Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Gorontalo beberapa waktu lalu dalam rangka kunjungan kerja disambut oleh berbagai tokoh masyarakat setempat Salah satunya adalah Rachmat Gobel selaku Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang sekaligus putra daerah Gorontalo.
Beberapa agenda kerja Presiden di Gorontalo pada April lalu seperti meresmikan sejumlah infrastruktur seperti Bandara Panua Pohuwato di Kabupaten Pohuwato dan Inpres Jalan Daerah di Provinsi Gorontalo.
Advertisement
Saat meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo, Senin 22 April 2024 lalu, Jokowi mengatakan bandara ke-25 yang dibangun pemerintah ini menghabiskan anggaran senilai Rp437 miliar.
"Saya senang Alhamdulillah Bandara Panua di Pohuwato ini telah selesai. Tadi Pak Menhub telah sampaikan habiskan anggaran Rp437 miliar. Ini duit semuanya, gede banget," kata Jokowi saat peresmian.
Jokowi pun berharap keberadaan bandara ini dapat membuka akses ekonomi ke Kabupaten Pohuwato. Dengan begitu, titik perekonomian baru dapat tumbuh di Kabupaten Pohuwato.
"Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru," ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Rachmat Gobel menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo terhadap berbagai upaya pembangunan dalam memajukan daerah Gorontalo.
Rachmat Gobel menjelaskan bahwa saat ini Gorontalo merupakan provinsi 5 termiskin yang berada di wilayah 3T sehingga memerlukan afirmasi khusus dari Pemerintah Pusat. Rachmat Gobel memiliki gagasan dimana penguatan infrastruktur yang solid dan ekosistem industri yang terhubung menjadi fondasi utama dalam memajukan ekonomi Gorontalo.
Gagasan ini semakin mendekati kenyataan ketika dalam kunjungan kerjanya, Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa proyek strategis infrastruktur di Gorontalo seperti Bandara Pohuwato. Peresmian Bandara Pohuwato yang telah berhasil dilaksanakan kemarin bukanlah sebuah perjalanan yang mudah.
Bandara tersebut sebenarnya sudah dibangun sejak lama namun kemudian terbengkalai. Berkat kolaborasi antara Rachmat Gobel sebagai wakil rakyat dari Gorontalo di DPR RI, dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan lembaga terkait lainnya, pada akhirnya Pembangunan Bandara Pohuwato dapat dilanjutkan kembali.
Perhatian khusus Rachmat Gobel terhadap Bandara ini tidak terlepas dari peran pentingnya sebagai titik penghubung antara Gorontalo dan Sulawesi Tengah, terutama untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.
Bendungan Bulango Ulu
Selain meresmikan Bandara Pohuwato, Presiden Joko Widodo turut meninjau proyek pembangunan Bendungan Bulango Ulu yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter dan sumber tenaga listrik dengan kapasitas 4,96 megawatt. Pada sambutannya, Presiden Joko Widodo memberikan mandat agar pembangunan Bendungan ini dapat diselesaikan pada akhir tahun 2024.
Tujuan dari pembangunan ini selaras dengan Visi 2051 yang dicetuskan oleh Rachmat Gobel pada tahun 2021 silam, dimana mewujudkan Gorontalo sebagai Kota Agropolitan. Meskipun memiliki lahan subur dan luas, serta sumber daya alam yang cukup, Gorontalo belum optimal dalam pengelolaan irigasi pertaniannya.
Dengan pembangunan bendungan ini, Rachmat Gobel yakin Gorontalo dapat menjadi pusat lumbung pangan di wilayah timur yang juga menopang kebutuhan pangan IKN yang memiliki letak geografis dekat, serta mendukung Kawasan Ekonomi Khusus yang berdekatan. Upaya ini juga sejalan dengan pengembangan Pelabuhan Anggrek, yang dekat dengan Kalimantan Timur.
Advertisement
Percepatan Pembangunan Daerah
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Gorontalo turut mendapat perhatian dari kalangan akademisi universitas lokal yaitu Sofyan Abdullah selaku Rektor Universitas Gorontalo. Ia menegaskan bahwa hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo diharapkan dapat membawa percepatan terhadap pembangunan daerah.
“Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo tentu dapat dilihat sebagai itikad baik pemerintah pusat dalam upaya pemerataan pembangunan nasional, khususnya di provinsi Gorontalo. Momen ini dapat menjadi pendorong yang dapat menarik minat investor untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang pengembangan ekonomi daerah Gorontalo. Tidak hanya itu, kedepannya kami berharap setiap proyek pembangunan infrastruktur turut dapat menyerap tenaga kerja masyarakat Gorontalo sehingga dapat terlibat langsung dalam upaya peningkatan kesejahteraan daerah," kata Sofyan.
Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi daerah Gorontalo, Rachmat Gobel menyampaikan bahwa perjalanan ini tidaklah mudah, terutama karena letak Gorontalo di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang membawa risiko dan membutuhkan komitmen besar.
Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Masyarakat setempat untuk saling bahu-membahu memperkuat infrastruktur dan penguatan industri yang solid secara bersama-sama.