Liputan6.com, Jakarta Gempa Magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29.47 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Garut berada pada koordinat 8.42 LS,107.26 BT, dengan episenter gempa berada di 151 km Barat Daya Kabupaten Garut.
Advertisement
"Kedalaman gempa 10 km," tulis BMKG.
Gempa terasa dan berdampak di banyak tempat, termasuk Jakarta. Salah satunya di wilayah Kalibata atau tepatnya di kawasan permukiman Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Hal itu terlihat dari ratusan orang yang berhamburan keluar gedung.
"Gempa, gempa!" seru warga sambil memeriksa unit per unitnya.
Mereka pun langsung ke tangga darurat untuk menuju lantai dasar. Namun pantauan di lokasi, ada juga sebagian dari warga yang memilih menggunakan lift.
"Turun, turun, gempa," sambil menuju lantai dasar.
Pantauan di lokasi, di lantai dasar sudah ramai warga lain yang berkumpul. Mereka memastikan keamanan keluarganya satu sama lain dengan berada di area atap terbuka.
Sebagai informasi, BMKG menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Garut ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempa terupdate terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa Menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault)," tulis BMKG.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI, daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI, daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon.
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa; periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Advertisement