Liputan6.com, Jakarta - Medy Renaldy, seorang konten kreator yang sempat viral beberapa saat lalu karena memakan bulu babi, membagikan curhatannya terkait barang kiriman dari luar negeri yang tertahan di Bea Cukai. Medy yang memiliki 597 ribu pengikut di Instagram dan sering mengulas soal mainan-mainan tersebut, menjelaskan perusahaan robotik, Robosen, mengirimi mainan robot untuk diulas pada waktu yang telah ditentukan.
"Sebenarnya, dari tanggal 15 April si Megatron ini sudah dikirimkan oleh Robosen, dan seharunya per tanggal 25 April kemarin saya udah upload videonya, berbarengan dengan content creator di seluruh dunia yang bekerja sama dengan pihak Robosen," tulis Medy dalam unggahan yang dibagikannya di Instagram pada 26 April 2024t.
Advertisement
Namun, barang yang dinantikan tertahan di Bea Cukai. Otoritas itu memintanya untuk mengirimkan invoice dan bukti pembelian sebesar USD1699 atau sekitar Rp27 juta. Medy mengaku kaget dengan harga yang dicantumkan sebab harga asli mainan robot ini adalah USD899 atau sekitar Rp14 juta dan ia tidak memiliki bukti pembelian karena ini adalah kiriman eksklusif dari pihak Robosen.
"Sudah coba telfon ke Bea Cukai tapi gak ada yang angkat karena semua petugas sibuk, live-chat pun sudah dicoba tapi nihil. DM Instagram pun juga sama, padahal baru dapat info kalau BC cukup responsif di IG," keluhnya dalam unggahan tersebut.
Medy mengaku tidak diberikan jawaban yang jelas oleh pihak Bea Cukai sehingga tidak bisa memastikan kapan barang tersebut bisa ia ulas untuk para pengikutnya. Konten kreator dengan tiga juta pelanggan di YouTube tersebut mengaku agak sedih dengan pengalaman tidak mengenakkan yang dialaminya dan meminta para pengikutnya untuk tidak menagih ulasan mainan canggih tersebut kepadanya.
Barang Diterima, Kemasan Dirusak
Drama soal barang yang tertahan di Bea Cukai tersebut kembali menemui babak baru. Pada 27 April 2024, Medy kembali membagikan sebuah unggahan foto dan video yang menampilkan bahwa barang yang ditunggunya sudah sampai. Namun, kemasan dari robot Megatron tersebut ditemukan robek, rusak, dan berantakan.
"Charger doang kok disobek ya. Ya Allah. Siapapun ni, saya tidak menyalahkan siapa pun ya, tapi siapa pun pihak yang ngecek kalau udah dibuka tolong dirapihin," ujar Medy dalam salah satu video unggah tersebut.
Selain kardus charger, ia juga menunjukkan bahwa kunci dari kemasan mainan tersebut juga sudah dirusak sehingga tidak terkunci dengan baik.
Di awal, ia juga menunjukkan label 'Opened and Resealed by Customs' yang artinya barang tersebut sudah dibuka dan disegel kembali oleh Bea Cukai. Meski tidak mempermasalahkan hal tersebut, ia kecewa dengan cara Bea Cuka menangani paket hingga terjadi kerusakan pada kemasan asli mainan ratusan dolar tersebut.
"Kok bisa packagingnya rusak bahkan sampe sobek? 🤔😁," tulis Medy dalam takarirnya.
Advertisement
Reaksi Warganet atas Sikap Bea Cukai
Dua unggahan tersebut sukses mendatangkan banyak komentar dari warganet Tanah Air. Banyak dari mereka yang kecewa dan kesal dengan penanganan yang dilakukan oleh Bea Cukai. Bahkan, ada beberapa yang turut membagikan pengalaman buruknya dengan pengiriman barang dari luar negeri.
"Dulu juga pernah, statue Nier Automata ku, dibuka dan dikembalikannya nggak bener, banyak yg cat ngelupas, part patah, bahkan hilang. Dikira mainan sepuluh ribuan kali ya 😢," tulis seorang warganet, mengeluh.
Selain itu, ada beberapa warganet lain yang meminta Bea Cukai untuk tidak perlu 'kepo' soal barang orang hingga membongkar bagian-bagian kecil seperti charger.
"Harusnya orang bea cukai tuh gausah terlalu kepo bongkar bongkar lagi sampe ngerusak box dalem deh, kan udah tau di tulisannya barang itu MAINAN. Mending bongkarnya rapih, ini malah bar-bar. Udh bayar pajak mahal barang orang dirusak," keluh warganet yang lain sambil merasa kesal.
Bea Cukai Jadi Bulan-Bulanan Warganet
Tak tahan dipertanyakan, pihak Bea Cukai merespons di kolom komentar unggahan Medy tersebut. Mereka beralasan bahwa pembongkaran paket dilakukan oleh pihak PJT (Perusahaan Jasa Titipan) dan disaksikan oleh petugas dari Bea Cukai.
"Selamat siang, Kak. Pemeriksaan fisik barang oleh Pejabat Bea Cukai disaksikan oleh petugas Penyelenggara Pos yang bersangkutan. Dan dalam hal ini, yang berwenang untuk membuka dan menutup kembali barang adalah pihak PJT selaku pihak yang dikuasakan oleh penerima barang," tulis akun resmi @bcsoetta.
Bagai tak terbendung, kemarahan dan kekesalan warganet tetap meluap, apalagi setelah kasus yang bertubi-tubi melibatkan pihak Bea Cukai RI. Setelah sebelumnya muncul kasus soal denda biaya bea hingga Rp24 juta untuk sepasang sepatu bola, masih segar di ingatan warganet Indonesia soal kasus bekas pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Andhi Pramono yang menerima gratifikasi sebesar Rp56 miliar dan gaya hidup anak perempuannya yang mewah.
Advertisement