Liputan6.com, Jakarta Abubakar Tahiru, 29 tahun, seorang mahasiswa kehutanan asal Ghana, Afrika yang menimba ilmu di Alabama, Amerika Serikat, mencatat sejarah dengan memecahkan rekor dunia Guinness untuk memeluk pohon terbanyak dalam satu jam.
Baca Juga
Advertisement
Di Hutan Nasional Tuskegee di Macon County, Alabama, AS, Abubakar berhasil memeluk sebanyak 1.123 pohon dalam waktu yang terbatas tersebut, dengan rata-rata hampir 19 pohon dipeluk setiap menitnya.
Aksi memeluk ribuan pohon dalam waktu satu jam bukanlah tugas yang mudah. Abubakar harus merangkul setiap pohon dengan erat, tanpa menyebabkan kerusakan pada pohon tersebut.
Terlebih selama sejam dengan gerakan super cepatnya, aksi Abubakar memeluk ribuan pohon ia lakukan saat tengah berpuasa. Berikut Liputan6.com merangkum aksi pria peluk ribuan pohon dalam sejam melansir dari Guinness World Record, Minggu (28/4/2024).
Peluk Ribuan Pohon Saat Ramadhan
Menurut Abubakar, bagian tersulit dari upaya rekor ini adalah bergerak cepat di antara pepohonan sambil memastikan bahwa setiap pelukan memenuhi standar yang disyaratkan. Gerakan berulang-ulang tersebut juga cukup melelahkan, terutama ketika ia harus berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak bisa mengonsumsi air selama aksi tersebut.
"Tidak bisa minum air selama upaya tersebut merupakan tantangan yang signifikan, terutama memberikan aktivitas fisik yang diperlukan," ujarnya kepada Guinness World Records.
Abubakar menjelaskan bahwa tidak bisa minum air selama upaya tersebut merupakan tantangan yang signifikan, terutama dalam memberikan aktivitas fisik yang diperlukan. Ia menyatakan bahwa hal ini juga terbukti membantu, karena tidak perlu jeda untuk istirahat minum, sehingga ia dapat melanjutkan upaya tanpa gangguan dari awal hingga akhir.
Advertisement
Tak Boleh Ada Pohon Rusak
Aksi memeluk ribuan pohon dalam waktu satu jam bukanlah tugas yang mudah. Abubakar harus merangkul setiap pohon dengan erat, tanpa menyebabkan kerusakan pada pohon tersebut. Setiap pelukan harus dilakukan dengan cermat dan cepat, karena tidak ada pohon yang boleh dipeluk lebih dari sekali.
Dengan ketekunan dan keberaniannya, Abubakar dengan mudah melampaui persyaratan minimum 700 pelukan untuk menjadi pemegang rekor dunia baru dalam kategori ini.
Baginya, pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tapi juga sebuah isyarat yang bermakna tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan peran vital yang dimainkan oleh pohon dalam ekosistem kita.
Sosok Aktivis Lingkungan
Kisah Abubakar tidaklah biasa. Dibesarkan di komunitas pertanian di Tepa, Ghana, kecintaannya terhadap alam dan keinginannya untuk melestarikan lingkungan telah mengantarnya pada pencapaian luar biasa ini. Sejak kecil, dia sudah tertarik pada konservasi alam, dan minatnya semakin berkembang ketika dia mengejar gelar sarjana kehutanan di salah satu universitas terkemuka di Ghana.
Namun, tekadnya tidak berhenti di situ. Abubakar kemudian memutuskan untuk melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi dengan meraih gelar master di bidang kehutanan di Auburn University, Alabama, AS. Perjalanannya menuju pencapaian rekor dunia ini merupakan hasil dari kerja keras dan ketekunan yang tak kenal lelah.
Setelah meraih rekor dunia ini, Abubakar tidak berhenti di situ. Dia memiliki rencana untuk terus memperdalam keterlibatannya di bidang kehutanan dengan mengembangkan praktik-praktik berkelanjutan dan berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lingkungan hidup untuk mempromosikan proyek-proyek yang mendukung pelestarian lingkungan.
Advertisement