Mengenal Makna Tarian Rangkuk Alu yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Baru-baru ini mesin pencarian ternama Google menggunakan tema Google Doodle dengan tarian tradisional Manggarai, Rangkuk Alu.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 29 Apr 2024, 10:16 WIB
Google Doodle Angkat Tari Rangkuk Alu, Mengenal Tarian Tradisional Penuh Semangat dari Manggarai. (Doc: Google Doodle)

Liputan6.com, Bandung - Mesin pencarian ternama Google baru-baru ini menampilkan lamannya dengan tema gambar Tari Rangkuk Alu. Gambar tersebut menjadi gambar Google Doodle untuk edisi hari ini, Senin (29/4/2024).

Diketahui Google Doodle tersebut mempunyai latar belakang budaya Indonesia tepatnya dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui gambarnya terdapat ilustrasi Tari Rangkuk Alu yang bergerak atau animasi.

Melansir dari gambarnya terlihat sepasang kaki yang sedang menari dan melompat dalam menghindari jepitan dua buah bambu. Kemudian ketika melompat terlihat tulisan Google berwarna hijau tua.

Sementara berdasarkan dari situs resmi Google Doodle ilustrasi tersebut mempunyai judul “Merayakan Tari Rangkuk Alu”. Diketahui tarian ini sebagai gaya tarian dari permainan tradisional di Manggarai, Indonesia.

Kemudian tariannya melibatkan gerakan melalui jaring bambu yang bergerak dan seseorang yang menari di antara bambu tersebut harus bisa menghindarinya. Tarian ini juga disebut sebagai gaya menarik yang dilakukan saat bulan purnama setelah panen.

Serta terkenal sebagai cara yang menarik untuk masyarakat lokal untuk tetap terhubung dengan budaya mereka. Tarian ini disebut-sebut bisa dimainkan untuk segala usia baik laki-laki atau perempuan.

Para peserta atau penarinya harus menghindari tongkat bambu yang disusun dalam kotak di tanah dan ada pemain lain yang menggerakan tongkat tersebut dengan irama yang terus menerus.

Sehingga pesertanya akan menghindari area-area bambu dengan irama yang ada dan menghindari diri dari terjepit bambu tersebut. Pesertanya bergerak mengikuti irama baik ke tepi atau tengah.


Lantas Apa Itu Tari Rangkuk Alu?

Bajawa adalah ibukota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggrara Timur. Bajawa sendiri terletak tepat di tengah pulau Flores yang berbatasan dengan kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Manggarai Timur.

Tari Rangkuk Alu tidak hanya menjadi tari penuh budaya tetapi juga permainan tradisional Indonesia. Rangkuk Alu melibatkan tongkat bambu yang disusun dalam kotak di tanah kemudian digerakkan oleh beberapa pemain.

Tongkat tersebut bergerak secara terus menerus dengan irama dan peserta yang menari harus bisa melangkah dalam pola yang rumit dan menghindari bambunya. Meskipun dikenal sebagai permainan tetapi permainannya berkembang jadi tarian.

Pasalnya orang-orang melihat kesamaan antara irama lompatan dan tarian dari peserta yang terlibat Rangkuk Alu. Awalnya tarian ini dimulai dengan pola yang sederhana dan pesertanya akan bergerak ke berbagai arah mulai dari tepi hingga tengah mengikuti irama.

Biasanya instrumen drum atau gambang bisa melengkapi irama pemukulan batang bambu tersebut. Penarinya juga boleh mengenakan rok panjang, hiasan kepala, hingga melambaikan ujung selendang ketika bergerak.

Peserta yang melakukan tari Rangkuk Alu harus bisa fokus dalam menghindari pukulan dari bambu. Tarian yang berasal dari permainan tradisional ini juga bermanfaat dalam melatih ketangkasan, keseimbangan, hingga koordinasi.

Sementara masyarakat suku Manggarai menilai tarian ini memiliki nilai spiritual dan filosofis. Sehingga sampai saat ini tari Rangkuk Alu masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar sebagai menjaga kekayaan budaya.


Makna Tari Rangkuk Alu

Bukan saja Labuan Bajo, Maanggarai Barat yang punya wisata mendunia di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur di pulau FLores juga memiliki sejumlah pesona wisata yang layak anda kunjungi.

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber Tari Rangkuk Alu tidak hanya dikenal sebagai seni tari atau permainan tradisional tetapi juga memiliki makna dan nilai-nilai budaya yang mendalam bagi sejumlah orang.

Salah satunya menjadi makna adanya kebudayaan agraris yaitu menandakan bahwa masyarakat masih memiliki mata pencaharian pokok di dunia pertanian. Kemudian permainan atau tari Rangkuk Alu jadi lambang kebudayaan ketika panen raya tiba.

Rangkuk Alu jadi gambaran kehidupan agraris terutama di sekitar masyarakat suku Manggarai. Tariannya juga sebagai ekspresi syukur terhadap Tuhan atas hasil panen yang berhasil diperoleh.

Tarian ini juga mempunyai makna untuk menyatakan kebersamaan serta kolektivitas dalam masyarakat Manggarai. Serta menyimpan nilai hiburan, edukatif, dan hal lainnya yang menimbulkan karakter baik seperti kerja sama, disiplin, hingga menjaga kebudayaan.

Makna lainnya yang mendalam dari tarian ini salah satunya untuk mengupayakan adanya pelestarian terhadap nilai-nilai kearifan lokal. Meskipun zaman terus berkembang masyarakat masih bisa menjaga nilai budaya yang mereka miliki di daerahnya masing-masing.


Mengapa Tari Rangkuk Alu jadi Google Doodle?

Sebagai informasi Tari Rangkuk Alu dipilih sebagai Google Doodle hari ini bertepatan dengan perayaan Hari Tari Sedunia. Mengutip dari International Theater Institute (ITI) peringatan ini selalu dirayakan pada tanggal 29 April setiap tahunnya.

Diketahui tanggal 29 April dipilih karena hari kelahiran Jean-George Noverre sosok pencipta balet modern. Noverre dikenal sebagai tokoh yang membawa perubahan dalam dunia balet melalui suratnya bertajuk “Lettres sur la danse, et sur les ballets” di tahun 1760.

Kemudian peringatannya juga jadi ide International Theater Institute (ITI) atau mitra UNESCO di tahun 1982. Tujuan peringatan ini memiliki makna dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keanekaragaman budaya.

Serta untuk memberikan pengetahuan bahwa ada nilai-nilai yang terkandung dalam tarian. Peringatan ini juga menjadi dukungan bagi semua pelaku tari untuk mempromosikan karya mereka dalam bidang tari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya