Liputan6.com, Jakarta- Legenda Brasil, Ronaldo Nazário, mengambil keputusan besar untuk menjual sahamnya di dua klub sepak bola yang sangat ia kenal dan dipercayai, Cruzeiro di Brasil dan Real Valladolid di Spanyol. Keputusan ini tidak hanya menandai akhir dari era kepemilikannya, tetapi juga mengawali babak baru dalam sejarah kedua klub tersebut.
Ronaldo, yang meraih gelar Piala Dunia dua kali bersama Brasil, memulai kariernya di Cruzeiro, klub yang berbasis di Belo Horizonte. Namun, sebagai pemilik, ia dihadapkan pada tantangan yang besar, terutama dalam memenuhi harapan para suporter yang berharap untuk melihat klub kembali ke puncak kejayaannya.
Advertisement
Sebagai pemilik Real Valladolid, Ronaldo juga harus menghadapi kritik karena keputusan-keputusan manajerialnya yang kontroversial.
Dalam konferensi pers setelah penjualan sahamnya, Ronaldo menegaskan bahwa tujuannya selalu untuk membawa kedua klub tersebut ke tingkat yang lebih baik. "Tujuan saya tercapai," ujarnya dengan mantap.
"Saya berharap memberikan kontribusi yang berarti bagi kedua klub ini, dan sekarang saatnya untuk melanjutkan ke babak berikutnya."
Dalam kariernya sebagai pemain sepak bola, Ronaldo Nazário telah mengukir namanya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Namun, setelah gantung sepatu, Ronaldo tidak menjadi pelatih
Dia memutuskan untuk meniti karier baru sebagai pemilik klub, dengan harapan membawa kesuksesan yang sama ke dalam peran baru ini. Namun, perjalanan kepemilikan klub tidak selalu mulus bagi Ronaldo, yang dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik.
Perjalanan Kepemilikan Klub Ronaldo
Salah satu kritik utama yang dihadapi Ronaldo adalah terkait dengan investasi yang dijanjikan dan perpindahan pemain yang terjadi di klub-klub yang dia pegang sahamnya. Banyak yang merasa bahwa Ronaldo gagal memenuhi ekspektasi dalam hal ini, dan tuduhan terhadapnya mulai muncul. Namun, yang menarik adalah bagaimana Ronaldo menanggapi kritik ini dengan bijaksana.
Dalam wawancara dan konferensi pers, Ronaldo dengan tegas menyatakan bahwa prioritasnya. "Bagi saya, yang penting adalah memberikan yang terbaik bagi klub," ujarnya dengan tegas.
Namun, keputusan untuk menjual sahamnya di kedua klub, Cruzeiro dan Real Valladolid, menandai akhir dari babak kepemilikan Ronaldo dalam kedua klub tersebut. Pemilik baru departemen sepak bola Cruzeiro, Pedro Figueiredo, mengambil alih dengan rencana ambisius untuk mengembalikan kejayaan klub tersebut.
Dengan komitmen untuk membayar utang klub dalam waktu 10 tahun, Figueiredo berusaha membawa klub ke arah yang lebih baik, sambil menyampaikan permintaan maaf atas tuduhan yang pernah dialamatkan kepada Ronaldo Nazário.
Advertisement
Ronaldo Tinggalkan Jejak Legendaris
Bagi pendukung setia Cruzeiro, perpisahan dengan Ronaldo Nazário mungkin terasa pahit namun juga membawa harapan akan perubahan positif di masa depan. Kehadiran Ronaldo sebagai pemilik klub telah memberikan inspirasi dan harapan untuk kembali meraih kejayaan seperti masa lalu. Namun, dengan kepindahan kepemilikan, para penggemar dihadapkan pada kenyataan bahwa masa depan klub kini berada di tangan yang baru.
Bagi Ronaldo Nazário sendiri, perjalanan sebagai pemain dan pemilik klub telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan sepak bola yang ia tinggalkan. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik, Ronaldo tetap kokoh dalam menjalankan visi dan misinya untuk membawa klub-klub yang dicintainya ke puncak kesuksesan. Dari lapangan hijau hingga ruang rapat direksi, Ronaldo telah menunjukkan keteguhan hati dan dedikasi yang luar biasa dalam membawa perubahan positif bagi klub-klub yang ia pegang.