Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Australia dan Jepang melemah pada pembukaan perdagangan Rabu ini. Pelemahan kedua bursa saham ini terjadi karena investor tengah menyiapkan diri menghadapi keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS, yang akan dirilis pada Kamis pagi di Asia.
Inevstor di pasar saham juga tengah mengamati gerak nilai tukar yen. Mata uang Jepang ini di awal pekan mengalami tekanan yang cukup dalam tetapi kemudian mampu menguat kembali di tengah dugaan intervensi. Mata uang yen saat ini diperdagangkan di sekitar level 157,7 terhadap greenback.
Advertisement
Sebagian besar pasar Asia tutup pada hari Rabu karena libur Hari Buruh.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,74% di awal perdagangan, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,69%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia kehilangan 0,8%.
Wall Street
Bursa saham di AS atau sering disebut Wall Street tumbang pada hari Selasa dan menutup bulan April di posisi merah setelah data upah yang lebih tinggi dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran inflasi.
Indeks S&P 500 turun 1,57% dan ditutup pada 5.035,69. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 570,17 poin atau 1,49% menjadi 37.815,92. Sedangkan Indeks Nasdaq turun 2,04% menjadi 15.657,82.
Bulan April merupakan bulan yang buruk bagi rata-rata indeks saham utama dengan Dow Jones kehilangan 5% yang merupakan kinerja bulanan terburuknya sejak September 2022.
S&P 500 turun sekitar 4,2% bulan ini dan Nasdaq kehilangan 4,4%. Tiga indeks rata-rata utama menghentikan kenaikan beruntun lima bulan.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Selasa bahwa indeks biaya pekerjaan, ukuran upah dan tunjangan, bertambah 1,2% pada kuartal pertama, di atas perkiraan konsensus 1% dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Peringati Hari Buruh, Bursa Libur pada Rabu 1 Mei 2024
Bursa Efek Indonesia (BEI) meniadakan perdagangan pada Rabu, 1 Mei 2024. Liburnya operasional Bursa hari ini berkenaan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Mei memiliki hari libur paling banyak selain April, yakni sebanyak lima hari. Antara lain pada 1 Mei 2024 dalam rangka Hari Buruh Internasional. Kemudian 9 Mei 2024 adalah Hari Kenaikan Isa Al Masih dan cuti bersama Kenaikan Isa Al Masih pada 10 Mei 2024.
Selanjutnya 23 Mei 2024 yang merupakan Hari Raya Waisak 2568 BE dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2568 BE pada 24 Mei 2024. Dengan begitu, tersisa 18 hari bursa pada Mei 2024.
Berbeda jauh dengan April dan Mei, bulan selanjutnya yakni Juni hanya memiliki dua hari libur. Libur Bursa pada Juni antara lain dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah pada 17 Juni 2024 dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah pada 18 Juni 2024. Total hari bursa pada Juni yakni 18 hari.
Untuk Juli dan Agustus tidak ada hari libur. Sehingga masing-masing memiliki 23 hari bursa pada Juli dan 22 hari bursa pada Agustus 2024.
September memiliki satu hari libur yakni pada 16 September 2024 dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, terdapat 20 hari bursa pada September 2024.
Oktober dan November tidak terdapat hari libur. Sehingga masing-masing memiliki 23 hari bursa pada Oktober 2024 dan 21 hari bursa pada November 2024.
Desember memiliki dua hari libur yakni pada 25 Desember 2024 yang merupakan perayaan Hari Natal dan cuti bersama Natal pada 26 Desember 2024. Sehingga tersisa 20 hari bursa pada Desember 2024.
Advertisement