelah mencetak gol pertama ke gawang Yordania U-23 lewat eksekusi penalti pada laga ketiga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Minggu (21/4/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Seperti diketahui, undian cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris sudah digelar pada Maret silam. Ada 12 tim yang dipastikan berpartisipasi, yakni Prancis (tuan rumah), Amerika Serikat dan Republik Dominika (Amerika Utara, Tengah dan Karibia), Spanyol, Israel, dan Ukraina (Eropa), Maroko, Mesir, dan Mali (Afrika), Selandia Baru (Oseania), serta Paraguay dan Argentina (Amerika Selatan).

Wakil Asia pun mengetahui posisi mereka di grup meski kualifikasi belum berlangsung. Juara Piala Asia U-23 2024 masuk Grup D bersama Israel, Paraguay, dan Mali.

Runner-up masuk Grup C dengan Spanyol, Mesir, dan Republik Dominika. Peringkat tiga Asia berada di Grup B melawan Argentina, Maroko, dan Ukraina. Sedangkan pemenang play-off Asia vs Afrika berada di Grup A menghadapi Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Di sini, jalan Indonesia jika mencapai Olimpiade nanti sudah jelas. Mereka bakal langsung bersua Israel di putaran awal kalau menjuarai Piala Asia U-23 2024. Kalaupun tidak berjaya di Qatar, kans terciptanya duel tersebut tetap ada jika kedua negara sama-sama mencapai babak gugur di Olimpiade.


Sikap Politik Indonesia Terhadap Israel

Para pemain starting XI Timnas Indonesia U-23 berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya jelang dimulainya laga perempatfinal Piala Asia U-23 2024 menghadapi Korea Selatan U-23 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. (Dok. PSSI)

Dengan sikap politik yang dimiliki Indonesia, keberadaan Israel menjadi suatu mimpi buruk. Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan, mengambil sikap kontra terhadap kebijakan Israel dalam merepresi Palestina.

Terkini, Israel menjadi duri bagi Indonesia yang berujung pada kegagalan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-20 tahun lalu. Berbagai gelombang penolakan terhadap kehadiran negara kecil itu di Indonesia, membuat FIFA kemudian mengambil tindakan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 di Tanah Air.

Sikap kontra Indonesia terhadap Israel bukan barang baru. Pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia yang tergabung di Grup 1 zona Asia-Afrika mencatatkan hasil satu kali menang (2-0) dan satu kali kalah (3-4) saat berhadapan dengan China. Indonesia harus memainkan dua pertandingan melawan China karena Chinese Taipei memutuskan untuk walkout.

Akibat belum didapati pemenang dari kedua pertandingan melawan China itu, maka dimainkanlah pertandingan leg ketiga di Myanmar. Pertandingan di Myanmar berakhir imbang 0-0 dan Indonesia berhak melaju ke fase berikutnya karena unggul selisih gol.

Pada putaran kedua, Indonesia sudah ditunggu Israel, Sudan, dan Mesir. Dalam perkembangannya, Mesir memutuskan mengundurkan diri akibat ketegangan terkait Terusan Suez dengan Israel. Sedangkan Sudan menyusul mengundurkan diri karena boikot terhadap Israel dari negara-negara Arab.

Indonesia sempat membuka peluang untuk berhadapan dengan Israel, dengan syarat kedua leg pertandingan dilakukan di tempat netral. Usulan itu kemudian ditolak Israel yang bersikeras salah satu pertandingan harus dimainkan di Tel Aviv. 

Sikap Israel akhirnya membuat Indonesia menyusul Mesir dan Sudan untuk mengundurkan diri. Israel pun melenggang ke putaran berikutnya.

Jika benar nanti Indonesia mencapai Olimpiade Paris dan harus bertemu Israel, apakah pertandingan bakal terlaksana?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya