Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk melakukan kunjungan kerja, Selasa (30/4/2024). Dia diagendakam menyerahkan sertifikat tanah elektronik kepada masyarakat.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi dan rombongan lepas landas sekitar pukul 13.20 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Advertisement
Setibanya di Bandara Internasional Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jokowi akan langsung menuju GOR Tawang Alun. Di sana, dia dijadwalkan untuk menyerahkan sertifikat tanah elektronik hasil program redistribusi tanah.
Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Lampri menyampaikan Jokowi diagendakan melakukan penyerahan 10.323 sertifikat tanah elektronik hasil redistribusi tanah di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (30/4/2024).
Dia menjelaskan bahwa setidaknya ada 5.000 perwakilan yang akan hadir langsung memenuhi lokasi penyerahan sertifikat di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.
"Total sertifikat yang akan diserahkan sebanyak 10.323 hasil Program Redistribusi Tanah. Semuanya sudah dalam bentuk sertifikat tanah elektronik," ungkap Lampri dalam keterangan di Jakarta, Senin 29 April 2024.
AHY Pastikan Sistem Keamanan Sertifikat Elektronik Baik
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono memastikan bahwa sistem keamanan sertifikat tanah elektronik baik, serta lebih aman apabila dibandingkan dengan sertifikat konvensional.
“Sertifikat tanah elektronik lebih aman. Mengapa? Kita punya sistem pengamanan yang ketat, saya sudah mendatangi Pusat Data dan Informasi Kementerian ATR/BPN di Cikeas, saya cek masalah keamanannya,” ujar AHY, sapaan akrab Agus, dalam kunjungan kerjanya ke Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
AHY menambahkan, sertifikat tanah elektronik juga lebih aman daripada sertifikat konvensional yang lebih rentan hilang, terbakar, terdampak banjir, bahkan dicuri oleh mafia tanah.
“Dengan sertifikat elektronik, semuanya terdata dengan jelas,” kata AHY.
Advertisement