Liputan6.com, Jakarta Membayangkan domba-domba putih besar dan berbulu halus melompat satu per satu melewati pagar adalah obat yang terkenal untuk mengatasi insomnia.
Sejarah rupanya memberikan jawabannya. Cara ini diklaim sebagai teknik bagi para gembala di abad pertengahan yang sendirian selama berminggu-minggu, untuk tertidur setiap malam dengan menghitung domba-domba mereka sampai mereka mengantuk. Tetapi hal ini masih menjadi tanda tanya, apakah itu benar atau tidak.
Advertisement
Konsep menghitung domba untuk tidur sudah sangat kuno sehingga digambarkan dalam kumpulan cerita pendek abad ke-13 yang disebut “Cento Novelle Antiche.”.
Dalam salah satu cerita, seorang pendongeng yang bekerja untuk Messer Azzolino tertidur dan menceritakan kepada tuannya sebuah kisah tentang seorang petani yang mencoba menyeberangkan sekawanan domba menyeberangi sungai yang sedang membengkak dengan perahu kecil.
Pendongeng berhenti berbicara karena tertidur, membuat tuannya membangunkannya untuk menyelesaikan cerita.
Lalu apakah menghitung domba berhasil?
Seorang Penulis senior Allison Harvey, seorang profesor psikologi dan direktur Klinik Penelitian Tidur dan Suasana Hati Golden Bear di Universitas California, Berkeley, menyatakan bahwa ini bukanlah tujuan dari penelitian tersebut.
“Penelitian kami lebih dari 20 tahun yang lalu bukanlah tentang menghitung domba, melainkan tentang penggunaan imajinasi untuk melawan insomnia,” ujar Harvey, yang melakukan penelitian ,Melansir CNN DItulis Minggu (24/4/2024)
Harvey melakukan penelitian di mana 50 orang dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama tidak diberi instruksi tentang cara tidur, kelompok kedua diinstruksikan untuk mengalihkan perhatian dari pikiran, kecemasan, dan kekhawatiran.
Sementara kelompok ketiga diminta melakukan aktivitas imajinasi yang menyenangkan seperti membayangkan pemandangan alam atau momen santai.
Orang-orang dalam kelompok yang melakukan aktivitas imajinasi tidur jauh lebih cepat daripada kelompok lainnya dan merasa pikiran mereka lebih tenang.
Meskipun dua peserta dalam kelompok pengalih perhatian mencoba menghitung domba untuk tidur, hasilnya tidak efektif menurut Harvey.
Ia percaya bahwa setiap individu memiliki preferensi yang berbeda dalam teknik tidur.
Lalu Metode Apa yang Paling Tepat?
Ada beberapa metode yang telah terbukti secara ilmiah untuk membantu Anda menjernihkan pikiran dan tertidur. Menggunakan imajinasi Anda masih menjadi saran utama lebih dari 20 tahun kemudian, menurut Harvey.
- Visualisasikan relaksasi.
Membayangkan suasana yang menyenangkan dan menarik dapat membantu banyak orang dan paling efektif jika semua panca indera dilibatkan.
“Cobalah untuk membuat gambaran Anda sejelas mungkin dengan bertanya pada diri sendiri apa yang Anda lihat, apa yang Anda dengar, apa yang Anda cium, dan jika sesuai, apa yang Anda rasakan,” lanjutnya.
- Bersyukur
Menurut penelitian, mengingat berkat-berkat Anda adalah teknik yang fantastis untuk bersantai dan tidur serta meningkatkan kebahagiaan.
Harvey mengusulkan untuk membuat daftar tiga hal dalam hidup Anda yang Anda syukuri dan ucapkan pada diri sendiri sebelum tidur.
- Menikmatinya
Menikmati adalah saudara dari rasa syukur, adalah tindakan mengingat kenangan yang menyenangkan dari hari Anda. Harvey menyarankan untuk mengingat apa yang terjadi, bagaimana perasaan Anda, dan membiarkan diri Anda menikmati perasaan positif tersebut untuk meningkatkan kualitas tidur.
Advertisement
Fokuslah untuk Mengurangi kekhawatiran dan Perenungan
Metode berikutnya yang harus dilakukan sebelum Anda tidur, dan semuanya berfokus untuk mengurangi kekhawatiran dan perenungan:
- Cari Pemecahan masalah
Cari waktu sebelum tidur untuk mengambil pena atau pensil dan gambarlah dua kolom pada selembar kertas. Beri label pada bagian atas satu kolom “Kekhawatiran” dan bagian bawah “Solusi”.
Buatlah daftar tantangan atau pekerjaan yang sulit di bagian kekhawatiran, lalu diskusikan beberapa solusi yang potensial. Menuliskan segala sesuatu di atas kertas memungkinkan pikiran Anda untuk berhenti memikirkannya.
Membuat jurnal tidak harus tentang pemecahan masalah, meskipun bisa saja, menurut Harvey. Ini bisa menjadi tempat untuk mencatat berkat dan ingatan harian untuk dibaca kembali di kemudian hari, atau bisa juga sebagai sarana untuk mengekspresikan diri.
- Waktu Cemas
Tidak memiliki kecenderungan untuk menulis secara alami? Jadi, sisihkan waktu beberapa jam sebelum tidur untuk sekadar khawatir dan (mudah-mudahan) menemukan solusi. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat mengeluarkannya dari pikiran Anda sebelum berbaring, sehingga membantu Anda tertidur tanpa perlu memikirkannya lagi.