Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri sukses mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (konsolidasi) sebesar Rp 12,7 triliun di kuartal i 2024. Jumlah itu tumbuh 1,13 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding Q1 2023.
"Pada kuartal pertama tahun 2024, Bank Mandiri membukukan kinerja yang terjaga baik dengan membukukan laba bersih secara terkonsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun, tumbuh 1,13 persen year on year," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi pada konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I 2024 Bank Mandiri, Selasa (30/4/2024).
Advertisement
Di sisi lain, Bank Mandiri juga telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen YoY. Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
Darmawan menyatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia," tegasnya.
Fungsi intermediasi impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit. Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen YoY mencapai Rp 751 triliun, dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen YoY menjadi Rp 363 triliun.
NPL Terjaga
Dari sisi kualitas aset, tercatat rasio non performing loan (NPL) Gross bank only Bank Mandiri terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
Dana Cadangan
Selain itu, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.
Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah, yakni 0,99 persen per akhir Maret 2024.
"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir, yaitu penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia," imbuh Darmawan.
Advertisement