Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan Kota Bandung menyampaikan, sepanjang tahun ini per 26 April 2024, jumlah kumulatif kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung menembus 3.025 kasus.
Dari jumlah keseluruhan tersebut, sebanyak 2.905 kasus DBD di Kota Bandung dinyatakan sembuh. Adapun kasus aktif per tanggal 26 April 2024 dilaporkan sebanyak 107 kasus.
Advertisement
Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, jumlah kasus aktif pada pekan ke-16 ini diklaim mengalami penurunan sebanyak 79 kasus.
Terkait penyebaran kasus, pada pekan ke-16 ini, Kecamatan Kiaracondong mencatatkan jumlah kasus aktif terbanyak dengan 11 kasus aktif. Sementara jumlah kasus aktif terendah dicatatkan oleh Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Sukasari dengan 0 kasus aktif.
Sementara di level kelurahan, jumlah kasus aktif terbanyak pada pekan ke 16 dicatatkan oleh Kelurahan Cipadung Kidul dan Cipamokolan, masing-masing dengan 5 kasus aktif. Sementara itu, sebanyak 88 kelurahan berhasil mencatatkan nihil kasus aktif DBD pada pekan ke 16.
Kepala Dinas Kesehatan, Anhar Hadian mengingatkan masyarakat agar memastikan tempat tinggal ataupun beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk. Selain itu, jika ada anggota keluarga di rumah yang mengalami demam, segera akses fasilitas kesehatan terdekat.
Dinas Kesehatan Kota Bandung, katanya, akan menyosialisasikan pencegahan DBD ke sekolah-sekolah serta madrasah.
"Insya Allah kami akan sosialisasi ke sekolah dan madrasah, kerja sama dengan Disdik dan Kemenag. Juga penguatan ke seluruh direktur Rumah Sakit, terkait pelayanan kesehatan bagi penderita DBD khususnya," kata Anhar di Bandung, Sabtu (27/4/2024).
Kasus di Jabar
Sebelumnya, jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) diketahui mencapai total 21.533 periode 1 Januari-26 April 2024.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi, sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak 177 orang.
"Nanti akan ada gerakan bersama di seluruh Jawa Barat. Dimana seluruh elemen masyarakat itu dilibatkan dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSM). Karena kasus DBD ini tergantung kepada berapa banyak nyamuk penularnya. Ketika perkembangbiakan nyamuknya menurun maka otomatis kasus DBD akan menurun," ujar Vini usai rapat pimpinan di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Bandung, Jumat, 26 April 2024.
Vini berharap dengan adanya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) bersama seluruh kelompok masyarakat Provinsi Jabar ini dapat menekan pertumbuhan perkembangbiakan nyamuk.
Vini mengatakan program ini bertujuan agar menjadi budaya di masyarakat guna menekan jumlah kasus penyakit DBD setiap tahunnya.
"Salah satunya ketika kita jadikan seluruh masyarakat itu jadi agen perubahan perilaku pemantauan jentik nyamuk, PSM dengan bergotong royong menjadi kawajiban seluruh masyarakat. Dan juga dilakukan secara rutin," kata Vini.
Vini menuturkan program PSM dengan masyarakat sebagai agen perubahannya akan dimulai pada pertengahan Mei 2024 mendatang.
Advertisement