Lee Hsien Loong Terakhir Kali Kunjungi Indonesia Sebagai PM Singapura: Puji Hubungan Bilateral hingga Kepemimpinan Jokowi

Lee Hsien Loong akan meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri Singapura pada 15 Mei. Dia digantikan wakilnya, Lawrence Wong.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 29 Apr 2024, 13:52 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menhan RI Prabowo Subianto menyambut kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Bogor, Senin 29 April 2024. (Dok. Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mencapai "kemajuan luar biasa" dalam kerja sama bilateral selama dekade terakhir, Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan hubungan bilateral di tengah pembaruan kepemimpinan di kedua negara. Demikian disampaikan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada Senin (29/4/2024).

Melansir CNA, hal tersebut disampaikan PM Lee saat konferensi pers bersama dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) usai Retret Tahunan Pemimpin Singapura-Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan yang sama, PM Lee dan Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan dua perjanjian di bidang pertahanan dan keberlanjutan.

Pertemuan PM Lee dan Presiden Jokowi kali ini menjadi retret ketujuh sekaligus terakhir bagi keduanya. Retret tahunan bertujuan membina hubungan bilateral dan membahas bidang kerja sama. Kelak PM Lee akan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada wakilnya, Lawrence Wong, pada 15 Mei.

Adapun Jokowi, yang menjabat selama dua periode, akan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada menteri pertahanan RI saat ini, Prabowo Subianto, yang memenangkan Pilpres 2024 pada Oktober.

"Meskipun retret ini adalah kesempatan yang tepat untuk merefleksikan dan merayakan apa yang telah kita capai bersama, ini juga tentang kesinambungan dan pandangan ke depan," kata Lee, seraya menambahkan bahwa Wong dan Prabowo telah bergabung dengannya dan Jokowi dalam pertemuan empat mata sebelumnya pada hari yang sama.

"Dari kepemimpinan saat ini hingga kepemimpinan berikutnya, kami berkomitmen untuk melihat ke depan, membangun fondasi yang kuat dan memperluas kerja sama kami."

Lebih lanjut PM Lee menuturkan, "Saya senang bahwa Presiden Jokowi dan saya menyerahkan hubungan bilateral yang baik kepada penerus kami ... Saya sangat yakin Pak Prabowo dan Lawrence akan terus membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi. Semoga hubungan Singapura dan Indonesia terus berkembang di masa depan."


Kerja Sama Pemberdayaan Ekosistem Mangrove

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut 29 perusahaan Singapura antusias berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. (Lizsa Egeham).

Melihat kemajuan yang dicapai selama dekade terakhir, PM Lee menggarisbawahi bahwa kedua negara memiliki komitmen yang sama untuk memperdalam saling pengertian dan membina hubungan yang lebih kuat di semua tingkatan.

Hal tersebut termasuk melalui tiga perjanjian di bawah Expanded Framework yang mulai berlaku bulan lalu, yang merupakan tonggak sejarah besar bagi hubungan bilateral. Perjanjian-perjanjian itu, yang pertama kali ditandatangani pada retret pemimpin di Bintan pada tahun 2022, mencakup pengelolaan wilayah udara, pertahanan, dan ekstradisi.

"Sebagai tetangga dekat, kepercayaan, dan saling pengertian di antara kita membuat perbedaan," ujar PM Lee.

Berterima kasih kepada Jokowi dan para menterinya atas peran mereka dalam mewujudkan ketiga perjanjian tersebut, PM Lee menambahkan, "Ini menunjukkan bahwa ketika kita bekerja sama dalam semangat persahabatan dan keterbukaan, kita dapat mengatasi masalah yang paling rumit sekalipun dengan cara yang pragmatis dan saling menguntungkan."

Kedua negara pada hari Senin menandatangani pembaruan bersama mengenai kerja sama pertahanan yang meninjau kembali interaksi pertahanan bilateral utama pada tahun lalu, dan menyoroti bidang-bidang kolaborasi yang baru dan lebih baik di masa depan.

Hubungan ekonomi adalah salah satu pilar penting dalam hubungan Singapura-Indonesia, ujar Lee, seraya menyatakan bahwa investasi dari Singapura ke Indonesia terus meningkat dan secara kumulatif melebihi 74 miliar dolar Singapura.

Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memperdalam kerja sama di bidang-bidang baru seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) baru mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait ekosistem mangrove di Indonesia pada hari ini.

Berdasarkan MoU tersebut, kedua pemerintah akan membentuk kerangka bilateral guna memfasilitasi partisipasi organisasi non-pemerintah dan pemangku kepentingan mempromosikan pemanfaatan sumber daya mangrove secara berkelanjutan di masyarakat lokal. Uji coba dimulai di Pulau Setokok, Batam.

Kegiatan utamanya mencakup peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan ekosistem mangrove yang berkelanjutan, berbagi praktik terbaik mengenai penggunaan produk mangrove secara berkelanjutan, dan peluang ekonomi dari ekowisata mangrove.


Penghormatan PM Lee untuk Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menyambut kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Bogor, Senin 29 April 2024. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Saat dalam konferensi pers, PM Lee juga memberikan penghormatan kepada Jokowi, dengan menyebutnya telah menempatkan Indonesia pada jalur ekonomi yang kuat melalui visi dan kepemimpinannya, serta mengangkat posisi ASEAN sebagai partisipan dalam urusan internasional.

"Hal ini telah membawa stabilitas dan kemajuan bagi Indonesia dan seluruh kawasan. Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN. Kalau Indonesia sejahtera, daerah juga sejahtera," ujarnya.

PM Lee mencatat pula bahwa Indonesia telah menjadi suara konstruktif di dunia yang terpecah belah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Untuk perjalanan kali ini, PM Lee didampingi delapan anggota kabinet.

Selain Wong yang juga menjabat menteri keuangan, menteri lain yang turut serta dalam lawatan antara lain Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen, Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Pendidikan Chan Chun Sing, Menteri Sosial dan Pembangunan Sosial dan Keluarga Masagos Zulkifli, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, serta Menteri Tenaga Kerja Tan See Leng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya