Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi besar pada Senin dini hari (29/4/2024), pukul 02.27 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Marapi teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.891 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 138 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Marapi dilarang masuk dan melakukan kegiatan apapun di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sepanjang 2024 Gunung Marapi tercatat sudah meletus sebanyak 170 kali. Hingga hari ini Senin pagi, 29 April 2024, pukul 06.00 WIB, Gunung Marapi masih berstatus Siaga (Level III).