Canggih, Modus Penyelundupan Benih Lobster Indonesia ke Vietnam

100 persen benih lobster yang masuk ke Vietnam bersumber dari Indonesia secara ilegal. Guna menyetop arus keluar benih lobster secara ilegal, Menteri Trenggono menginisiasi adanya kerja sama antara Indonesia dan Vietnam.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Apr 2024, 10:30 WIB
Kementerian KKP lepasliarkan 89.018 Benih Bening Lobster (BBL) hasil sitaan di Pantai Marapalam, Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dok KKP

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap masih banyak benih lobster yang diekspor secara ilegal. Bahkan, ditaksir nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Trenggono mengatakan negara pembudidaya lobster yang cukup besar adalah Vietnam. Temuannya, mayoritas benih lobster yang dibudidaya di sana bersumber dari Indonesia. Padahal, sempat ada larangan ekspor benih bening lobster (BBL) dari Indonesia.

Atas temuan itu, Trenggono mengatakan ratusan juta rupiah BBL terbang ke Vietnam secara ilegal. Dia mengungkap juga terkait modus penyaluran benur dari Indonesia ke Vietnam itu.

"BBL kita udah lolos terus ratusan juta yang jalan ke sana kita enggak tahu. Waktu kita tanya darimana belinya dari Singapura dan Malaysia. Saya tanya emang Singapura dan Malaysia punya BBL? Enggak ada. Begitu saya pergi (ke Vietnam) sama pak dirjen budidaya, itu packaging-nya sama seperti yang kita temui di sini, di Indonesia," tuturnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, dikutip Selasa (30/4/2024).

Setelah melalui proses penelusuran tadi, dia yakin kalau 100 persen benih lobster yang masuk ke Vietnam bersumber dari Indonesia secara ilegal. Guna menyetop arus keluar benih lobster secara ilegal, Menteri Trenggono menginisiasi adanya kerja sama antara Indonesia dan Vietnam.

Dia ingin ada legalitas dari pengiriman BBL tadi ke Vietnam. Salah satu langkah awalnya melalui membuka obrolan dengan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) Vietnam.

"Ini gimanca caranya untuk ketemu Menteri MARD ini ga gampang loh, saya pengen ketemu dulu sama Menteri MARD, supaya kita bisa diskusi kita bicara G-to-G, kita bicara kolaborasi da seterusnya, karena ilegal ga bagus," urainya.

 


Ditagih China

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ingin membawa Indonesia memiliki peran strategis pada rantai pasok (supply chain) lobster di pasar global. (Istimewa)

Langkah diplomasi Trenggono tak berhenti. Di mulai menjalin pertemuan dengan pihak China, masih soal pemanfaatan lobster. Menurutnya China merupakan salah satu konsumen terbesar lobster dari Vietnam.

Belum lagi, kata dia, di tatanan internasional isu mengenai illegal fishing tengah menjadi sorotan. Illegal fishing disini tak sebatas pada penangkapan ikan di laut, tapi pembelian produk ilegal termasuk juga dalam kategori pelanggaran tersebut.

"Itulah karena di internaisonal sering ribut, China juga sebagai pembeli utama, pembeli produk lobster Vietnam mulai mereka pertanyakan genetik dari mana, nah ga bisa jawab dia (Vietnam). Nah itu (solusinya) harus kerja sama sama kita," terangnya.

Dengan bekerja sama, kata Trenggono, pihaknya akan menyalurkan benih lobster secara resmi ke Vietnam. Syaratnya, ada investasi yang ditanamkan di Indonesia termasuk melakukan budidaya di dalam negeri.

 


2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster Tapi Masih Kecolongan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggagalkan upaya penyelundupan 30.911 benih bening lobster ke Singapura

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengaku sulit mengerem arus ekspor benih lobster ilegal dari Indonesia. Padahal, sudah ada aturan penyetopang ekspor benih bening lobster (BBL) sejak 2021 lalu.

Trenggono mengaku sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2021 yang mengatur penyetopan ekspor BBL, masih banyak yang lolos secara ilegal.

"Saya mencegah ga bisa, saya jujur saja mencegah ga bisa, Permen KP sudah kita buat ketika saya hadir sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan langsung saya terbitkan Peraturan Menteri KP no 17 dan menutup yang namanya ekspor BBL," kata Menteri Trenggono dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Setelah aturan itu berlaku selama 2 tahun, dia mengaku masih menemukan BBL yang diekspor secara ilegal. Meski diakui ada beberapa penangkapan yang berhasil dilakukan. Namun, angkanya masih jauh lebih sedikit ketimbang ekspor BBL ilegal.

"Dua tahun kemudian kita lakukan riset dan seterusnya yang terjadi adalah ga bisa kita nutup (arus keluar benih lobster), ada sih sekali dua kali yang ditangkap, tapi yang lolos lebih banyak lagi. Faktanya di sana jalan terus," tuturnya.

 


Bisa Berhenti Total

Trenggono mencatat, arus keluar dari benih lobster Indonesia paling banyak ke Vietnam. Saking banyaknya pasokan dari Indonesia, dia menaksir industri pengembangan lobster di Vietnam bisa berhenti total jika berhasil disetop.

"Kalau benar-benar itu kita tutup, Vietnam pasti berhenti total karena ga ada lagi BBL yang masuk ke sana. Tapi nyatanya ada terus dan jumlahnya besar. dan waktu saya tanya, pakai kaos biasa, yg terjadi begitu, di kampung-kampung di tunjukin lagi udah gede, dikemas," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya