Pertamina Pastikan Sarana dan Fasilitas Energi Aman Setelah Gempa Magnitudo 6,5 di Garut

Pertamina telah memantau dan mengecek sarfas di lembaga penyalur setelah kejadian gempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024.

oleh Agustina MelaniGagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Apr 2024, 17:37 WIB
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di wilayah operasionalnya aman setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di wilayah operasionalnya aman setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 SR yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23:29 WIB di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi pusat gempa berada di laut 151 kilometer (km) barat daya Kabupaten Garut (8.42 LS, 107.26 BT) dengan kedalaman 10 km. Gempa ini dirasakan di wilayah Kabupaten Garut hingga beberapa kota di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menuturkan, Pertamina telah memantau dan mengecek sarfas di lembaga penyalur setelah kejadian gempa di Garut pada Sabtu malam, 27 April 2024.

"Kami telah melakukan pemantauan serta pengecekan sarana dan fasilitas sarfas Lembaga Penyalur BBM seperti SPBU dan Pertashop di Kabupaten Garut dan di seluruh Fuel Terminal (FT), Integrated Terminal (IT), dan Aviation Fuel Terminal (AFT) serta Lembaga Penyalur seperti SPBU, Agen dan Pangkalan LPG di Regional Jawa Bagian Barat setelah kejadian gempa semalam dan dapat kami sampaikan bahwa sarfas dalam kondisi aman dan tidak ada kerusakan," ungkap Eko, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (28/4/2024).

Eko menambahkan, Pertamina Patra Niaga juga mengecek sarfas secara berkala untuk mengantisipasi adanya gempa susulan serta berkomitmen untuk terus memantau situasi serta memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi BBM dan LPG di wilayah Regional Jawa Barat dalam kondisi aman.

"Untuk mengantisipasi adanya gempa susulan, seluruh wilayah operasional dan lembaga penyalur kami imbau untuk terus melakukan pengecekan sarfas secara berkala dan memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman serta  pelayanan kepada konsumen tetap berjalan dengan normal," Eko menambahkan.

Apabila masyarakat membutuhkan informasi tentang produk dan layanan Pertamina dapat menghubungi Call Center 135.


Gempa Bumi M 6.5 di Garut Terasa hingga Jakarta, Ini Pemicunya

Ilustrasi Gempa Bumi

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan peristiwa gempa bumi tektonik dengan parameter update 6,2 magnitudo yang berpusat di perairan selatan Jawa Barat dipicu oleh deformasi batuan dalam.

"Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip dari Antara, Minggu (28/4/2024).

Pada 27 April 2024, pukul 23.29 WIB, gempa tektonik terjadi di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat.

Episenter gempa bumi dengan kedalaman 70 kilometer itu terletak pada koordinat 8,39 derajat lintang selatan dan 107,11 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat.

 


Hindari Bangunan Rawan Gempa

Ilustrasi gempa. (Liputan6.com)

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Gempa tektonik kuat itu terasa di Tangerang, Jakarta, Bandung Malang, hingga Sleman.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, aktivitas gempa bumi susulan belum tercatat hingga pukul 23.55 WIB.BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Daryono.

 

 


Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut

Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Sebelumnya diberitakan, Gempa Bumi magnitudo 6,5 Sr mengguncang Kabupaten Garut Jawa Barat. Gempa yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB terasa ke sejumlah daerah. 

Diketahui, pusat gempa berada di 116 Km barat daya Garut. BMKG membenarkan kejadian tersebut melalui informasi yang dikeluarkan laman resminya.

"Telah Terjadi gempabumi dengan kekuatan: 6.5 SR, 116 km Barat Daya GARUT-JABAR, waktu gempa: 27-Apr-24 23:29:47 WIB, Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI (Event ini sudah direview oleh seismologist.)," demikian dikutip dari laman resmi BMKG.

Gempa bumi tersebut juga sempat dirasakan sejumlah warga di wilayah Cirebon, Kabupaten Kuningan hingga Indramayu. Salah seorang warga, Jajar Darojat mengaku merasakan adanya getaran mirip gempa. 

Ia yang tengah duduk menyesap kopi di sebuah kedai sontak terdiam hendak memastikan apa yang terjadi. 

"Kepala saya mendadak sedikit pusing saya merasakan ada getaran. Tapi yang terasa di kepala," kata Jajat. 

Jajat sempat tak percaya tanda alam yang dirasakan oleh tubuhnya itu. Ia pun memastikan apa yang dirasakan kepada rekannya. 

Dia mengatakan, getaran gempa juga dirasakan oleh temannya. Jajat juga sempat melihat tanda alam lain jika memang terjadi gempa.

"Saya lihat daun sampai kabel listrik mendadak goyang-goyang tidak seperti biasanya. Tidak lama kemudian saya sama teman langsung keluar dari tempat ngopi" ujar Jajat.  

Guncangan gempa Garut dengan beragam skala juga dirasakan di Serang, Banten hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya