Liputan6.com, Jakarta - Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024.
Namun, anehnya tiga orang warga ini sama sekali tidak mendengar suara letusan senjata api. Dia adalah Ndun, Enggar dan satu orang rekannya yang lain.
Advertisement
Padahal, mereka berdua saat itu sedang membongkar-bongkar sepeda motor persis di belakang rumah yang dibatasi tembok tinggi 4 meter.
"Kita lagi di sini Ga ada sama sekali (terdengar suara letupan dan lain-lain)," kata Ndun saat ditemui di lokasi, Sabtu 27 April 2024.
Ndun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
"Kita dari siang bongkar motor. Persis kek gini dari siang sampai malam jam 03.00-an. kalau malam ramai di sini," ucap Ndun.
Ndun dan juga Enggar baru mengetahui ada kejadian dugaan bunuh diri setelah sejumlah polisi mendatangi lokasi pada Kamis sore 25 April 2024.
"Pas polisi, malam itu rame banget. Malem Jumat atau Kamis sore," kata Ndun.
Kemudian, tetangga mengungkap kepribadian anggota Polresta Manado itu yang dikenal sangat baik, bersosialisasi kepada tetangga dan rajin ibadah.
"Korban rajin salat, saya enggak nyangka korban bunuh diri. Karena tidak ada perilaku jelek. Intinya orang baik, sosialnya bagus," kata tetangga inisial I kepada wartawan.
Sementara itu, pihak keluarga korban Brigadir RAT meminta keadilan dan penjelasan atas kasus dugaan bunuh diri anggota Polri tersebut. Oshin Novita, istri Brigadir RAT mengaku awalnya tidak percaya bahwa suaminya meninggal dunia dengan cara seperti itu.
"Saya tidak percaya, tetapi ada seorang ibu mengatakan kepada saya bahwa dia akan memastikan bahwa informasi tersebut benar adanya," ujar Oshin Novita di Manado, Jumat sore 26 April 2024.
Berikut sederet pernyataan mulai dari warga, tetangga, penghuni rumah, hingga pihak keluarga usai anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) ditemukan tewas diduga bunuh diri dihimpun Liputan6.com:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
1. Warga Sekitar Mengaku Tak Dengar Suara Letusan Senjata Api
Anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir RAT ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024.
Namun, anehnya tiga orang warga ini sama sekali tidak mendengar suara letusan senjata api. Dia adalah Ndun, Enggar dan satu orang rekannya yang lain.
Padahal, mereka berdua saat itu sedang membongkar-bongkar sepeda motor persis di belakang rumah yang dibatasi tembok tinggi 4 meter.
"Kita lagi di sini Ga ada sama sekali (terdengar suara letupan dan lain-lain)," kata Ndun saat ditemui di lokasi, Sabtu 27 April 2024.
Ndun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
"Kita dari siang bongkar motor. Persis kek gini dari siang sampai malam jam 03.00-an. kalau malam ramai di sini," ujar dia.
Sementara itu, Ndun dan juga Enggar baru mengetahui ada kejadian dugaan bunuh diri setelah sejumlah polisi mendatangi lokasi pada Kamis sore.
"Pas polisi, malam itu rame banget. Malem Jumat atau Kamis sore," ucap dia.
Ndun mengaku pernah masuk ke dalam rumah itu. Penghuninya, seorang mualaf dan saat itu dia ikut hadir dalam pengajian.
"Saya waktu itu sering ngaji di sini. Ini kan orang kristen masuk ke islam. Sering bikin pengajian dia," ucap dia.
Menurut dia, di rumah itu banyak sekali hewan peliharaan. Dia menyebut, ada kucing dan burung hingga anjing beberapa jenis.
"Ada kucing hutan, anggora, burung, anjing pitbull, anjing husky," dia menandaskan.
Advertisement
2. Kesaksian Tetangga, Sebut Brigadir RAT Orang Baik
Tetangga tidak menyangka Brigadir Ridhal Ari Toni nekat bunuh diri. Brigadir RAT temukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis malam 25 April 2024.
Tetangga mengungkap kepribadian anggota Satlantas Polresta Manado yang dikenal sangat baik, bersosialisasi kepada tetangga dan rajin ibadah.
"Korban rajin salat, saya enggak nyangka korban bunuh diri. Karena tidak ada perilaku jelek. Intinya orang baik, sosialnya bagus," kata tetangga inisial I kepada wartawan, Sabtu 27 April 2024.
I mengungkapkan, Brigadir Ridhal Ari Toni sudah sekitar 2 tahun terlihat di sekitar rumah. Bahkan, tidak jarang bersosialisasi dengan warga sekitar, termasuk dengan I.
"Sudah lama (di sini) kurang lebih 2 tahun. Kadang nongkrong di mari," ujarnya.
I mengaku terakhir kali melihat korban pada saat bersama-sama warga mencari kucing pemilik rumah yang hilang.
"Malam minggu mencari kucing yang hilang, warga ikut bantuin," kata I.
Belakangan, I pun mengetahui Brigadir Ridhal ternyata telah meninggal dunia. Sejumlah anggota kepolisian bertandang ke lokasi kejadian. Di situ terlihat pula sebuah mobil ambulans.
"Pas kemarin malam habis Isya pas polisi datang menduga-duga semua ada meninggal karena ada ambulans," jelas I.
3. Pengakuan Penghuni Rumah, Bantah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Milik Mantan Menteri Fahmi Idris
Indra Pratama, penghuni rumah tempat Brigadir RAT bunuh diri, menjelaskan terkait status kepemilikan. Dia membantah rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan itu milik mantan politikus Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian, almarhum Fahmi Idris.
Indra menegaskan rumah yang dihuninya itu adalah miliknya. Bukan sewa dari Fahmi Idris.
"Rumah saya, rumah saya, bukan (sewa)," kata Indra di kediamannya, Sabtu malam 27 April 2024.
Sebelumnya, salah seorang sekuriti di salah cluster bernama Suryani menyebutkan, rumah yang jadi lokasi bunuh diri Brigadir RAT itu milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Fahmi Idris.
"Iya, rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu 27 April 2024.
Suryani menerangkan, rumah itu dikontrakkan ke seseorang. Namun, Suryani tak mengetahui secara detail identitas pengontraknya. Dia mendapatkan informasi itu usai bertanya secara langsung ke mantan sekuriti yang berjaga di rumah tersebut.
"Saya tanya belum lama, 'Pak ini dikontrak apa dijual?'. 'Dikontrak selama empat tahun'," kata Suryani menirukan kembali.
"Saya ngomong baru kemarin sama sekuritinya," dia menambahkan.
Suryani mengatakan, warga di sekitar tahu betul rumah itu pernah ditinggali oleh almarhum Fahmi Idris. Karena, waktu meninggal karangan bunga membanjiri rumah tersebut.
"Ada dari ujung sana sampai ujung sana," ucap Suryani menunjuk lokasinya.
Selain itu, Fahmi Idris semasa hidupnya juga dikenal dermawan dan suka membantu orang-orang di sekitar.
"Semua tahu ini rumahnya di sini punya Fahmi Idris. Dia kan suka santunan yatim setiap hari Jumat. Anak-anak orang enggak mampu kemari datang dibiayai sama dia. Itu almarhum Fahmi Idris," ucap dia.
Sementara itu, karyawan keluarga Fahmi Idris, Sahrial juga membenarkan rumah itu milik almarhum Fahmi Idris. Namun, kini disewakan ke orang lain.
"Iya kalau enggak salah bukan dibeli, kayaknya dikontrak," ujar Sahrial.
Advertisement
4. Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Tewas Bunuh Diri
Pihak keluarga korban Brigadir RAT yang merupakan anggota Satlantas Polresta Manado meminta keadilan dan penjelasan atas kasus dugaan bunuh diri anggota Polri tersebut.
Diketahui Brigadir RAT tewas mengenaskan dengan luka tembakan di kepala di dalam sebuah mobil di salah satu halaman rumah di Jalan Mampang Prapatan, Tegal Parang, Jakarta Selatan pada Kamis malam 25 April 2024.
Oshin Novita, istri Brigadir RAT mengaku awalnya tidak percaya bahwa suaminya meninggal dunia dengan cara seperti itu.
"Saya tidak percaya, tetapi ada seorang ibu mengatakan kepada saya bahwa dia akan memastikan bahwa informasi tersebut benar adanya," ujar Oshin Novita di Manado pada Jumat sore 26 April 2024.
Dia mengatakan, setelah itu ibu tersebut tidak lagi mengabarinya. Nanti setelah pukul 00.00 Wita ada seorang KBO dan Kanit datang ke rumahnya untuk memberi informasi bahwa suaminya telah meninggal dunia.
"Suami saya bertugas di Jakarta dari tahun 2022. Dia mengawal seorang pengusaha dari Jakarta," ujarnya.
5. Istri Brigadir RAT Tegaskan Keluarga Butuh Keadilan
Oshin mengatakan, sangat tidak masuk akal jika sang suami Brigadir RAT bunuh diri, karena sehari-harinya almarhum seorang periang.
"Memang kami pernah cekcok, tetapi itu hal biasa dalam sebuah rumah tangga dan saya tahu suami saya tidak akan pernah sampai harus bunuh diri," tuturnya.
Oshin mengatakan, sebelum kejadian tersebut dia bersama suaminya sempat berkomunikasi melalui video call dan komunikasinya sangat lancar.
"Kalau dia bermasalah dengan orang lain saya tidak tahu menahu, namun almarhum adalah orang yang suka bercanda orang lain," ucap dia.
Dia berharap kasus ini segera terkuak dan dapat diselesaikan karena dari pihak keluarga menuntut sebuah keadilan.
"Saya ingin mengetahui secepatnya tentang apa yang terjadi dengan suami saya," tandas Oshin.
Advertisement