Liputan6.com, London - Raja Charles III kembali.
Raja berusia 75 tahun itu akan melanjutkan beberapa tugas publiknya pekan depan setelah istirahat tiga bulan untuk fokus pada perawatan dan pemulihan setelah didiagnosis menderita jenis kanker yang dirahasiakan, kata pihak Buckingham Palace (Istana Buckingham) pada Jumat (26/4/2024) seperti dikutip dari Associated Press.
Advertisement
Raja Charles akan menandai tonggak sejarah tersebut dengan mengunjungi pusat pengobatan kanker pada Selasa 30 April 2024, penampilan pertama dari beberapa penampilan publik yang akan ia lakukan dalam beberapa minggu mendatang, kata istana.
Salah satu tugas besar pertamanya adalah menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan kaisar dan permaisuri Jepang pada bulan Juni.
Istana Buckingham mengatakan para dokter raja "sangat terdorong" oleh kemajuan yang dicapai Raja Inggris itu, meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan berapa lama pengobatannya akan berlangsung. Namun tidak memberikan rincian tentang jenis perawatan apa yang dia terima.
Charles akan terus menjalankan seluruh tugas kenegaraannya, termasuk meninjau dokumen pemerintah dan bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak, seperti yang telah ia lakukan sejak diagnosisnya diumumkan pada 5 Februari, kata pihak Istana Buckingham.
“Menjelang ulang tahun pertama penobatan, Yang Mulia tetap sangat berterima kasih atas banyak kebaikan dan harapan baik yang mereka terima dari seluruh dunia sepanjang suka dan duka selama setahun terakhir,” kata istana dalam sebuah pernyataan.
Raja Charles III Bakal ke Australia hingga Selandia Baru Meski dalam Perawatan Kanker, Ratu Camilla Mendampingi
Pada awal April lalu, Raja Charles III dilaporkan akan tetap melakukan perjalanan ke sejumlah negara Persemakmuran meski masih menjalankan pengobatan kanker yang dialaminya.
Salah satu sumber Kerajaan Inggris menyebut bahwa raja berusia 75 tahun itu "bersemangat untuk melanjutkan pekerjaannya".
Dilansir Mirror, Minggu (6/4/2024), Raja Charles III dan Ratu Camilla dijadwalkan akan mengunjungi Australia, Selandia Baru dan Samoa pada Oktober mendatang, di mana mereka akan melakukan perjalanan udara selama 21 jam.
Sumber kerajaan juga menyebut bahwa dokter dan raja sendiri merasa optimis mengenai perjalanan tersebut, setelah ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu berhasil muncul saat Minggu Paskah tanpa hambatan.
"Raja sangat ingin melakukan perjalanan setelah cuti panjang usai didiagnosa kanker," kata sumber tersebut.
"Meski dokter mengawasi kesehatannya, dia sangat ingin mengambil kendali dan kembali ke tugas publiknya. Dia sangat gembira dengan kemajuan yang dialaminya dan perjalanan ke Australia, Selandia Baru dan Samoa," lanjut sumber tersebut.
Perjalanan ke ketiga negara tersebut akan menjadi tugas besar raja dan ratu selama menjabat, di mana keduanya menggantikan mendiang ibunya Ratu Elizabeth II. Ratu Elizabeth adalah satu-satunya pejabat negara yang menginjakkan kaki di Australia, berkunjung sebanyak 16 kali selama masa pemerintahannya.
Sementara itu, kunjungan terakhir Charles dan Camilla ke Australia adalah pada tahun 2018. Ia pertama kali mengunjungi negara tersebut setelah menikah dengan Putri Diana dan memiliki Pangeran William pada tahun 1983.
Advertisement
Santer Rumor Raja Charles III Meninggal, Kedubes Inggris: Laporan Palsu
Bicara soal Raja Charles III, kabar mengejutkan tentang kematiannya beredar pada pekan kedua Maret lalu.
Beberapa Kedutaan Besar Inggris lantas menolak laporan palsu yang menyebutkan Raja Charles III meninggal.
"Kami ingin memberi tahu Anda bahwa kabar tentang kematian Raja Charles III adalah palsu," tulis akun media sosial Kedutaan Inggris di Kyiv, Ukraina, pada Senin (18/3/2024) di platform X alias Twitter.
Kedutaan Besar Inggris di Azerbaijan menyampaikan pesan serupa pada Senin, dengan menulis, "Kami menginformasikan bahwa laporan tentang kematian Raja Charles III adalah palsu!"
Pernyataan-pernyataan tersebut muncul setelah rumor beredar di dunia maya dan media Rusia bahwa raja Inggris berusia 75 tahun itu meninggal. Demikian seperti dilansir The Hill, Selasa (19/3).
Istana Buckingham mengumumkan bulan lalu bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Namun, mereka tidak menjelaskan jenis kankernya secara spesifik.
Dalam pidatonya awal bulan ini, Raja Charles III berterima kasih atas harapan-harapan yang luar biasa baik dan bijaksana untuk kesehatannya. Dia pun berjanji untuk terus melayani dengan kemampuan terbaiknya.
Spekulasi tentang kesehatan raja muncul di tengah fokus yang intens terhadap keluarga Kerajaan Inggris setelah Kate Middleton yang bergelar Putri Wales mengeluarkan permintaan maaf pekan lalu karena mengedit foto resminya yang dirilis dalam rangka memperingati Hari Ibu.
Foto tersebut kemudian ditarik dari distribusi oleh sejumlah kantor berita.
"Seperti banyak fotografer amatir, saya kadang-kadang bereksperimen dengan pengeditan," kata Kate Middleton dalam pernyataan yang dikeluarkan Istana Kensington setelah fotonya ditarik.
Raja Charles III Menangis Haru karena Banjir Pesan Dukungan Pasca Didiagnosis Kanker
Adapun Raja Charles III mengatakan pesan-pesan dukungan pasca pengumuman diagnosis kankernya membuatnya menangis. Hal tersebut disampaikannya kepada Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak ketika keduanya bertemu pada Rabu (21/12/2024).
"Senang melihat Anda tampak begitu sehat," sapa PM Sunak, seperti dilansir BBC, Kamis (22/2).
Sang raja menjawabnya dengan canda, "Semuanya dilakukan dengan sihir."
Raja Charles III kemudian mengatakan kepada PM Sunak bahwa dia sangat tersentuh dengan semua kartu dan harapan baik yang dikirimkan kepadanya. Keduanya bertatap muka di Istana Buckingham pada Rabu sore, menandai dimulainya kembali pertemuan mingguan untuk membahas masalah-masalah pemerintahan.
Suami Ratu Camilla itu disebut tampak relaks saat pertemuannya dengan PM Sunak.
Saat menjalani perawatan kanker, Raja Charles III berhenti sementara melakukan kunjungan publik. Namun, dia tetap melanjutkan tugasnya sebagai kepala negara, salah satunya melaksanakan pertemuan rutin dengan perdana menteri.
Sunak terekam kamera saat tiba dan Raja Charles III mengatakan kepadanya betapa dia menghargai semua pesan yang dia terima.
"Saya menerima begitu banyak pesan dan kartu yang indah, hal itu membuat saya sering menangis," kata ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu.
Adapun sisa pertemuan dengan PM Sunak, yang berlangsung sekitar 45 menit, diadakan secara tertutup seperti biasanya.
Advertisement