Liputan6.com, Jakarta - Harry Kane, sang predator gol dari Bayern Munchen, telah menorehkan rekor rapor terbaiknya dalam satu musim yang menakjubkan. Dengan mencetak dua gol brilian melawan Eintracht Frankfurt, koleksi totanya musim ini mencapai angka mencengangkan yakni 42 gol di semua kompetisi.
Namun, prestasi tersebut tidak hanya menjadi pencapaian individu belaka. Kane, dengan ambisi yang menyala, kini membidik rekor sejawatnya yang legendaris, Robert Lewandowski.
Advertisement
Pada menit keenam pertandingan, ketika umpan silang menghampirinya, Harry Kane menjadikannya sebuah karya seni. Kemudian, sekitar satu jam kemudian, dia dengan tenang mengeksekusi penalti, menambahkan satu lagi ke dalam kantong golnya.
Dengan demikian, Kane berhasil melampaui rekor gol terbanyak dalam satu musim sebelumnya, yang pernah ia raih ketika masih membela Tottenham Hotspur pada musim 2017/2018.
Namun, ini bukanlah akhir dari perjalanan Kane. Ambisi dan semangatnya tidak pernah padam. Kini, pandangannya tertuju pada puncak tertinggi, sebuah rekor yang dipegang oleh Lewandowski dengan angka fantastis 41 gol dalam satu musim Bundesliga.
Harry Kane Mengukir Sejarah di Tanah Jemran
Dari 42 gol yang dicetak Kane, sebanyak 35 di antaranya hadir pada panggung Bundesliga. Dia tertinggal enam angka dari Lewandowski yang menjadi pemain tersubur dalam satu musim Liga Jerman.
Untuk mengejar itu, Kane punya kesempatan pada tiga pertandingan sisa. "Tentu saja, kemungkinan itu selalu ada," ujar Kane, menegaskan dengan penuh keyakinan ketika ditanya mengenai ambisinya mengejar rekor Lewandowski.
"Dibutuhkan ketekunan dan dedikasi, tapi saya yakin itu bukanlah sesuatu yang di luar jangkauan saya. Saya siap untuk menambahkan beberapa gol lagi minggu depan," imbuhnya.
Kane mengisyaratkan bahwa keajaiban masih bisa terjadi. Meski rintangan terlihat besar, tekadnya tidak pernah goyah. Baginya, ini adalah panggilan untuk mengukir namanya di buku sejarah sepak bola, sebagai salah satu penyerang terbaik dalam generasinya.
Advertisement
Misi Bayern Munchen di Liga Champions
Performa gemilang Kane terjadi di tengah tantangan berat yang dihadapi klubnya. Musim yang sulit membuat Bayern Munchen gagal meraih gelar Bundesliga untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Mereka juga disingkirkan tim strata ketiga, Saarbrucken, pada putaran ketiga Piala Jerman.
Namun, perjuangan mereka belum berakhir. Bayern Munchen masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan musim buruk di Liga Champions. Kemenangan atas Arsenal di perempat final awal bulan ini telah memberikan semangat baru.
Kini, mereka bersiap untuk menghadapi Real Madrid di babak semifinal. Leg pertama akan digelar di Allianz Arena pada Rabu (1/5/2024) dini hari WIB.
Dengan Kane memimpin barisan depan, Bayern Munchen boleh percaya diri dapat mengejar impian mereka di panggung Eropa.