Liputan6.com, Jakarta - Sebuah Rumah di Jalan Mampang Prapatan, Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan menjadi saksi bisu kematian Brigadir RAT. Korban ditemukan meninggal dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah itu pada Kamis (25/4/2024) malam.
Terungkap, pemilik rumah itu adalah Politisi Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu, Almarhum Fahmi Idris. Namun, dua tahun belakangan disewakan ke orang lain.
Advertisement
Hal itu dikonfirmasi oleh salah seorang sekuriti di salah cluster bernama Suryani. Dia membenarkan, rumah itu milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Iya rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).
Suryani menerangkan, rumah itu dikontrakan ke seseorang. Namun, Suryani tak mengetahui secara detail identitas pengontraknya.
Suryani mendapatkan informasi itu usai bertanya secara langsung ke mantan sekuriti yang berjaga di rumah tersebut.
"Saya tanya belum lama. 'Pak ini dikontrak apa di jual?'. Dikontrak selama empat tahun," kata Suryani menirukan kembali.
"Saya ngomong baru kemaren sama sekuritinya," dia menambahkan.
Suryani mengatakan, warga di sekitar tahu betul rumah itu pernah ditinggali oleh almarhum Fahmi Idris. Karena, waktu meninggal karangan bunga membanjiri rumah tersebut.
"Ada dari ujung sana sampai ujung sana," ucap dia.
Selain itu, Fahmi Idris semasa hidupnya juga dikenal dermawan dan membantu orang-orang di sekitar.
"Semua tahu ini rumahnya di sini punya Fahmi Idris. Dia kan suka santunan yatim setiap hari Jumat anak-anak orang gak mampu kemari datang dibiayai sama dia. Itu almarhum Fahmi Idris," ucap dia.
Sementara itu, karyawan keluarga Fahmi Idris, Sahrial juga membenarkan rumah itu milik almarhum Fahmi Idris. Namun, kini disewakan ke orang lain.
"Iya kalau gak salah bukan dibeli kayaknya di kontrak," ujar dia.
Dua Tahun Sudah Ditinggali Orang Lain
Sahrial mengatakan, rumah itu sudah dua tahun terakhir ini ditinggali oleh orang lain, bukan dari keluarga Fahmi Idris.
"Kemungkinan dua tahun. Jadi pas meninggal gak lama di kontrak," ujar dia.
Sahrial sudah lama bekerja di keluarga Fahmi Idris. Sebelumnya, ia di percaya menjaga kos-kosan milik Fahmi Idris. Namun, sekarang diminta menjaga rumah milik anak Fahmi Idris.
Adapun, antara rumah Fahmi Idris dengan rumah anaknya berjarak 50 meter. "Dulu jaga kos-kosan. Iya sekarang saya kerja di sini," tandas dia.
Terkait hal ini, Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi kepada Fahira Fahmi Idris, Putri dari Fahmi Idris. Namun, hingga berita ini ditulis belum mendapat respon.
Advertisement
Motif Bunuh Diri Anggota Satlantas Polres Kota Manado Diduga Masalah Pribadi
Polisi masih menyelidiki motif bunuh diri anggota Anggota Satlantas Polres Kota Manado. Brigadir RAT ditemukan meninggal dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024) malam.
"Dugaan masalah pribadi, namun masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal kepada wartawan dikutip Sabtu (27/4/2024).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menyampaikan, sebanyak 13 orang saksi telah dimintai keterangan. Salah satu saksi adalah pemilik rumah inisial D.
"Kami melaksanakan pemeriksaan. Sejauh ini sudah 13 orang saksi yang kita lakukan pemeriksaan," ujar Bintoro.
Bintoro mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan luka di kepala. Hal itu terungkap saat kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bersama-sama tim gabungan Polres. Metro Jaksel dan Polda Metro Jaya juga melibatkan tim Labfor Mabes Polri.
"Saat kami melaksanakan olah TKP, kami menemukan beberapa barang bukti berupa satu pusuk senpi jenis HS dengan kaliber 9 milimeter dan juga kami menemukan identitas korban inisial RAT adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado" ujar dia.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Advertisement