Selain Kompetensi, Teruji dan Karakter Terpuji Jadi Dua 'Bekal' Bagi Lulusan UKRIDA

UKRIDA membekali dengan kompetensi yang teruji dan karakter yang terpuji yang memampukan para lulusannya untuk bersaing di dunia kerja.

oleh stella maris diperbarui 29 Apr 2024, 20:05 WIB
Selain Kompetensi, Teruji dan Karakter Terpuji Jadi Dua 'Bekal' Bagi Lulusan UKRIDA/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Setiap perguruan tinggi selalu berupaya memberikan pendidikan yang terbaik bagi para mahasiswanya. Agar dapat bersaing di industri tenaga kerja, para mahasiswa pasti dibekali dengan materi yang sesuai dengan kompetensi. 

Hal itu juga dilakukan oleh Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA). Saat melaksanakan wisuda ke-65 Sarjana dan ke-39 Magister Manajemen, di Ballroom Pulman Hotel, Jakarta Barat, sekitar 393 orang sarjana baru mengikrarkan janji untuk mengabdikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di kampus pemimpin perubahan.   

Menerapkan kebiasaan baik dengan cara bersyukur menjadi bagian dari kehidupan UKRIDA. Dalam acara tersebut, Rektor UKRIDA Herman Parung selain mengucapkan selamat kepada para wisudawan, dia juga mengatakan bahwa UKRIDA telah membekali para lulusannya. 

"Kami membekali dengan kompetensi yang teruji dan karakter yang terpuji yang memampukan para lulusannya untuk bersaing di dunia kerja. Dengan dua variabel utama tersebut, yakni kompetensi dan karakter, UKRIDA telah memampukan saudara-saudara untuk sukses dalam menghadapi persaingan di dunia kerja. Hal ini dibuktikan dengan tracer study yang dilakukan secara rutin oleh Unit Alumni dan Pusat Karir yang menunjukkan, bahwa masa tunggu lulusan sarjana UKRIDA adalah kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus. Bahkan banyak mahasiswa UKRIDA yang telah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka lulus kuliah," kata Herman. 

 

Selain Kompetensi, Teruji dan Karakter Terpuji Jadi Dua 'Bekal' Bagi Lulusan UKRIDA/Istimewa.

Herman melanjutkan bahwa dua variabel utama tersebut akan tetap dijaga dan ditingkatkan. Kompetensi yang teruji dilakukan dengan senantiasa memperbaharui kurikulum agar tersusun sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sementara itu, dengan memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa memiliki pengalaman pendidikan di luar program studinya baik di UKRIDA maupun di luar UKRIDA, dan ditambah dengan kesempatan untuk magang di dunia industri, sehingga memampukan mahasiswa mengasah dan memperkuat kompetensinya.

"Hal ini akan berdampak ketika mereka lulus, langsung dapat diterima dengan baik di dunia kerja. Sementara itu karakter yang terpuji dijaga oleh UKRIDA melalui Unit Pengembangan Karakter, yang mewajibkan mahasiswa UKRIDA sebelum lulus harus dapat mengumpulkan minimum 100 poin soft skill," katanya. 

Sementara itu Ketua Badan Pengurus YPTK Krida Wacana Oki Widjaja dalam sambutannya juga mengingatkan bahwa wisuda bukan akhir, tetapi awal sebuah perjuangan untuk meraih karier. Sebagai sarjana baru, Oki melanjutnya, para lulusan dianjurkan untuk selalu bersyukur karena UKRIDA telah melengkapi bidang akademik dengan iman serta nilai-nilai kemanusiaan. Lebih lanjut Ketua Badan Pengurus YPTK Krida Wacana mengutip perkataan dari Warren Buffet, seorang investor Amerika yaitu karakter harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kepandaian, semangat yang tinggi, dan integritas. Tanpa integritas walaupun seorang pandai dan bersemangat, tetapi tidak akan bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi kehidupan.  

Di kesempatan yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Toni Toharudin dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Tri Munanto mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang bergerak menuju Indonesia Emas 2045 (100 tahun Indonesia). Sebagai sarjana, para lulusan memiliki peran kunci dalam turut serta membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. 

"Untuk menuju ke arah Indonesia Emas 2045, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, terutama generasi muda yang unggul seperti anda yang baru lulus. Kunci pertama dalam menjadi generasi unggul adalah kreativitas. Anda harus berani berpikir out of the box, mencari solusi inovatif untuk setiap masalah yang dihadapi dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. Kreativitas adalah salah satu faktor utama dalam memajukan pendidikan dan inovasi di Indonesia," katanya. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya