Menteri Bahlil Bakal Sulap 2 Juta Ha Lahan di Merauke Jadi Kebun Tebu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siapkan sejumlah langkah untuk percepat swasembada gula.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Apr 2024, 14:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ditunjuk sebagai ketua satuan tugas (satgas) percepatan swasembada gula dan bioetanol. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua satuan tugas (satgas) percepatan swasembada gula dan bioetanol di Merauke, Papua Selatan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan membuka lahan di Merauke untuk penanaman tebu, agar tidak mengandalkan impor.

Diketahui, penunjukkan Bahlil sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Lantaran saat ini Indonesia masih mengandalkan impor gula untuk memenuhi kebutuhan. Padahal Indonesia memiliki ketersediaan lahan yang cukup luas. Oleh karena itu, Pemerintah akan membuka lahan di Indonesia Timur.

"Di negara kita ini luas wilayah kita, ini salah satu yang terbesar di dunia. Tapi kita ini, harga gula naik, impor terus kerjanya, impor terus. Kita ini enggak bisa lagi membangun kebun dengan model di saat kolonial, pakai tenaga manusia terus," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Bahlil mengakui untuk membuka lahan membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Kendati demikian, pihaknya akan mengusahakan dan ia melihat ada potensi 2 juta hektare (ha) lahan yang bisa diolah.

"Kita sampai kapan pun akan kalah itu. Karena biaya produksinya akan jauh lebih mahal. Kemudian kita cari tanah yang agak besar," ujarnya.

Namun, nantinya pemanfaatan lahan di Merauke tersebut akan dibagi menjadi beberapa kelompok, di antaranya akan dikelola oleh perusahaan swasta dan yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN).

 

 


Datangkan 2 Juta Bibit Tebu dari Australia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jumat (21/7/2023). Bahlil mengungkap realisasi investasi di berbagai wilayah Indonesia. (Arief/Liputan6.com)

"Satu bagian adalah akan dikelola oleh swasta murni, karena swasta murni ini percepatannya lebih tinggi dan dia tidak kita tanggung tentang infrastrukturnya. Satunya akan dikelola oleh KEK (kawasan ekonomi khusus), dalam hal ini BUMN. Tapi ini kan di-blending antara investasi BUMN dan swasta. Kenapa ini kita lakukan? Dalam rangka percepatan swasembada gula," ujar Bahlil.

Sebagai langkah awal, kata Bahlil Pemerintah telah mendatangkan sekitar 2 juta bibit tebu dari Australia. Dia menilai, bibit dari negara tersebut cocok dengan kondisi tanah di Merauke.

"Jadi, sekarang kita lagi dorong, dan ini investasinya semua investasi dalam negeri. Dan kita memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pengusaha yang mau melakukan investasi di bidang perkebunan tebu yang sekaligus dengan industrinya," pungkasnya.


Indonesia Bidik Swasembada Gula, Perhutani Siapkan 2.300 Hektare Lahan Tebu

Aktivitas petani tebu di Desa Betet, Pesantren, Kediri, Jatim pada akhir September lalu. Bulog hanya membeli sekitar 100 ribu ton, sehingga sebagian petani terpaksa menjual gula dengan harga di bawah Rp 9.000 per Kg. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya diberitakan, Perum Perhutani tengah menyiapkan lahan dengan total lebih dari 2.300 hektare (ha) untuk penanaman tebu. Nantinya, hasil produksi dari lahan ini akan digunakan oleh BUMN sektor pangan untuk memprodyksi gula lokal.

Kerja sama ini dilakukan oleh Perum Perhutani dan anak usaha ID Food, PT Pabrik Gula Tajawali I Unit PG Rejo Agung Baru. Lahan milik Perhutani tersebut tersebar di beberapa titik di Jawa Timur.

Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto mengatakan, penyediaan lahan ini untuk mendukung upaya swasembada gula nasional. Pada saat yang sama meningkatkan produktivitas dari lahan yang dikelola.

“Kami berusaha untuk terus menjaga agroforestry tebu mandiri ini dari gangguan apapun seperti kebakaran, hama dan lain-lain, agar kita sama-sama bisa mengamankan kontrak pasok yang sedang kita jalani sehingga sesuai dengan harapan yang kita tuju,” kata Anis dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

Asal tahu saja, dalam kerja sama ini, Perum Perhutani menyediakan lahan dan kegiatan budidaya tebu guna memasok bahan baku tebu giling untuk Pabrik Gula Rejo Agung Baru milik PT PG Rajawali 1. Sedangkan PT PG Rajawali 1 menyediakan dan memberikan bimbingan teknis dan penyuluhan budi daya, analisa kemasakan tebu, tebang muat dan angkut tebu.

Lokasi kerjasama budidaya tanaman tebu berada pada lahan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dengan total seluas sekitar 1.934,96 Ha berlokasi di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, KPH Saradan, KPH Nganjuk, KPH Bojonegoro, KPH Jombang dan KPH Mojokerto.

Adapun pada lahan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah dengan total seluas sekitar 478,4 Ha tersebar pada lokasi di KPH Gundih, KPH Surakarta, KPH Cepu, KPH Purwodadi, KPH Blora dan KPH Pati.

 


Butuh Pasokan

Aktivitas petani tebu di Desa Betet, Jatim September lalu. Rembesan gula rafinasi tahun 2018 sebesar 800 ribu ton, produksi gula konsumsi tahun 2018 sebesar 2,1 juta ton, impor gula konsumsi tahun 2018 sebanyak 1,2 juta ton. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PG Rajawali I Daniyanto mengaku pihaknya membutuhkan alokasi tambahan dari lahan milik Perhutani tadi. Tujuannya, untuk memenuhi peningkatan produksi perusahaan.

Informasi, pelaksanaan jangka waktu perjanjian ini sampai dengan akhir musim giling tahun 2024 atau paling lambat sd tanggal 31 Desember 2024, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.

“Komitmen kami adalah mendukung kegiatan agroforestry tebu mandiri ini, karena kami membutuhkan pasok dari Perhutani, oleh karena itu kita dorong betul agar kerjasama bisa terus terealisasi sesuai dengan yang akan kita sepakati pada hari ini agar terus berjalan langsung," ujar dia.

Melalui kerjasama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan pasokan bahan baku tebu giling pabrik gula dalam rangka mendukung swasembada gula nasional. Serta, diharapkan meningkatkan daya guna lahan hutan dalam pelaksanaan budidaya tanaman tebu.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya