Peternak Bebek Petelur di Lampung Keluhkan Tingginya Harga Pakan

Peternak bebek petelur di Lampung mengeluhkan harga pakan yang tinggi, tak sebanding dengan harga jual telur di pasar.

oleh Ardi Munthe diperbarui 01 Mei 2024, 22:00 WIB
Peternak bebek petelur di Lampung mengeluhkan harga pakan yang tinggi tak sebanding dengan harga jual telur di pasar. Foto (Liputan6.com/Ardi)

Liputan6.com, Lampung - Harga pakan yang mengalami peningkatan serta cuaca buruk menjadi ujian peternak bebek petelur di Lampung dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu menyebabkan harga telur di pasaran tak sebanding dengan harga jual. Seperti yang disampaikan Parlin Munthe, peternak bebek petelur asal Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Parlin mengatakan, harga pakan bebek kini telah mencapai Rp435 ribu per 50 kilogram.

"Harga pakannya sudah naik terus, sekarang harganya Rp435 ribu dari sebelumnya Rp390 ribu per 50 kilogram," kata Parlin kepada Liputan6.com, Selasa (30/4/2024).  

Menurut dia, harga pakan ini mengalami kenaikan sejak dua bulan terakhir. Namun dia tidak mengetahui penyebab harga pakan bisa mengalami peningkatan. "Sebelum bulan puasa kemarin, harga pakan bebek ini sudah mulai naik terus, kita juga enggak tahu penyebabnya apa," ungkap dia. 

Selain harga pakan yang tinggi cuaca buruk juga menjadi kendala dalam menjalankan bisnis bebek petelur, menyebabkan tingkat produksi menurun sampai 30 persen. Dia mengaku cukup kesulitan dalam menyiasati bisnis yang telah dijalani sejak setahun belakangan ini. "Sulit juga, ini harganya jual sama harga pakannya jadi enggak sebanding. Ditambah cuaca buruk produksi telur juga menurun dan harga telur bebek kan mengalami penurunan terus setelah Hari Raya Idulfitri kemarin," kata dia. 

Lebih lanjut Parlin menyebutkan, harga telur bebek saat ini hanya Rp2.200 perbutirnya yang sebelumnya menyentuh angka Rp2.800 per butir pada saat sebelum memasuki Hari Raya Idulfitri. "Sebelum lebaran itu Rp 2.800 per butir, kini turun drastis Rp 2.200 per butir. Jadi enggak sebanding itu harganya sama harga pakannya," jelas dia.

Pria berusia 51 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai supir truk selama 10 tahun itu pun berharap pemerintah bisa memberikan solusi akan tingginya harga pakan bebek. "Kepada pemerintah tolong dipantau harga pakan kenapa bisa naik terus. Kami enggak minta banyak, cuma minta tolong untuk dicek kenapa harga pakan ini naik drastis," pintanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya