Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menerima pengajuan Letter of Intent (LoI) dari dua perusahaan, yakni SGC (Sui Generis Consultants) Holding Group dan TechnoGIS di Hannover Messe 2024, Hannover, Jerman.
"Keikutsertaan Otorita IKN di Hannover Messe 2024 merupakan peluang bagi kami untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang tepat. Melalui LoI ini, saya berharap dapat berlanjut ke tahap berikutnya untuk investasi dengan teknologi di bidangnya masing-masing," kata Sekretaris Otorita IKN Achmad, Jaka Santos Adiwijaya, Senin (29/4/2024).
Advertisement
Salah satu kolaborasi penting terjalin dengan SGC Holding Group, perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang manajemen proyek serta konsultasi energi, infrastruktur, dan pertambangan.
Melalui LoI ini, SGC Holding Group berkomitmen untuk bekerja sama dalam tiga aspek utama. Antara lain, pemanfaatan energi alternatif yang berasal dari limbah, pengurangan ketergantungan pada batu bara melalui alternatif energi berkelanjutan, dan pemanfaatan kembali karbon. Sehingga berkontribusi pada upaya untuk memenuhi komitmen Net Zero Strategy 2045.
"Ini menunjukkan komitmen kuat Otorita IKN dalam mendorong keberlanjutan di tingkat nasional dan global," imbuh Jaka.
TechnoGIS
Dalam konteks yang sama, kesempatan kerja sama juga terbuka dengan TechnoGIS, salah satu perusahaan start-up geospasial terbaik di Asia Tenggara asal Yogyakarta.
TechnoGIS fokus pada isu lingkungan dan menawarkan solusi untuk bencana alam, degradasi hutan, serta pemetaan dan survei lahan, pertambangan dan energi, juga pengembangan kota pintar.
Dalam kerjasama strategis antara Otorita IKN dan TechnoGIS, TechnoGIS berkomitmen untuk penyediaan dasbor untuk memantau bencana lingkungan melalui Platform GIS dan pemantauan area IKN dengan citra satelit.
Kemudian, analisis dan sumber daya manusia tentang ilmu pengetahuan, analisis lingkungan, dan teknologi informasi serta pemantauan perangkat Internet of Things (IoT) untuk masalah lingkungan.
Tiru Station-F Paris dan Newlab New York, IKN Bakal Bangun Fasilitas Penunjang Startup
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup sebagai tempat perpaduan antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan bertajuk Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.
“Sudah ada Stanford University yang akan berpartisipasi. Tujuh kampus besar nasional juga telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Otorita IKN dalam rangka pengembangan riset di IKN,” kata Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi di Newlab, pusat teknologi multidisiplin berbasis komunitas start-up, dalam rangkaian kegiatan misi perdagangan yang didukung oleh United States Trade and Development Agency (USTDA), dikutip Senin (29/4/2024).
Ali menyebut, lebih dari 40 perusahaan teknologi global dan pelaku industri telah menyatakan ketertarikan berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Hal ini menjadi potensi bagi pengembangan Nusantara K-Hub sebagai pusat pengetahuan dan teknologi berkelanjutan, seperti halnya dengan Station-F di Paris dan Newlab di New York.
Kunjungan ke Newlab kali ini dilakukan bersama Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M., beserta perwakilan dari Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas).
Pada kunjungan tersebut, delegasi diajak untuk meninjau Newlab, kompleks bangunan yang direvitalisasi dari hanggar pembuatan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat di masa Perang Dunia II. Bangunan ini diubahsuai (retrofit) pada tahun 2016, yang digunakan untuk memfasilitasi 1.000 orang dari 250 perusahaan teknologi dan start-up.
Advertisement
Luas 7.800 Meter Persegi
Ali menjelaskan, bahwa perusahaan ini datang dari berbagai sektor, seperti teknologi digitalisasi sektor konstruksi, smart pole, drone, dan energi terbarukan, dengan luas sekitar 7.800 meter persegi. Newlab terdiri dari ruang kerja dan laboratorium bersama untuk pengembangan teknologi terkini.
Lebih lanjut, ia mengatakan IKN akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi, di mana riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Otorita IKN mengembangkan Nusantara Knowledge Hub (K-Hub), konsorsium yang terdiri dari pemerintah, industri, serta institusi pendidikan dan pusat riset.
Maka pada groundbreaking keenam nanti, direncanakan untuk membangun fasilitas pendidikan dan pusat riset di IKN, termasuk sekolah, universitas, serta pusat riset yang melibatkan Stanford Doer School of Sustainability bersama Pertamina dan Bakrie & Brothers.
“Nusantara K-Hub seperti halnya Newlab di New York dan Station-F di Paris, merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi terkini serta memfasilitasi perusahaan rintisan. Melalui Nusantara K-Hub, OIKN mengundang industri, perusahaan rintisan, serta institusi pendidikan dan teknologi untuk melakukan pembangunan brainware, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja bisnis di Indonesia,” pungkas Prof. Ali.