Inovasi Material Berpori Penyimpan Gas Rumah Kaca, Lebih Cepat dari Kerja Pohon

Dengan bantuan dari Artificial Intelligence, para Ilmuwan memuji temuan yang bisa "menyimpan" gas rumah kaca yang menjadi tantangan di lingkungan masyarakat.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 06 Jul 2024, 18:35 WIB
ilustrasi rumah kaca. Photo by Carl Raw on Unsplash

Liputan6.com, Edinburgh - Para ilmuwan memuji penemuan "menarik" tentang sejenis bahan berpori yang dapat menyimpan karbon dioksida.

Bahan tersebut terdiri dari molekul berongga seperti sangkar yang memiliki kemampuan penyimpanan tinggi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan sulfur heksafluorida alias gas yang lebih kuat yang dapat bertahan ribuan tahun di atmosfer.

Dr. Mark Little, yang memimpin penelitian di Universitas Heriot-Watt di Edinburgh, mengatakan penemuan ini berpotensi untuk membantu memecahkan tantangan terbesar masyarakat. 

"Penangkapan karbon dioksida secara langsung melalui udara semakin penting karena meskipun kita sudah berhenti mengeluarkan karbon dioksida, masih terdapat kebutuhan besar untuk menangkap emisi-emisi yang sudah ada di lingkungan sebelumnya," ujar Dr. Mark Little seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (6/7/2024)

"Menanam pohon adalah cara yang sangat efektif untuk menyerap karbon, namun prosesnya sangat lambat," tambahnya.

"Jadi kita memerlukan intervensi manusia – seperti molekul buatan manusia – untuk menangkap gas rumah kaca dari lingkungan secara efisien dengan lebih cepat.”

Gas rumah kaca merupakan salah satu faktor utama penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.

Gas bekerja seperti dinding rumah kaca yang 'memerangkap' panas di atmosfer bumi.

Meskipun karbon dioksida dilepaskan secara alami, sulfur heksafluorida adalah gas buatan yang memerangkap panas dengan sangat efektif.

Pada tahun 2019, Inggris menjadi negara dengan perekonomian besar pertama yang mengesahkan komitmen untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2050.


Bantuan dari Artificial Intelligence (AI)

Ilustrasi Efek Rumah Kaca Credit: pexels.com/Johannes

Para peneliti menggunakan simulasi komputer untuk memprediksi secara akurat bagaimana molekul akan berkumpul menjadi material baru, yang menurut Dr. Mark Little dapat ditingkatkan lebih lanjut di masa depan melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Dia menambahkan bahwa dengan bantuan AI, “pasokan material baru yang belum pernah ada sebelumnya” yang dapat membantu memecahkan tantangan paling mendesak dapat tercipta, tanpa perlu membuatnya di laboratorium.

Dr Little mengatakan penelitian ini merupakan "langkah penting" dalam mengembangkan bahan lain dan menambahkan bahwa molekul dengan struktur kompleks juga dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa beracun – yang dikenal sebagai senyawa organik yang mudah menguap – dari udara dan dapat memainkan peran penting dalam ilmu kedokteran.

Selain ilmuwan di Heriot-Watt, peneliti dari Universitas Liverpool, Imperial College London, Universitas Southampton, dan Universitas Sains dan Teknologi China Timur juga terlibat.

Proyek ini didanai oleh Dewan Penelitian Teknik dan Ilmu Fisika dan Leverhulme Trust yang diterbitkan di jurnal Nature Synthesis.


Penyebab Efek Rumah Kaca Adalah Gas-Gas Rumah Kaca

Ilustrasi Tiruan Bumi Credit: pexels.com/Porapak

Efek rumah kaca atau green house efect adalah kondisi ketika panas matahari terperangkap di atmosfer, dampaknya menyebabkan bumi menjadi semakin hangat dari tahun ke tahun (pemanasan global). Apa penyebab efek rumah kaca itu?   

Penyebab efek rumah kaca paling utama adalah adanya gas-gas rumah kaca dengan konsentrasi tinggi di bumi. Ada karbondioksida, metana, uap air, ozon, nitrous oxide, CFC, dan HFC. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca semakin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar juga. Berasal dari mana gas-gas penyebab efek rumah kaca itu?

Perilaku manusia yang konsumtif merupakan salah satunya. Melansir Reuse This Bag, produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca. Kemudian penumpukan sampah plastik, penggundulan hutan, hingga penggunaan bensin.

Meski gas-gas rumah kaca dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan bumi, tetapi jumlahnya yang berlebihan memberikan dampak buruk juga. Apa saja gas-gas penyebab efek rumah kaca tersebut?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kemdikbud.go.id, sekaligus mengungkap presentasi kontribusi gas-gas penyebab efek rumah kaca. Mulai dari uap air (H2O) 36-70 persen, karbon dioksida (CO2) 9-26 persen, methana (CH4) 4-9 persen, ozon (O3) 3-7 persen, nitrous oxide (N2O), serta CFC dan HFC.

Efek rumah kaca memberikan dampak pada panas matahari yang terperangkap di atmosfer bumi, menjadikan bumi menjadi lebih hangat dari tahun ke tahun dan ini buruk. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca semakin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar juga.

Badan Perlindungan Lingkungan mengungkap efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi semakin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.


Sumber Gas-Gas Penyebab Efek Rumah Kaca

Ilustrasi Bumi. (Credit: pexels.com/Elena)

Laporan dari International Energy Agency antara tahun 2000-2016 negara penyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang menjadi penyebab efek rumah kaca adalah Republik Rakyat China.

Sementara negara Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton karbon. Berikut sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. CFC Tidak Terkontrol

CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca yang sulit dihindarkan. CFC adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan global.

2. Perilaku Boros Listrik

Boros listrik merupakan sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca. Pasalnya, ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan. Bukan semata-mata masalah uang dan penerangan, tetapi masalah kesehatan lingkungan. Pengaruh buruk perilaku boros listrik adalah bisa menambah gas karbondioksida ke bumi.

3. Penggundulan Hutan

Hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Inilah sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca ada.

Menurut Bank Dunia, dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal dengan pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal.

4. Sampah Plastik

Perhatikan baik-baik, sampah plastik yang tak terkendali jumlahnya merupakan sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim.

5. Perilaku Konsumtif

Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang atau perilaku konsumtif merupakan sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca. Melansir Reuse This Bag, produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.

Mengutip Eco Watch, PBB memperkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakaian yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Inilah sumber gas-gas penyebab rumah kaca yang memberikan dampak pada pemanasan global.

6. Bahan Organik

Adanya polusi metana merupakan penyebab efek rumah kaca. Gas metana ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan, sumbernya dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat. Selain itu, metana juga dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak. 

7. Penggunaan Bahan Bakar Bensin

Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma merupakan sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida yang merupakan penyebab efek rumah kaca.

8. Aktivitas Industri

Gas dari aktivitas industri merupakan sumber gas-gas penyebab efek rumah kaca. Terutama pada asap pabrik yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.

Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industri diperkirakan oleh ahli sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.

9. Penggunaan Tisu Berlebihan

Penggunaan tisu secara berlebihan merupakan sumber timbulnya gas-gas penyebab efek rumah kaca. Pahami baik-baik, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.

 

Infografis gas beracun dari Kawah Ijen

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya