Liputan6.com, Bandung - Gempa Magnitudo 6,5 mengguncang sejumlah daerah di Jawa Barat, Sabtu malam (27/4/2024), sekitar pukul 23.29 WIB. Pusat gempa terdeteksi di 151 km Barat Daya Kabupaten Garut.
Gempa tersebut dilaporkan turut terasa di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Guncangannya bahkan merusak rumah warga. Hal itu dilaporkan tim Desa Tanggap Bencana (Destana) Desa Ciater, Kabupaten Subang.
Dalam laporan tertulisnya disampaikan bahwa gempa mengakibatkan rusaknya bangunan yang berada di RT 16 Kampung Dawuan Desa Ciater.
Baca Juga
Advertisement
"Izin melaporkan kejadian (jenis kejadian bangunan roboh) yang terjadi di wilayah Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang," dikutip dari laporan diterima Liputan6.com, Minggu (28/4/2024).
Akibat kejadian itu, dua keluarga disebut harus dievakuasi, tersiri dari 1 lansia, 1 balita, 3 anak anak, dan 2 orang dewasa. Untuk sementara mereka dievakuasi ke rumah kerabatnya.
Tim Destana Desa Ciater langsung melakukan pendataan tingkat kerusakan di lokasi kejadian, serta berkoordinasi dan memberikan arahan kepada Ketua RW dan RT setempat.
"Membuat parameter area bahaya di lokasi kejadian sebagai antisipasi terjadi runtuhan susulan," tulisnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Terasa di Jakarta
Gempa terasa dan berdampak di banyak tempat, termasuk Jakarta. Salah satunya di wilayah Kalibata atau tepatnya di kawasan permukiman Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Hal itu terlihat dari ratusan orang yang berhamburan keluar gedung.
"Gempa, gempa!" seru warga sambil memeriksa unit per unitnya.
Mereka pun langsung ke tangga darurat untuk menuju lantai dasar. Namun pantauan di lokasi, ada juga sebagian dari warga yang memilih menggunakan lift.
"Turun, turun, gempa," sambil menuju lantai dasar.
Pantauan di lokasi, di lantai dasar sudah ramai warga lain yang berkumpul. Mereka memastikan keamanan keluarganya satu sama lain dengan berada di area atap terbuka.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Garut ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempa terupdate terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa Menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault)," tulis BMKG.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI, daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI, daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI.
Advertisement