Liputan6.com, Jakarta - Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan menjelaskan, produk tembakau alternatif secara ilmiah terbukti menjadi opsi efektif untuk beralih dari kebiasaan merokok. Sehingga, bisa dimanfaatkan bagi perokok dewasa untuk mengurangi risiko kesehatan.
Meski demikian, masih ada misinformasi yang menyebutkan produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang setara dengan rokok.
Advertisement
“Misinformasi tentang klaim bahwa vape memiliki risiko yang sama dengan rokok dapat menurunkan efektivitas produk tembakau alternatif sebagai solusi bagi perokok dewasa di Indonesia untuk beralih dari kebiasaannya,” ujar Paido.
Sementara Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris memastikan bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, memiliki tingkat risiko lebih rendah dibandingkan rokok.
Meski rendah risiko, remaja dan non-perokok di bawah usia 18 tahun dilarang menggunakan produk yang ditujukan khusus bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok.
Hasil laporan investigasi bertajuk Trends in Harm Perceptions of E-Cigarettes vs Cigarettes Among Adults Who Smoke in England, 2014-2023, yakni penelitian yang didanai Cancer Research UK dan diterbitkan pada Februari 2024, menunjukkan adanya misinformasi tentang profil risiko vape yang disamakan dengan rokok. Temuan tersebut memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat.
“Risiko penggunaan vape jauh lebih rendah dibandingkan merokok. Hal ini tidak dikomunikasikan dengan jelas kepada masyarakat," kata Dr. Sarah Jackson, salah satu peneliti dari University College London (UCL), seperti dikutip dari BBC, Senin (29/4/2024).
Ancaman
Sarah mengingatkan, persepsi ini dapat menjadi ancaman bagi masalah kesehatan. Hal tersebut berpotensi membuat perokok dewasa enggan memanfaatkan produk tembakau alternatif untuk beralih dari kebiasaannya. Sebab, mereka menganggap risiko dari produk tersebut sebanding dengan rokok.
"Komunikasi yang lebih baik mengenai risiko produk tembakau alternatif, yang lebih rendah daripada rokok, diperlukan sehingga perokok dewasa dapat membuat pilihan yang tepat mengenai produk nikotin yang mereka gunakan," tambahnya.
Senada, Kepala Eksekutif Action on Smoking and Health (ASH), lembaga publik independen yang berfokus pada pengurangan bahaya tembakau di Inggris, Deborah Arnott mengatakan, berkembangnya kesalahpahaman ini telah menyebabkan perokok dewasa enggan untuk beralih dari kebiasaan merokok.
Implikasi negatifnya adalah perokok dewasa akan terus merokok padahal sudah tersedia produk alternatif yang lebih rendah risiko, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan vape.
"Akibatnya, ada jutaan perokok dewasa yang mungkin tidak pernah mencoba solusi beralih dari kebiasaannya," katanya. Kondisi tersebut, tambah Deborah, menempatkan perokok dewasa pada risiko lebih serius terkait penyakit yang berhubungan dengan merokok seperti kanker, penyakit pernapasan, dan jantung.
Advertisement