Anda Sedang Jatuh Cinta? Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Berikut ini pesan Nabi Muhammad SAW untuk pemuda yang sedang jatuh cinta.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi Muslimah Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya sangatlah besar dan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan interpersonal dan masalah-masalah pribadi.

Pesan-pesan yang disampaikan beliau sering kali mencakup pedoman yang relevan untuk berbagai situasi, termasuk yang berkaitan dengan perasaan cinta.

Ada beberapa hadis dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menggambarkan kepeduliannya terhadap persoalan cinta dan hubungan antarindividu.

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan dalam kitab Ibn Majah yang menunjukkan pendekatan Nabi Muhammad SAW terhadap cinta. Hadis tersebut menyiratkan pentingnya mencintai seseorang dengan proporsi yang sesuai dan seimbang.

"Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Janganlah seorang di antara kalian mencintai seseorang melebihi kadar yang semestinya hingga sampai-sampai jika ia (orang yang dicintai) datang kepadamu, engkau rela membebaskan dirimu darinya sebagaimana engkau rela membebaskan dirimu dariku.'" (Sunan Ibn Majah)

Dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan umatnya untuk tidak mencintai seseorang melebihi batas yang semestinya, sehingga mencintai seseorang tidak melebihi cinta kepada Nabi sendiri.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Mencintai ala Kadarnya Saja, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi Jatuh Cinta Credit: unsplash.com/Gebby

Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan dan tidak terjebak dalam cinta yang berlebihan sehingga mengaburkan prioritas agama dan keimanan.

Pesan ini memberikan pengingat penting bahwa cinta harus dipandu oleh nilai-nilai agama dan tidak boleh menggantikan kedekatan kita dengan Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, seseorang harus tetap menjaga proporsi cinta dan kesetiaannya, serta memprioritaskan hubungan dengan Allah SWT di atas segala-galanya.

Sementara mengutip Bincangsyariah.com, pesan Nabi SAW untuk pemuda yang sedang jatuh cinta, dalam kitab Mukhtarul hadits tepatnya pada hadits ke 46 dijelaskan, bahwa Nabi SAW berpesan agar mencintai seseorang dengan ala kadarnya saja, jangan terlalu berlebihan. Karena bisa jadi seseorang yang amat kita cinta sekarang, suatu saat akan menjadi seseorang yang amat kita benci.

Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:

أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا، وأَبْغَضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا

Artinya:“Cintailah sahabat dekatmu sesederhana mungkin, barangkali satu hari nanti ia menjadi orang yang kamu benci dan bencilah dengan benci sesederhana mungkin karena siapa tahu suatu hari nanti ia akan menjadi sahabat dekatmu”. (HR.Tirmidzi)

Sabda Nabi SAW di atas mengajarkan kita agar tidak mencintai dan membenci seseorang dengan berlebihan dalam artian kita harus bersikap moderat. Sebagaimana firman Allah Swt berikut:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Dan demikianlah kami menjadikan kalian umat yang moderat“. [QS. Al-Baqarah :143]

Memang, rasa cinta yang tumbuh pada laki-laki terhadap perempuan merupakan hal yang wajar. Ketika dua insan saling cinta rasanya dunia hanya milik mereka berdua, begitulah ungkapan para pemabuk cinta.

Cinta juga ibarat obat dari dokter, ia akan menjadi penyembuh bagi orang yang terkena penyakit senyampang mengikuti aturan dan petunjuk dokter. Namun ada saatnya, obat akan menjadi racun ketika digunakan dengan berlebihan.

Demikian juga cinta ia harus disikapi dengan bijak sesuai aturan.


Tanda Seseorang Jatuh Cinta

Ilustrasi muslimah senyum, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Dalam literatur Islam dijumpai beberapa keterangan bahwa seseorang yang sedang jatuh cinta, memiliki beberapa tanda. Hal ini telah sebagaimana telah dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Qayyim Al Jauzi dalam kitabnya Raudlatul Muhibbin sebagai berikut:

Pertama, seseorang yang sedang jatuh cinta ia akan ketagihan dan tidak pernah merasa bosan memandang seseorang yang dicintainya. Sebagaimana perkataan seorang penyair berikut:

ومن عجب أني أحِنُّ إليهمُ # وأسأل عنهم من لقيتُ وهم معي

وتطلبهم عيني وهم في سوادها # ويشتاقهم قلبي وهم بين أضلعي

Sungguh ajaib betapa ingatanku kepadanya terus tertuju

Kutanya tentang dia pada siapa pun padahal dia bersamaku

Mataku selalu mencari padahal dia melekat di hitam mataku

Dan hatiku merindunya sementara dia di antara tulang rusukku

Kedua, banyak mengingat dan menyebut nama kekasihnya baik ketika suka maupun duka. Seorang penyair berkata:

من أحب شيئًا أكثر من ذكره

Artinya:“Barangsiapa mencintai suatu hal maka ia akan banyak menyebutnya”.

Ketiga, lebih mengutamakan kemauan sang kekasih dari pada kepentingan dirinya sendiri. Seorang penyair berkata:

ما أحسن الصبر وأمَّا على # أن لا أرى وجهك يومًا فلا

لو أنَّ يومًا منك أو ساعةً # تُباعُ بالدُّنيا إذًا ما غلا

Betapa indahnya sebuah kesabaran karena aku

tak sanggup untuk tidak melihat wajahmu

Apabila satu hari atau satu detik bersama dirimu

harus ditukar dengan dunia tentulah dirimu lebih mahal harganya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya