Liputan6.com, Lampung - Anggota Brimob Polda Lampung "menghajar" nyamuk di pemukiman warga menggunkan alat fogging bersamaan dengan meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan bahwa permukiman padat penduduk menjadi target anggota Brimob untuk menghajar nyamuk menggunakan alat fogging sejak sepekan terkahir untuk menekan penyebaran wabah DBD.
"Kegiatan fogging ini kami fokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, yaitu pemukiman padat penduduk," kata Irjen Pol Helmy Santika, Sabtu (27/4/2024).
Lebih lanjut Helmy menjelaskan bahwa pihaknya melalui Satuan Brimob Polda Lampung juga telah membuka layanan fogging secara gratis. "Termasuk telah mengintensifkan layanan fogging ini ke sekolah-sekolah, ponpes pesantren, hingga pemukiman warga. Kita selalu siap melayani masyarakat, jadi para warga jangan sungkan untuk meminta bantuan fogging ke Satbrimob," jelas dia.
Selain itu, Helmy mengajak masyarakat untuk berperan aktif membudayakan serta menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. "Permasalah DBD ini tentunya bisa dicegah secara bersama-sama, terpenting, utamakan faktor kebersihan lingkungan di tempat tinggal," imbuhnya.
Kasubden KBRN Satbrimob Polda Lampung, AKP Yamto mengatakan, pihaknya telah melakukan fogging ke sejumlah lokasi di Bandar Lampung. "Kami pastikan untuk cairan dan obat-obatan sudah disiapkan Polda, kami akan terus memapping daerah-daerah rawan DBD. Kegiatan fogging akan terus berlanjut," ucapnya.
Menurut Eriana (26), warga Bandar Lampung yang rumahnya mendapat pelayanan fogging gratis mengucapkan terimakasih kepada Polda Lampung yang telah peduli mencegah penyebaran wabah DBD. Eriana menyatakan bahwa, kegiatan tersebut membantu warga untuk menekan wabah DBD. Terlebih saat ini Eriana cemas menanti hasil laboratorium buah hatinya yang terkena gejala DBD.
"Terima kasih pak, jelas ini sangat membantu, kasian anak-anak jadi enggak sekolah, enggak bisa beraktivitas kalau sudah terjangkit seperti ini," ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli menyampaikan bahwa ada tren peningkatan kasus DBD. Berdasarkan data dari Januari hingga Februari 2024 terdapat 1.779 kasus DBD di seluruh wilayah Lampung. "Ada 10 kasus kematian di 4 kabupaten yakni di Pringsewu sebanyak 3 kasus, Pesisir Barat 3 kasus, Lampung Utara 2 kasus, dan Lampung Timur 2 kasus," sebutnya.
Menurut dia untuk data terbaru hingga Maret 2024 belum terdata dari seluruh kabupaten maupun kota. "Terjadi kenaikan kasus DBD memang di tahun 2024 ini. Kami berupaya menanggulangi ini dengan mendistribusikan Rapid Diagnostic Test (RDT) Ns1 atau RDT Combo, Larvasida (Abatisasi) serta Insektisida yakni caranya pelayanan fogging," jelas dia.
Baca Juga
Advertisement